BPJS Kesehatan adalah milik kita bersama, kebanggaan kita sehingga perlu kita pelihara baik-baik.
Oleh
SAMSURIDJAL DJAUZI
·5 menit baca
Sebagai karyawan, saya menjadi peserta BPJS Kesehatan sejak tahun 2015, jadi sudah sembilan tahun. Saya karyawan sebuah bank dan saya menderita diabetes melitus, penyakit jantung kronik, dan penyakit ginjal kronik. Hampir sebulan sekali saya berkunjung ke layanan kesehatan, baik layanan kesehatan primer maupun lanjutan. Saya berterima kasih, kemudahan administrasi mulai terasa. Jika dulu untuk mengakses layanan peserta harus melengkapi fotokopi yang cukup banyak dan menunggu lama, baik untuk layanan administratif maupun layanan kesehatan, saya merasakan sekarang akses layanan kesehatan menjadi lebih mudah.
Layanan kesehatan juga lebih baik, data peserta sudah dapat dilihat di komputer sehingga jika lupa membawa hasil laboratorium atau foto rontgen, dokter dapat melihat di komputer.
Layanan rumah sakit untuk peserta BPJS di kota saya juga semakin nyaman. Meski peserta masih banyak, dapat dilayani secara teratur. Bantuan peralatan mesin untuk mendaftar serta otorisasi mempercepat layanan. Ruang tunggu rumah sakit juga lebih nyaman.
Waktu tunggu untuk mengambil obat di apotek masih lama, tetapi saya dapat mengerti karena resep yang harus dilayani setiap hari mencapai ratusan resep. Bahkan, di rumah sakit besar mungkin jumlah pasien rawat jalan melebihi seribu orang.
Ketersediaan tempat tidur untuk perawatan sekarang lebih terbuka. Beberapa rumah sakit menyediakan data jumlah tempat tidur yang tersedia. Menurut pengamatan saya sebagai pasien, layanan yang masih terhambat di instalasi gawat darurat dan ruang perawatan intensif. Kedua layanan tersebut selalu penuh dan mengantre lama.
Saya mengerti, kami sebagai peserta lebih menikmati layanan kesehatan dan sebenarnya layanan yang kami terima tentu tak terlepas dari kebijakan dan standar prosedur yang disusun oleh BPJS Kesehatan. Kami peserta lebih banyak kontak dengan layanan kesehatan, tetapi tentu ada harapan-harapan yang ingin kami sampaikan kepada badan pengelola BPJS Kesehatan. Sebagai peserta, kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan pengelola BPJS Kesehatan. Kami merasa BPJS Kesehatan adalah milik kita bersama yang harus kita pelihara dan kita usahakan agar lebih sehat dan maju lagi.
Kami mengharapkan upaya efisiensi, di antaranya menggunakan kemajuan teknologi informasi. Hal ini akan semakin memudahkan akses layanan kesehatan, semakin pendek masa tunggu untuk memperoleh layanan kesehatan serta memperoleh obat. Perlu juga ditingkatkan layanan untuk pasien dengan keterbatasan gerak seperti pasien stroke dan pasien usia lanjut.
Mohon tingkatkan prasarana serta peralatan untuk memudahkan peserta dengan keterbatasan tersebut mendapat layanan. Selama ini, pada umumnya peserta didampingi keluarga saat mengakses layanan kesehatan. Apakah ke depan akan ada tenaga sukarelawan atau pendamping peserta yang tak dapat mandiri? Bagaimana pula dengan kemungkinan layanan kunjungan rumah? Terima kasih atas perhatian semua pihak. Semoga BPJS Kesehatan yang kita banggakan semakin sehat dan maju.
M di J
Saya setuju. Masyarakat Indonesia amat beruntung dengan adanya BPJS Kesehatan. Meski pada tahap-tahap awal banyak keluhan terhadap layanan kesehatan yang dibiayai oleh BPJS ini, sekarang kita bersyukur layanan BPJS Kesehatan semakin lengkap dan baik.
