logo Kompas.id
MetropolitanAdik Pelaku Jadi Tersangka,...
Iklan

Adik Pelaku Jadi Tersangka, Ketersinggungan Latari Kasus Perempuan dalam Koper

Tersinggung dengan ucapan korban menjadi alasan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) membunuh kekasihnya, Rini Mariany (50).

Oleh
RHAMA PURNA JATI
· 3 menit baca
Wajah pelaku pembunuhan Rini Mariany (50), Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) (baju tahanan kiri), dan adiknya, Aditya Taufiqurrahman (21) (baju tahanan kanan), Jumat (3/5/2024). Keduanya menjadi tersangka atas kasus pembunuhan yang jasad korbannya disimpan di dalam koper yang ditemukan di Jalan Inspeksi Kalimalang, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Wajah pelaku pembunuhan Rini Mariany (50), Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) (baju tahanan kiri), dan adiknya, Aditya Taufiqurrahman (21) (baju tahanan kanan), Jumat (3/5/2024). Keduanya menjadi tersangka atas kasus pembunuhan yang jasad korbannya disimpan di dalam koper yang ditemukan di Jalan Inspeksi Kalimalang, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.

JAKARTA, KOMPAS — Alasan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) membunuh kekasihnya, Rini Mariany (50), adalah karena tersinggung dengan perkataan korban dan didesak untuk bertanggung jawab atas hubungan yang sudah mereka jalani sejak lima bulan terakhir. Adik Arif, Aditya Taufiqurrahman (21), juga membantu kakaknya membuang jasad Rini.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Wira Satya Triputra, Jumat (3/5/2024), menyatakan, hubungan asmara ini sudah terjalin sejak tahun lalu. ”Awalnya memang hanya sebatas hubungan profesional, tapi karena sering bertemu, mereka pun menjalin hubungan asmara,” katanya.

Editor:
RINI KUSTIASIH
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000