Karakter Kanji di jenama itu hanya dikenal oleh penduduk Ibaraki. Sementara orang-orang luar Ibaraki tidak paham.
Oleh
KRIS MADA
·1 menit baca
MITO, JUMAT — Jangan khawatir jika tidak bisa membaca huruf Kanji yang biasa dipakai di Jepang. Kasus pemasaran sapiwagyu membuktikan, sebagian orang Jepang juga tidak tahu cara membaca huruf itu.
Dilaporkan Kyodo News, Rabu (8/5/2024), fakta itu terungkap dalam jajak pendapat soal merek salah satu rumah potong. Hanya 43 persen responden berusia 20-an tahun dan 57 persen responden berusia 30-an tahun bisa membaca dengan benar ”Hitachiwagyu”.
Sementara responden berusia di atas 50 tahun, hampir 70 persen bisa membaca dengan benar. Jenama itu untuk kemasan daging sapi wagyu dari umah potong Nikunoiijima di Mito, ibu kota Prefektur Ibaraki.
Jenama tersebut untuk membedakan produk mereka dari daging yang dipotong di Kobe. Banyak orang memang lebih tahu sapi wagyu dibiakkan di Kobe, Prefektur Hyogo.
Ternyata, memang ada kesalahan cara penulisan. Karakter Kanji di jenama itu hanya dikenal oleh penduduk Ibaraki. Sementara orang-orang luar Ibaraki tidak paham cara penulisan ”hitachi” yang dipakai dalam jenama tersebut.
Merek itu terinspirasi dari nama lama Ibaraki. Sampai abad ke-19, Ibaraki dikenal sebagai Prefektur Hitachi. Cara penulisannya berbeda, misalnya, nama kota Hitachinaka yang juga berada di Ibaraki.
Meski demikian, tidak ada rencana untuk mengubah jenama tersebut. Apalagi, di kemasan juga merek dengan alfabet atau huruf Latin. Jadi, tidak merek daging tersebut tetap bisa dikenali.