Mengutip data BPJS Kesehatan, peserta yang pada 2014 hanya 133 juta orang, pada tahun 2023 sudah mencapai 267 juta orang atau mencakup sekitar 96 persen penduduk kita. Namun, kita masih mempunyai catatan peserta tidak aktif masih tinggi, sekitar 50 juta orang. Peserta tidak aktif tak dapat menerima manfaat layanan kesehatan. Pemanfaatan layanan yang pada 2014 hanya 252.000 per hari, pada 2023 meningkat menjadi 1,6 juta. Biaya jaminan juga meningkat tajam, dari Rp 42,6 triliun pada 2014 menjadi Rp 158,8 triliun pada 2023.
Kondisi keuangan BPJS Kesehatan juga baik. BPJS Kesehatan punya cadangan dana yang sanggup membayar klaim empat bulan ke depan. Artinya tidak seperti dulu lagi, klaim pelayanan kesehatan tak dapat segera dibayarkan karena dana yang kurang mencukupi.
Fasilitas kesehatan
BPJS Kesehatan bekerja sama dengan berbagai pihak dalam melayani kesehatan masyarakat. Jumlah fasilitas kesehatan primer yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan tahun 2014 hanya 8.437 dan tahun 2023 telah menjadi 18.437. Peningkatan tajam ini menunjukkan kepercayaan layanan kesehatan terhadap BPJS Kesehatan yang juga meningkat. Selain itu, layanan kesehatan lanjutan juga meningkat yang pada tahun 2014 sebanyak 1.681 menjadi 3.120 pada 2023.
Dalam kerja sama ini, sebenarnya BPJS Kesehatan mendorong layanan kesehatan untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan efisiensi. Pemeriksaan laboratorium yang berlebihan serta pemberian obat yang kurang perlu dapat dicegah. Standardisasi pelayanan kesehatan juga didorong. Peserta mendapat layanan yang hampir sama meski berobat di tempat yang berbeda.
Dengan keadaan keuangan yang membaik, BPJS Kesehatan dapat memperluas dan meningkatkan layanan pembiayaan. BPJS Kesehatan membiayai cuci darah yang mahal, bahkan juga cangkok ginjal. Dulu sebelum ada BPJS Kesehatan, banyak pasien yang seharusnya dioperasi karena tak ada biaya tak dapat menjalaninya. Sekarang jumlah operasi di berbagai rumah sakit meningkat karena dapat dibiayai oleh BPJS.
Manajemen BPJS yang semakin baik serta layanan kesehatan di berbagai fasilitas kesehatan primer dan lanjutan akan meningkatkan kepuasan peserta. Digitalisasi yang dijalankan telah banyak memudahkan peserta melengkapi administrasi serta mengakses layanan. Perjanjian dapat dilakukan daring. Bahkan, untuk daerah terpencil dan terluar, layanan telemedisin mulai dikembangkan.
Selama ini, BPJS Kesehatan lebih fokus pada layanan kuratif. Namun, mereka juga sudah mulai mengubah layanan dengan meningkatkan upaya preventif dan skrining kesehatan. Dengan demikian, banyak penyakit dapat dicegah dan jika penyakit terdeteksi akan terdiagnosis pada stadium dini. Ini tak hanya akan menurunkan biaya pengobatan, tetapi yang paling penting adalah meningkatkan keberhasilan terapi dan pencegahan.
Keberadaan BPJS Kesehatan telah dirasakan manfaatnya oleh rakyat Indonesia. Namun, ke depan masih banyak yang harus diperbaiki dan ditingkatkan. Kepatuhan membayar iuran sehingga peserta nonaktif dapat dikurangi secara nyata. Komunikasi BPJS dengan fasilitas kesehatan dan masyarakat sebagai peserta harus semakin ditingkatkan. Mari kita ubah komunikasi yang saling menyalahkan dengan komunikasi yang saling menghargai dan mengingatkan. Saya juga mengucapkan selamat kepada BPJS Kesehatan yang sudah 10 tahun ini melayani masyarakat. Anda benar, BPJS Kesehatan adalah milik kita bersama, kebanggaan kita sehingga perlu kita pelihara baik-baik.