Musim berakhir lebih cepat bagi Barcelona setelah kalah dari Girona. Barca juga terancam absen di Piala Super Spanyol.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
GIRONA, SABTU — Sempat unggul di babak pertama, Barcelona pada akhirnya tidak kuasa menahan gempuran tim kejutan Liga Spanyol musim ini, Girona, di Stadion Montilivi, Sabtu (4/5/2024). Barca takluk dengan skor mencolok, 2-4, sekaligus mempercepat pesta juara Real Madrid. Barca makin merana karena kekalahan ini membuat Girona merebut posisi mereka di peringkat kedua klasemen.
Kemenangan atas Girona menjadi harga mati bagi Barca untuk menunda pesta juara Real yang pada laga lainnya membekap tim papan bawah Cadiz, 3-0. Harapan itu sempat muncul saat Barca unggul cepat lewat gol Andreas Christensen saat laga baru berjalan tiga menit. Namun, kegembiraan Barca hanya sesaat karena Artem Dovbyk segera membuat Girona menyamakan kedudukan 70 detik kemudian.
Permainan terbuka dan saling serang sudah ditunjukkan kedua tim sejak awal karena tiga poin adalah target yang wajib diraih. Selain Barca yang butuh tiga poin untuk menunda gelar Real, Girona juga memerlukan kemenangan untuk melewati Barca di peringkat kedua klasemen. Girona yang muncul sebagai tim kejutan musim ini mengincar peringkat kedua klasemen liga agar bisa tampil pada Piala Super Spanyol awal tahun depan.
Pelatih Barca Xavi Hernandez tidak banyak mengubah susunan pemain dibandingkan saat menang telak 4-2 atas Valencia pada laga sebelumnya. Ia hanya mengganti Raphinha yang berposisi di sayap kiri dengan Fermin Lopez.
Selain Lopez, lini depan Barca diisi Robert Lewandowski dan Lamine Yamal yang sedang dalam performa terbaiknya. Dengan tidak mengubah susunan tim pemenang pekan lalu, Xavi berharap Barca bisa memetik hasil positif di markas Girona.
Keputusan kembali memainkan Yamal dan Lewandowski di laga ini terbukti tepat. Yamal menjadi aktor terciptanya gol kedua Barca. Pergerakannya di sisi kanan memaksa bek Girona, Miguel Gutierrez, melanggarnya. Wasit menunjuk titik putih dan Lewandowski mengeksekusi penalti dengan sempurna.
Performa Barca justru mencapai antiklimaks setelah turun minum. Pelatih Girona Michel Sanchez menganalisis kelemahan Barca ada pada bek sayap kiri yang kerap ditinggal Joao Cancelo untuk membantu serangan. Michel kemudian memperkuat sisi kanan serangan Girona dengan memasukkan Cristian Portu dan Yan Couto.
Portu dan Couto merupakan pemain sayap kanan yang memiliki eksplosivitas dalam menyerang. Hasil pergantian pemain itu langsung terasa. Baru beberapa detik berada di atas lapangan, Portu langsung mencetak gol memanfaatkan umpan mendatar Dovbyk. Gol ini tercipta dari kesalahan gelandang Barca, Sergi Roberto, yang tidak mampu melepaskan diri dari tekanan Girona.
”Saya marah. Kami unggul hingga skor 2-2. Kami melakukannya dengan baik dan itu adalah kesalahan saya. Saya minta maaf kepada semua orang,” ucap Roberto setelah pertandingan.
Portu kembali berkontribusi terhadap gol ketiga Girona yang dicetak beberapa detik kemudian. Ia mengeksploitasi ruang di sisi kiri pertahanan Barca dan mengirimkan umpan kepada Gutierrez. Para pemain Barca menggeleng-gelengkan kepala seolah tidak percaya gawangnya bisa dibobol dengan mudah dalam hitungan detik.
Xavi tidak bisa berbuat banyak untuk menambal lubang di sisi kiri pertahanan Barca. Ia tidak punya pilihan selain memasukkan pemain yang memiliki naluri menyerang untuk mengatasi ketertinggalan. Prioritasnya saat itu adalah mencetak gol tambahan dan memenangi laga. Atas pilihan ini, Barca kembali menderita oleh Portu yang mencetak gol keduanya atau gol keempat Girona.
Selain Portu, Savinho jadi pemain Girona lainnya yang tampil luar biasa. Kemampuannya dalam memecah pressing lawan beberapa kali membuat para pemain Girona mampu menang jumlah di area pertahanan Barca. Pemain berpaspor Brasil itu pun menjadi otak di balik gol keempat Girona.
Hingga laga berakhir, Barca gagal menciptakan gol tambahan. Mereka takluk kedua kalinya dari Girona musim ini serta menyerahkan gelar Liga Spanyol kepada Real di saat liga masih menyisakan empat laga. Kekalahan telak 2-4 dari Girona ini pun menjadi ironi bagi Barca yang pada laga sebelumnya membekap Valencia dengan skor serupa.
”Mereka (Girona) mencetak dua gol dalam dua menit karena kesalahan kami. Musim lalu kami mengurangi kesalahan individu, tapi musim ini kami menggandakannya,” kata Xavi dalam konferensi pers pascapertandingan.
Dengan hasil negatif ini, Barca berpeluang kehilangan segalanya pada akhir musim. ”Blaugrana” sudah tersingkir dari Piala Raja Spanyol, Liga Champions Eropa, dan kini kehilangan mahkota Liga Spanyol.
Kekalahan dari Girona semakin memperburuk keadaan karena mengakibatkan Barca tergusur ke peringkat ketiga. Itu berarti Barca terancam tidak bisa mengikuti Piala Super Spanyol awal tahun depan. Jika itu menjadi kenyataan, Barca akan absen berpartisipasi di Piala Super Spanyol untuk pertama kalinya sejak 2014. (AFP)