Nilai Pasar Pemain Indonesia U-23, Siapa Termahal?
Sejumlah pemain timnas U-23 memiliki nilai transfer tinggi. Rizky Ridho dan Nathan Tjoe-A-On tercatat termahal.
Menurut data terbaru Transfermarkt, total harga pasaran seluruh pemain timnas U-23 mencapai angka Rp 83,43 miliar. Dengan jumlah total 23 pemain, rata-rata seorang pemain timnas U-23 bernilai Rp 3,62 miliar.
Apabila dilihat lebih detail, ada dua pemain yang bernilai pasar mencapai angka Rp 6 miliar, yakni kapten tim U-23, Rizky Ridho dan pemain naturalisasi Nathan Tjoe-A-On. Rizky Ridho sekaligus menjadi pemain termahal di antara deretan pemain U-23 lainnya dengan nilai transfer mencapai Rp 6,95 miliar.
Rizky Ridho pemain termahal
Pemain yang berposisi sebagai bek tengah tersebut mengalami kenaikan harga yang pesat pada tahun 2023 saat berpindah dari Persebaya ke Persija. Meskipun kesepakatan transfer tersebut terjadi dengan status bebas transfer, harga pasar Ridho kala itu berkisar Rp 5,65 miliar.
Akan tetapi, Persija tidak perlu menebus dengan harga tersebut sebab tertanggal 31 Maret 2023 kontrak pria kelahiran Surabaya tersebut telah habis dengan Persebaya, klub yang membesarkannya. Dilihat ke belakang, tercatat pada 1 Januari 2018, pemain berusia 22 tahun ini bergabung dengan tim Persebaya U-20.
Dua tahun berselang, Ridho mulai berseragam tim utama Persebaya pada 5 Januari 2020. Pada Liga 1 musim 2021/2022 bersama Persebaya, Ridho mencatatkan 18 pertandingan. Semusim berikutnya Ridho mencatatkan penampilan bersama tim ”Bajul Ijo” sebanyak 19 kali dengan catatan tiga gol.
Selain itu, ia juga pernah membela Persebaya di Piala Menpora 2021 dan Piala Presiden 2022. Bersama Persebaya, total Rizky Ridho mencatatkan penampilan sebanyak 43 kali dengan total 3.312 menit bermain.
Bersama Persija, Rizky Riho menjadi bek andalan. Sejauh ini Ridho sudah mencatatkan 24 pertandingan dengan catatan satu gol dan satu umpan berbuah gol (asis).
Selain penampilan kunci di klub domestik, nilai pasar Ridho melesat juga dipengaruhi kontribusinya terhadap timnas. Sejak Mei 2021, Ridho senantiasa menjadi pilihan utama timnas senior yang sejauh ini telah mencatatkan 34 penampilan.
Ia juga memperkuat Garuda Muda U-23 dan menjadi palang pintu kuat di belakang sekaligus kapten dengan total penampilan 15 kali. Di Piala Asia U-23, ia pun tampil apik mengawal jantung pertahanan Indonesia meskipun sempat ternodai dengan kartu merah yang ia terima di laga semifinal melawan Uzbekistan U-23.
Baca juga: Prestasi Timnas U-23, Raihan Garuda Muda Bukan Sulap Semalam
Nathan Tjoe-A-On
Mengekor Rizky Ridho, Nathan Tjoe-A-On menjadi pemain temahal kedua di jajaran tim U-23. Pemain yang berposisi asli sebagai bek kiri ini merupakan pemain naturalisasi yang debut bersama tim U-23 di Piala Asia U-23 2024.
Kecuali dalam laga melawan Qatar, Nathan selalu tampil penuh sepanjang pertandingan yang dilakoni Garuda Muda. Oleh Shin Tae-yong ia diposisikan sebagai gelandang bertahan, kecuali dalam pertandingan terakhir melawan Irak. Dalam perebutan tempat ketiga ini ia berposisi sebagai bek tengah mendampingi Justin Hubner.
Karier sepak bola profesial Nathan dimulai sejak pertengahan tahun 2019 ketika ia membela tim utama Exelsior Rotterdam di Eredivisie Belanda. Nathan meniti kariernya di klub tersebut dengan mencatatkan penampilan 57 kali.
