Roma Terancam Kehilangan Tiket Liga Champions Eropa
Hasil imbang dengan Juventus mempertipis kans Roma finish di peringkat lima besar pada akhir musim.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
ROMA, SENIN — AS Roma gagal memanfaatkan kesempatan bermain di markas sendiri, Stadion Olimpico, untuk mencuri poin penuh dari Juventus, Senin (6/5/2024) dini hari WIB. Meski sempat unggul lebih dulu, Roma harus puas dengan hasil imbang 1-1. Kegagalan memetik poin penuh ini mengancam posisi Roma di peringkat kelima Liga Italia. Tiket menuju Liga Champions Eropa musim depan bisa melayang.
Setelah takluk 0-2 dari Bayern Leverkusen pada pertemuan pertama semifinal Liga Europa, harapan bagi Roma menuju Liga Champions tertumpahkan melalui jalur Liga Italia. Roma saat ini berpeluang besar lolos ke Liga Champions untuk pertama kalinya sejak 2019 karena menempati peringkat kelima. Musim depan, Italia berhak mengirimkan lima wakilnya ke Liga Champions.
Dibandingkan menjuarai Liga Europa, mengakhiri musim dengan mempertahankan posisi di peringkat kelima Liga Italia terasa jauh lebih realistis bagi Roma untuk melapangkan jalan menuju Liga Champions. Dengan Liga Italia yang hanya menyisakan empat pekan, Roma setidaknya wajib memenangi semua laga sisa hingga akhir musim.
Juventus menjadi ujian terberat Roma dalam empat laga tersisa. Sejauh musim ini, Roma punya rekam jejak yang kurang meyakinkan dengan belum pernah menang atas tim empat besar Liga Italia. Namun, asa untuk mengakhiri tren minor itu sempat muncul saat Romelu Lukaku membuka keunggulan Roma di menit ke-15.
Pelatih Roma Daniele De Rossi memodifikasi susunan pemain dan formasi pada laga ini. Jika saat melawan Leverkusen De Rossi menerapkan formasi 4-3-3, kali ini ia memilih menggunakan formasi 4-3-2-1 dengan Lukaku, Paulo Dybala, dan Tommaso Baldanzi mengisi pos tiga penyerang.
De Rossi menyadari, Dybala dan Baldanzi punya kelebihan dalam hal teknik dan pergerakan di ruang antarlini. Mereka bertugas menyuplai bola kepada Lukaku yang memainkan peran sebagai penyerang tunggal.
Keputusan De Rossi itu terbukti benar. Gol Lukaku diawali dari umpan kombinasi antara Dybala dan Baldanzi. Kemelut di depan gawang Juventus dimaksimalkan Lukaku untuk membawa Roma memimpin.
Namun, ”I Giallorossi”justru kehilangan kendali atas permainan setelah gol tersebut. Trio di lini tengah Roma yang dikomandoi Leandro Paredes kerap terlambat bertransisi dan juga kurang baik dalam fase tidak menguasai bola (out of posession). Dampaknya, lini serang Juventus yang dimotori Dusan Vlahovic dan Federico Chiesa dengan leluasa merangsek masuk ke jantung pertahanan Roma.
Kami sedang mencatatkan performa yang kurang bagus dengan hasil imbang ini.
Chiesa menjadi pemain Juventus yang paling sering membahayakan pertahanan Roma. Kelincahan Chiesa dan visi bermainnya berkali-kali memberikan ancaman berarti bagi Roma. Chiesa pun mengarsiteki gol penyeimbang Juventus yang dicetak bek tengah, Gleison Bremer.
Gol tersebut, selain menggagalkan kemenangan Roma, juga sekaligus menjadikan Bremer sebagai salah satu bek terproduktif kedua di Italia musim ini dengan koleksi tiga gol, di bawah bek Juventus, Federico Gatti, yang melesakkan empat gol.
”Kami sedang mencatatkan performa yang kurang bagus dengan hasil imbang ini. Namun, saya bangga dengan cara para pemain bermain, komitmen mereka, dan cara mereka membantu satu sama lain,” ujar De Rossi.
De Rossi pantas kecewa atas hasil imbang ini karena berpotensi mengancam kans Roma bermain di Liga Champions. Setelah hasil imbang ini, Roma hanya memiliki tiga laga tersisa, sedangkan selisih poin dengan Atalanta di peringkat keenam tinggal tiga poin. Atalanta punya kemungkinan yang sangat besar menggusur Roma karena masih akan memainkan lima laga.
Jika Atalanta mampu tampil konsisten meraih kemenangan, Roma pun hanya bisa berupaya mewujudkan keajaiban di Liga Europa demi tiket ke Liga Champions. Namun, dengan performa gemilang Leverkusen yang belum terkalahkan di seluruh kompetisi musim ini, kans Roma melaju ke final Liga Europa lalu menjadi juara tergolong kecil.
”Hasil imbang bukanlah hal yang ideal dalam perlombaan untuk mencapai tujuan kami. Namun, cara para pemain bermain, komitmen mereka, dan cara mereka membantu satu sama lain membuat saya bangga,” kata De Rossi.
Sementara itu, hasil imbang juga kurang menggembirakan bagi Juventus kendati sudah memastikan diri akan tampil di Liga Champions musim depan. Juventus saat ini menempati peringkat ketiga dengan koleksi 66 poin. Namun, Pelatih Juventus Massimiliano Allegri merasa kurang puas karena gagal membawa timnya meraih kemenangan dalam lima laga secara beruntun.
”Klub akan mengevaluasi segalanya di akhir musim. Kami akan menilai masa depan skuad. Memang ada landasan yang sangat bagus, juga dari segi karakteristiknya,” kata Allegri.