Fakta Baru Temuan Mayat Anita dalam Lemari di Cirebon
Polisi mengungkap ada luka pada jasad Anita, telepon gengggamnya pun tidak ditemukan.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Polisi mengungkap fakta baru temuan mayat perempuan di dalam lemari pada salah satu tempat indekos di Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (9/5/2024). Polisi menyebut ada luka pada jasad dan ada barang berharga milik korban yang hilang.
Korban berinisial Anita (21) itu pertama kali ditemukan oleh rekannya di dalam lemari pada salah satu kamar indekos di RT 002 RW 002 Blok Pulomas, Desa Kedawung, Kamis sekitar pukul 14.30. Lokasi itu hanya berada sekitar 180 meter dari Kantor Kepolisian Sektor Kedawung.
”Kalau berdasarkan keterangan saksi, memang didapati posisi korban itu meringkuk di dalam lemari, di kosan tersebut. Tapi, saat kami datang, posisinya sudah di lantai,” ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Cirebon Kota Ajun Komisaris Anggi Eko Prasetyo, Jumat (10/5/2024).
Menurut Anggi, ada kemungkinan saksi yang menemukan korban pertama kali mengevakuasi jenazah tersebut ke lantai. Namun, pihaknya masih akan mendalami lebih lanjut keterangan saksi tersebut. ”Posisinya (saat ditemukan awal), berbusana, setengah berbusana,” ujarnya.
Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dari Kamis sore hingga pukul 22.00. Dari kegiatan itu, pihaknya menemukan wajah korban berlumuran darah. ”Yang mana kita dapat tarik kesimpulan peristiwa ini ada indikasi dugaan tindak pidana (pembunuhan),” kata Anggi.
Selain itu, dari pemeriksaan saksi, sejumlah barang berharga korban, seperti telepon genggam tidak ditemukan di TKP. Pihaknya menduga, barang itu dibawa pelaku yang sempat bersama korban. Hingga kini, polisi telah memeriksa dua saksi yang merupakan rekan korban.
Polisi akan meminta keterangan pemilik tempat indekos tersebut dan menyita rekaman kamera pemantau (CCTV) di sana. Dari pengamatan Kompas, terdapat CCTV di depan kamar korban. Terdapat dua jalan untuk ke kamar yang tanpa penjagaan itu.
Petugas memasang garis polisi di depan pintu kamar korban. Pihaknya juga telah membawa jenazah korban ke Rumah Sakit Bhayangkara di Losarang, Kabupaten Indramayu, Jabar, untuk menjalani autopsi. Penanganan itu diperlukan untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Terkait identitas dugaan pelaku pembunuhan, Anggi masih mengumpulkan data dari TKP. ”(Untuk) itu, kita tidak mengetahui karena memang untuk kesaksian, kan, hanya sebatas yang menemukan saja. Mudah-mudahan nanti dari hasil visum, kita dapati (petunjuknya),” ujarnya.
Anik Cahya (18), teman korban, mengatakan, korban berasal dari Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Indramayu. Anita baru tinggal di tempat indekos itu sekitar sebulan. Kakak Anik merupakan orang pertama yang menemukan jasad korban dan menjadi saksi dalam kasus itu.
”(Jenazah) korban ditemukan di dalam lemari, katanya. Informasinya HP (telepon genggam) korban hilang,” ucapnya.
Kasus pembunuhan di Cirebon bukan kali ini saja. Pada Minggu (5/5/2024) petang, warga di daerah Tegalgubug, Kabupaten Cirebon, pernah digegerkan dengan temuan mayat perempuan di sungai dengan tangan terikat. Jenazah itu diduga kuat merupakan korban pembunuhan.
Pada Rabu (10/1/2024) lalu, sesosok jenazah perempuan yang dibalut seprai juga ditemukan di sungai wilayah Kecamatan Susukan, Cirebon. Hasil penelusuran polisi, korban berinisial OP (22) itu merupakan korban pembunuhan oleh suaminya, MM (20).