Laga Sengit Indonesia Menghadapi Irak di Piala Asia U-23 2024
Semifinalis Piala Asia U-23 2024 dihuni tim-tim tangguh. Indonesia kalah dari Irak saat memperebutkan tempat ketiga.
Tim nasional Indonesia menghadapi tim tangguh Asia, Uzbekistan dan Irak, pada laga empat besar Piala Asia U-23 2024. Setelah kalah dari Uzbekistan pada pertandingan semifinal, Indonesia kembali belum beruntung merebut posisi ketiga saat melawan Irak, Kamis (2/5/2024). Timnas Indonesia kalah 1-2 dari Irak melalui babak perpanjangan waktu (extratime).
Kemenangan Irak ini memberikan gambaran dua faktor ketangguhan Irak, yaitu pengalaman bertanding dan jejak prestasi yang pernah mereka raih sebelumnya. Dalam hal pengalaman bertanding, Irak lebih banyak memainkan pertandingan dibandingkan dengan Indonesia.
Catatan penampilan tim nasional U-23 Irak ini terekam dari penampilan mereka dalam dua tahun terakhir. Merujuk data Transfermarkt sejak 22 Maret 2023 hingga 29 April 2024, Irak sudah memainkan 28 pertandingan.
Laga-laga yang dimainkan Irak itu tersebar mulai dari Kejuaraan Federasi Sepak Bola Asia Barat (WAFF) U-23 pada 2023, babak kualifikasi Piala Asia U-23, pertandingan persahabatan, hingga putaran final Piala Asia U-23 2024 yang saat ini digelar di Qatar.
Adapun timnas U-23 Indonesia baru memainkan 11 pertandingan dalam dua tahun terakhir, yaitu sejak 18 Agustus 2023 hingga 29 April 2024. Melihat catatan ini, jumlah laga yang dijalani timnas U-23 Indonesia tak sampai separuhnya dibandingkan dengan timnas U-23 Irak. Sebelas laga Indonesia dalam dua tahun terakhir itu ialah pertandingan pada babak kualifikasi Piala Asia U-23, kejuaraan Piala AFF U-23, dan putaran final Piala Asia U-23 2024.
Seiring frekuensi laga yang dilakoni, timnas U-23 Irak juga lebih banyak memenangi pertandingan. Dari 28 pertandingan dalam dua tahun terakhir, sebanyak 17 pertandingan dimenangi timnas U-23 Irak.
Sementara dalam tujuh pertandingan lainnya, tim U-23 Irak mengalami kekalahan. Empat pertandingan lain berakhir imbang. Data ini menunjukkan, sebagian besar (60 persen) pertandingan yang dilakoni tim U-23 Irak dalam dua tahun terakhir berhasil mereka menangi.
Jika dipersempit kurun waktunya, fenomena yang sama ditunjukkan Irak pada tahun ini. Hingga 29 April 2024, timnas U-23 Irak sudah memainkan 11 laga pertandingan. Tujuh pertandingan mereka menangi (63 persen), sedangkan empat laga lainnya kalah.
Kualitas seimbang Irak dan Indonesia
Faktor kedua yang menjadi modal ketangguhan timnas U-23 Irak ialah jejak prestasi yang mereka raih sebelumnya. Pada 2023, mereka berhasil menjadi juara pada Kejuaraan Federasi Sepak Bola Asia Barat (WAFF) U-23 2023.
Prestasi sebelumnya juga pernah diukir timnas U-23 Irak selama satu dekade terakhir. Pada 2013, Irak menjadi juara Piala Asia U-23. Prestasi lain ialah pada ajang Asian Games 2014 yang digelar di Incheon, Korea Selatan. Saat itu, Irak berhasil meraih medali perunggu.
Kekuatan lain yang dimiliki tim U-23 Irak ialah diaspora sejumlah pemainnya di liga sepak bola Eropa. Para pemain tersebut ialah pemain belakang Roman Doulashi yang bermain di FC Schalke 04 U-19 (Jerman) dan Josef al-Imam yang bermain di BK Olympic (Swedia). Berikutnya ialah pemain depan Ali al-Mosawe (CF Estrela Amadora U-23, Portugal) dan Bind Hassan (De Graafschap, Belanda).