Adalah klub asal Inggris, Swansea City, yang mengeluarkan biaya Rp 6,08 miliar untuk mendatangkan Nathan pada Agustus 2023.
Akan tetapi, Swansea langsung meminjamkannya ke klub Eredivisie SC Heerenveen. Di Heerenveen, Nathan belum menjadi pilihan utama. Sejauh ini ia hanya bermain empat kali dengan total waktu bermain hanya 15 menit.
Baca juga: Sejarah dan Prestasi Tim Indonesia U-23 di Piala Asia
Ivar dan Marselino
Dua pemain berikutnya dalam jajaran pemain termahal dalam skuad Indonesia muda adalah Ivar Jenner dan Marselino Ferdinan. Masih berdasarkan data dari Transfermarkt, keduanya bernilai pasar Rp 5,21 miliar.
Ivar mulai bermain sepak bola saat bergabung dengan Ajax Youth tahun 2016. Setelah itu ia meniti karier lebih banyak di tim yunior bersama klub Belanda, Utrecht, dari tahun 2020 hingga kini.
Saat ini ia tercatat sebagai bagian dari skuad Utrecht U-21. Sementara itu, pria yang lahir di Utrecht 20 tahun ini mendapat kewarganegaraan Indonesia pada 22 Mei 2023.
Meskipun berada di jajaran pemain dengan nilai mahal, nilai tersebut merupakan nilai pasar. Harga tersebut harus dibuktikan ketika ada klub yang ingin meminang Ivar dari Utrecht U-21. Bisa saja dalam biaya transfer yang sebenarnya, angka tersebut akan menurun.
Dengan nilai sama Ivar, Marcelino saat ini bermain di klub divisi dua Belgia, KMSK Deinze, yang sejauh ini sudah bermain tiga kali dengan total 17 menit bermain. Sebelumnya, pemain muda kelahiran Jakarta ini tercatat sebagai pemain Persebaya.
Di tim U-23, Marselino tercatat sudah bermain 16 kali sejak debut pertamanya pada Oktober 2021 dan mencetak 6 gol. Sementara di timnas senior, sejak 27 Januari 2022 Marselino bermain 21 kali dengan catatan tiga gol.
Baca juga: Sukses Timnas U-23, Formasi 3-4-3, dan Harapan Olimpiade 2024
Potensi harga pemain tim U-23
Dengan total nilai pasar mencapai Rp 83,43 miliar, nilai pemain timnas U-23 Indonesia melebihi sejumlah saingan lain di Asia Tenggara. Dibandingan dengan Thailand U-23, Vietnam U-23, juga Malaysia U-23, nilai pemain Indonesia jauh berada di atas.
Timnas U-23 Thailand secara total berada di angka Rp 36,94 miliar. Sementara Vietnam U-23 berada di angka Rp 37,98 miliar, dan Malaysia U-23 Rp 36,50 miliar. Jika nilai transfer ketiga tim dijumlahkan, barulah mampu mengungguli Indonesia.
Meskipun nilai pasar harus direalisasikan dalam biaya transfer yang terjadi, tingginya nilai pasar pemain Indonesia muda tampak menjadi potensi bagi sepak bola Indonesia untuk terus meningkat.
Dalam menilai harga seorang pemain, sejumlah indikator, seperti liga tempatnya bermain, kontribusinya di klub dan timnas negaranya, hingga prestasi pribadi, menjadi hal yang diperhitungkan.
Meskipun belum berhasil lolos langsung ke Olimpiade Paris 2024, timnas Indonesia muda masih berkesempatan untuk masuk ke kompetisi tersebut melalui babak playoff melawan Guinea dari Afrika. Pertandingan tersebut akan menjadi peluang terakhir bagi Garuda Muda untuk tampil lagi di Olimpiade semenjak tahun 1956.
Dengan harapan akan lolos, pamor sepak bola akan terus meningkat di mata dunia. Capaian ini akan menggenapi tren positif Indonesia yang secara peringkat FIFA naik signifikan menjadi peringkat 134. Kesempatan ini juga sekaligus berpotensi menaikkan nilai pasar para pemain muda Indonesia di pasar sepak bola dunia. (LITBANG KOMPAS)
Baca juga: Sampaikan Apresiasi, Presiden Sebut Prestasi Tim U-23 Bersejarah