Final Uber Indonesia Vs China: Tim ”Merah Putih” Tertinggal 0-2
Indonesia tertinggal 0-2 setelah Fadia/Ribka kalah dari pasangan China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.
Oleh
PRASETYO EKO PRIHANANTO
·3 menit baca
CHENGDU, MINGGU — Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto tak mampu berbuat banyak saat melawan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan pada partai kedua final Piala Uber di Chengdu Hi Tech Zone Sports Centre Gymnasium, China, Minggu (5/5/2024). Tim Indonesia pun tertinggal 0-2 setelah Chen/Jia menang dengan skor 21-11, 21-8.
Indonesia pun kini berharap pada tunggal kedua, Ester Nurumi Tri Wardoyo, untuk memperpanjang napas tim ”Merah Putih” di final Piala Uber. Ester bertemu tunggal kedua China, He Bing Jiao, pada partai ketiga.
"Tidak menyangka bisa main di final Uber bareng Ribka lagi. Perjuangan sama-sama dari kecil, dari klub sampai sekarang mencetak sejarah bareng-bareng," ujar Fadia seusai pertandingan melawan Chen/Jia.
Meskipun berstatus sebagai ganda dadakan, Fadia/Ribka berusaha memberikan perlawanan keras terhadap ganda andalan tuan rumah. Mereka mampu mengimbangi permainan Chen/Jia pada awal-awal gim pertama.
Akan tetapi, permainan agresif ganda China terus menyulitkan Fadia/Ribka. Mereka pun unggul 11-7 memasuki interval pertama. Smes menyangkut dari Riba memberikan angka berikutnya kepada Chen/Jia. Pasangan tuan rumah terus mendapatkan angka tambahan hingga mereka unggul jauh 14-7 sebelum Fadia/Ribka mampu mendapatkan poin tambahan.
Chen/Jia sangat tangguh, secara pengalaman dan mentalitas mereka sangat baik.
Namun, permainan Chen/Jia terlalu sulit diimbangi oleh Fadia/Ribka sehingga mereka tak mampu mengancam keunggulan tuan rumah. Apalagi, ganda Indonesia itu kerap melakukan kesalahan dengan pukulan yang terlalu melebar atau kok menyangkut di net.
Salah satunya saat kedudukan 19-11, Ribka mendapatkan kesempatan melakukan smes di depan net saat kok pengembalian melayang di atas net. Namun, pukulan Ribka justru menyangkut di net. Chen/Jia pun memenangi gim pertama dengan keunggulan 21-11.
Memasuki gim kedua, Fadia/Ribka langsung tertinggal jauh, 3-9 sebelum mampu merebut poin tambahan. Hanya saja, Chen/Jia tak terus bermain agresif, tak memberikan kesempatan sedikit pun untuk pasangan Indonesia mendekat.
Ganda tuan rumah terus menambah poin dengan keunggulan sangat jauh, 14-4, sebelum ganda Indonesia mendapatkan dua poin tambahan beruntun. Peluang untuk meraih tiga poin tambahan dengan reli panjang berakhir dengan smes Ribka yang menyangkut di net sehingga Chen/Jia kembali memperlebar jarak.
Chen/Jia pun menyelesaikan gim kedua dengan kemenangan 21-8. Permainan yang dominan ganda putri China itu membuat mereka tinggal membutuhkan satu kemenangan lagi untuk memastikan menjadi juara Piala Uber untuk yang ke-16 kalinya.
"Chen/Jia sangat tangguh, secara pengalaman dan mentalitas mereka sangat baik. Apalagi mereka sudah sering berada di final beregu sementara kami baru pertama kali. Ini pelajaran berharga buat kami," kata Fadia setelah pertandingan berakhir.
Pada partai final ini, Indonesia menurunkan Gregoria sebagai tunggal pertama, kemudian Ester Nurumi Tri Wardoyo dan Komang Ayu Cahya Dewi. Adapun untuk ganda, menurunkan pasangan dadakan Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto dan Lanny Tria Mayasari/Rachel Allessya Rose. Fadia harus berpasangan dengan Ribka karena tandemnya, Apriyani Rahayu, belum pulih dari cedera. Pasangan Lanny/Rachel akan menghadapi Liu Sheng Shu/Zhang Shu Xian.
Laga final Piala Uber ini merupakan yang ke-11 kali bagi tim putri Indonesia, tetapi mereka baru dua kali meraih juara, yaitu pada 1994 di Jakarta dan 1996 di Hong Kong. Ini merupakan final pertama Indonesia sejak 2008. Tim putri Merah Putih melaju ke final setelah menyingkirkan juara bertahan Korea Selatan, 3-2.
Adapun tuan rumah China sudah 15 kali juara dan kali ini merupakan penampilan ke-20 mereka di final Piala Uber dalam 21 edisi terakhir. Tuan rumah mencapai final dengan mengalahkan Jepang, 3-0, pada semifinal.
Dalam persaingan final, kekuatan pemain-pemain elite China akan diuji Gregoria dan kawan-kawan sebagai underdog. Bersama China dan Jepang, Korea Selatan dan Thailand selalu menjadi bagian dari empat tim terbaik pada Piala Uber 2018, 2020, dan 2022.