Meski mempunyai pengalaman bertanding, jejak prestasi, dan pengalaman sebagian pemainnya di liga Eropa, timnas U-23 Indonesia sebenarnya mampu mengimbangi Irak. Pada laga perebutan posisi ketiga Piala Asia U-23 2024, Indonesia sempat memimpin 1-0 pada menit ke-19 melalui gol yang dicetak Ivan Jenner. Perlawanan Indonesia juga berhasil membuat Irak bermain hingga 120 menit setelah kedua tim berbagi hasil imbang 1-1.
Faktor lain ialah jejak kekalahan Irak dalam sejumlah pertandingan. Sedikit menengok ke belakang, linimasa pertandingan yang dilakoni Irak memang tidak selalu diakhiri dengan kemenangan. Ini artinya, Irak sebenarnya juga bisa dikalahkan oleh tim-tim lain.
Dalam dua tahun terakhir, timnas Irak tercatat mengalami tujuh kekalahan. Kekalahan terakhir terjadi pada 29 April 2024 saat melawan Jepang di semifinal U-23 Piala Asia 2024. Irak kalah 0-2. Irak juga mengalami kekalahan terbesar dari Pantai Gading pada pertandingan persahabatan, 21 November 2023, dengan skor 0-4.
Selain Jepang dan Pantai Gading, ada empat negara lain yang pernah mengalahkan Irak. Keempat negara tersebut ialah Jordania, Australia, dan Korea Selatan. Jika ditarik ke belakang lagi, yaitu pada 2022, Irak juga pernah dikalahkan Uzbekistan. Uniknya, empat negara tersebut pernah dikalahkan Indonesia pada putaran final Piala Asia U-23 2024.
Daya saing timnas U-23 Indonesia dengan Irak juga terlihat dari proporsi kemenangan dan statistik pertandingan. Persentase kemenangan yang diraih timnas U-23 Indonesia cenderung sama dengan yang diperoleh tim U-23 Irak.
Dari 11 pertandingan dalam dua tahun terakhir, ”Garuda Muda” memenangi tujuh pertandingan (63 persen) dan empat laga lainnya mengalami kekalahan. Proporsi kemenangan juga terjadi pada tahun ini. Dari lima laga yang dilakoni pada 2024, tiga pertandingan (60 persen) dimenangi Indonesia.
Statistik pertandingan pada putaran final Piala Asia U-23 2024 juga menunjukkan kemampuan ”Garuda Muda”. Berdasarkan data Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), timnas U-23 mampu mengimbangi kekuatan Irak dalam hal mencetak gol. Dari lima pertandingan yang dimainkan kedua tim hingga babak semifinal, Indonesia dan Irak sama-sama mengemas tujuh gol.
Hasil pertandingan saat perebutan tempat ketiga pada Kamis (2/5/2024) juga memperlihatkan statistik permainan Indonesia yang mampu mengimbangi Irak. Dari data yang dirilis AFC, penguasaan bola para pemain Indonesia lebih banyak (52 persen) dibandingkan dengan Irak (48 persen).
Tak jauh berbeda dengan Irak, sejumlah pemain Indonesia juga bermain di liga sejumlah negara. Pratama Arhan bermain untuk Suwon FC (Korea Selatan) dan Justin Hubner bermain di Cerezo Osaka (Jepang). Nama-nama lain ialah Rafael Struick (ADO Den Haag, Belanda), Marselino Ferdinan (KMSK Deinze, Belgia), Ivan Jenner (FC Ultrecht U-21, Belanda), dan Nathan (SC Heerenveen, Belanda).
Keberadaan pemain-pemain dunia itu membuat nilai pasar timnas U-23 Indonesia lebih tinggi daripada Irak. Berdasarkan data Transfermarkt yang diakses pada 2 Mei 2024, nilai pasar para pemain muda Indonesia ini mencapai Rp 83,43 miliar, sedangkan pemain Irak Rp 34,33 miliar.
Baca juga: Sejarah dan Prestasi Tim Indonesia U-23 di Piala Asia
Namun, segenap potensi dan peluang yang dimiliki Indonesia tersebut belum mampu menahan laju kemenangan Irak. Hingga saat ini, catatan prestasi para pemain muda Indonesia ialah berhasil lolos hingga babak semifinal Piala Asia U-23 2024 dan berada di posisi keempat.
Keikutsertaan timnas U-23 Indonesia pada ajang Olimpade Paris 2024 masih menunggu hasil pertandingan playoff antarzona menghadapi tim Afrika, Guinea, yang akan dilaksanakan pada 9 Mei 2024. (LITBANG KOMPAS)
Baca juga: Tantangan Indonesia Menyamai Prestasi Vietnam di Piala Asia U-23