Sepekan Jelang Pemberangkatan Jemaah, Pemvisaan Haji Capai 92 Persen
Pemvisaan jemaah haji Indonesia mencapai 92 persen. Jemaah mulai berangkat ke Arab Saudi pada 12 Mei 2024.
Oleh
EVY RACHMAWATI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penerbitan visa untuk jemaah haji Indonesia terus dipercepat. Hingga kini tercatat lebih dari 195.000 visa haji reguler telah terbit atau sekitar 92 persen dari total kuota. Jemaah dijadwalkan terbang ke Arab Saudi secara bertahap mulai 12 Mei 2024 dan akan mendapat layanan jalur cepat di sejumlah embarkasi.
”Sebanyak 195.917 visa haji reguler terbit. Kita terus mempercepat agar visa terbit segera mencapai 100 persen,” kata Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Saiful Mujab dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (3/5/2024).
Tahun ini, kuota haji Indonesia berjumlah 221.000 anggota jemaah. Selain itu, Indonesia mendapat tambahan kuota sebanyak 20.000 anggota jemaah. Dengan demikian total kuota haji Indonesia adalah 241.000 anggota jemaah, terdiri dari 213.320 anggota jemaah haji reguler dan 27.680 anggota jemaah haji khusus.
Jemaah haji Indonesia terbagi dalam 554 kelompok terbang (kloter), meliputi 294 kloter terbang dengan maskapai Garuda Indonesia dan 260 kloter dengan Saudia Airlines. Jemaah haji Indonesia akan mulai masuk asrama haji embarkasi pada 11 Mei 2024 dan dijadwalkan terbang ke Arab Saudi pada 12 Mei 2024. Pada 12 Mei, ada 22 kloter akan menuju Tanah Suci.
Menurut Saiful, pemvisaan diawali dengan memasukkan data dan dokumen jemaah haji oleh tim di Kantor Kemenag kabupaten atau kota dan Kantor Wilayah Kemenag provinsi. Saat ini data yang masuk dan terverifikasi sebanyak 223.474 anggota jemaah.
”Jadi, dokumen yang kita proses sudah melebihi kuota haji tahun ini. Persentasenya mencapai 104,76 persen karena termasuk juga jemaah dengan kuota cadangan. Ini kita proses agar jika ada yang menunda keberangkatan, jemaah dengan status cadangan sudah tervisa,” tutur Saiful.
”Dari 223.474 dokumen yang terverifikasi, kita sudah mengajukan permintaan visa untuk 212.429 anggota jemaah haji reguler,” kata Saiful, menambahkan. Harapannya, dengan terobosan dalam proses pemvisaan tersebut, seluruh kuota jemaah haji Indonesia bisa terserap secara maksimal.
Keberangkatan jemaah haji Indonesia pada tahun ini terbagi dalam dua gelombang. Pemberangkatan gelombang pertama dijadwalkan pada 12-23 Mei 2024. Sementara untuk gelombang kedua, pemberangkatan jemaah berlangsung dari 24 Mei sampai 10 Juni 2024.
Sebanyak 195.917 visa anggota jemaah haji reguler terbit. Kita terus mempercepat agar visa terbit segera mencapai 100 persen.
Visa haji diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (PIHU). Pasal 18 UU PIHU menyebut visa haji Indonesia terdiri dari visa haji kuota Indonesia dan visa haji mujamalah undangan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi pers seusai bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq al-Rabiah di Jakarta, Selasa (30/4/2024), menyatakan, Pemerintah Indonesia akan menindak tegas semua pihak, termasuk travel haji yang memberangkatkan jemaah tanpa visa resmi.
Tawfiq al-Rabiah menyatakan, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi terus berkoordinasi dengan Kemenag RI untuk memastikan pelaksanaan haji sesuai prosedur yang berlaku. Pemerintah Arab Saudi dan Indonesia berupaya menertibkan pihak-pihak yang berpromosi terkait keberangkatan tanpa visa haji (Kompas.id, 30 April 2024).
Layanan jalur cepat
Saiful Mujab, dalam siaran pers, saat Pelantikan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Surabaya 1445 H/2024 M di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Jumat (3/5/2024), menyatakan, jemaah haji melalui embarkasi Surabaya tahun ini mencapai 106 kloter atau terbanyak dari total 554 kloter tahun ini.
Tahun ini, embarkasi Surabaya pertama kali mengunakan layanan fast track atau jalur cepat. Menurut Saiful, layanan ini merupakan penghargaan dari Pemerintah Arab Saudi kepada Indonesia. Saudi menyediakan tiga layanan fast track dalam Mecca Route Haji 1445 H/2024 M, yakni Bandara Djuanda Surabaya, Adi Soemarmo Solo, dan Soekarno-Hatta Tangerang, Banten.
”Hanya Indonesia yang memiliki tiga layanan fast track di dunia dalam penyelenggaraan ibadah haji,” kata Saiful. Dengan layanan ini, jemaah saat turun di Madinah atau Jeddah, Arab Saudi, bisa langsung menuju pemondokan sehingga memberi kemudahan dan kenyamanan kepada jemaah haji Indonesia.