Ragam Siasat Produsen Motor Listrik Pikat Masyarakat
Upaya terus dilakukan agar permintaan motor listrik meningkat. Subsidi harga Rp 7 juta per unit belum optimal.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·4 menit baca
Industri sepeda motor listrik terus berupaya memperluas jangkauan pasar mereka meskipun masih terdapat sejumlah tantangan, termasuk dalam hal harga. Padahal, pemerintah sudah lama meluncurkan subsidi pembelian motor listrik senilai Rp 7 juta per unit, tetapi belum optimal membetot minat masyarakat. Sejumlah produsen pun melakukan beragam siasat agar sepeda motor listrik semakin berdaya tarik.
Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 30 April hingga 5 Mei 2024, menjadi salah satu momentum produsen sepeda motor listrik dalam meningkatkan penjualan mereka tahun ini. Pada acara yang digelar Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) bersama PT Dyandra Promosindo itu, berbagai promosi ditawarkan kepada calon pembeli.
PT Gesits Motor Nusantara dengan jenama Gesits, misalnya, meluncurkan program kepemilikan motor listrik untuk karyawan (employee ownership program). Dengan menggandeng Motoriz, jaringan bengkel yang ada di Indonesia, karyawan perusahaan dari berbagai sektor bisa mencicil motor dengan skema fleksibel, dengan sistem potong gaji setiap bulan.
Direktur Marketing PT Gesits Motor Nusantara Doddy Setiawan, Selasa (30/4/2024), mengatakan, pihaknya mempelajari bahwa harga pembelian yang dianggap masih tinggi menjadi salah satu pertimbangan warga dalam membeli motor listrik. Oleh karena itu, skema pembiayaan yang mudah serta fleksibel bagi karyawan, diharapkan menjadi solusi untuk terus meningkatkan permintaan.
”Kami juga menawarkan solusi, yakni penjualan unit Gesits dikombinasikan dengan rental baterai melalui kerja sama dengan Motoriz. Juga dengan rent to own (sewa motor untuk dimiliki). Jadi, bisa dibeli ataupun rental, baik unit maupun baterainya,” ujar Doddy.
Kapasitas produksi Gesits saat ini berkisar 15.000-45.000 unit per tahun, bergantung permintaan masyarakat. Melalui sejumlah penawaran dan pelayanan produk yang terjangkau bagi konsumen, ia berharap permintaan bakal meningkat sehingga produksi dapat dioptimalkan yang pada akhirnya dapat mendukung program pengurangan emisi nasional.
Saat ini terdapat sejumlah varian Gesits, yakni Gesits Raya, Gesits G1, Gesits G1 DLX, dan Gesits Garuda, dengan harga mulai dari Rp 13 juta per unit. Harga itu dengan opsi rental baterai serta telah dipotong program insentif dari pemerintah.
Direktur Utama PT Semesta Motor Indonesia (Motoriz) Okto Larido menuturkan, dalam kolaborasi dengan Gesits, pihaknya menggandeng TDL.id sebagai produsen baterai sepeda motor listrik. Menurut dia, dalam skema pembiayaan, baik untuk pengadaan unit maupun pengadaan baterai, pihaknya bekerja sama dengan perusahaan tempat karyawan bekerja.
Dengan sistem potong gaji karyawan, tak diperlukan lagi survei ke rumah-rumah calon pembeli. ”Cukup dengan perusahaannya. Kami berikan cicilan Rp 875.000 per bulan selama 48 bulan ditambah sewa baterai Rp 199.000 per bulan,” katanya.
Doddy menuturkan, Indonesia Battery Corporation (IBC) adalah pemegang 51 persen saham Gesits. Oleh karena itu, pihaknya mengikuti program pengembangan baterai kendaraan listrik oleh IBC, yang juga mandat dari pemerintah. Sudah ada sekitar 100 motor Gesits yang menggunakan baterai IBC sebagai proyek percontohan.
”Apabila sudah ada hasil (dari pengujian), baterai IBC akan diluncurkan. Perkiraan kami sekitar tiga bulan lagi. Jadi, nantinya akan ada tiga baterai yang pengoperasiannya kompatibel dengan Gesits. Pertama ialah baterai yang digunakan sekarang ini. Kedua, IBC yang sedang dalam proyek percontohan, dan yang ketiga dari TDL,” ucapnya.
Diskon khusus
Produsen motor listrik lain yang juga memberi penawaran khusus di ajang PEVS 2024 ialah Volta, yang menyediakan diskon khusus sebesar Rp 1 juta di samping insentif Rp 7 juta dari pemerintah. Selain itu, Volta menawarkan keanggotaan gratis selama 1 tahun serta pembayaran awal (down payment/DP) senilai Rp 500.000 untuk pembayaran cicilan melalui BFI Finance.
CEO Volta Group Okie Octavia Kurniawan mengatakan, inovasi juga terus dilakukan guna meningkatkan daya tarik masyarakat terhadap produk mereka. ”Peluncuran warna terbaru juga bagian dari inovasi kami di industri kendaraan listrik. Kami berusaha meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan motor listrik,” katanya dalam siaran pers.
Mengutip informasi di laman Volta, motor listrik varian Volta 401 Reguler dibanderol Rp 16,95 juta, Volta Virgo Reguler Rp 18,1 juta, dan Volta Mandala Reguler Rp 18,95 juta. Harga tersebut belum termasuk insentif Rp 7 juta dari pemerintah.
Chief Marketing Officer Volta Indonesia Semesta Wiwin Dewi Herawati, di sela-sela hari pertama PEVS 2024, mengatakan, pihaknya mendengarkan berbagai masukan dari konsumen, termasuk yang tergabung dalam komunitas, demi meningkatkan performa. Itu misalnya terkait keandalan motor agar lebih prima dan nyaman dikendarai.
”Dari situ, harus tetap ada perbaikan-perbaikan. Sebab, percuma jika (harga) murah, tetapi dipakainya enggak lama. Jadi, kualitas menjadi perhatian kami. Ojek online juga banyak yang pakai Volta dan pada Ramadhan lalu kami undang FGD (diskusi terarah) untuk mendapat berbagai masukan. Kebanyakan meminta agar stasiun pergantian baterai diperbanyak,” tutur Wiwin.
Saat ini, Volta telah memiliki lebih dari 300 titik stasiun ganti baterai (SGB) di seluruh Indonesia. Namun, sebagian besar SGB tersebut masih terkonsentrasi di Jabodetabek. Ke depan, ditargetkan SGB akan terus bertambah hingga mencapai target 1.000 SGB di Indonesia.
Selain Gesits dan Volta, terdapat sejumlah produsen sepeda motor listrik lainnya dalam gelaran PEVS 2024, seperti Greentech, Kymco iONEX, ZPT, dan Rakata. Mereka menawarkan sejumlah promo dan program demi menggaet calon pembeli dari berbagai kalangan.
Tantangan
Insentif Rp 7 juta per pemegang kartu tanda penduduk (KTP) untuk pembelian motor listrik telah resmi bergulir tahun lalu. Permintaan tumbuh, tetapi belum sesuai harapan ataupun target. Menurut data laman Sistem Informasi Pemberian Bantuan Pembelian Kendaraan Listrik Roda Dua (Sisapira), sebanyak 11.532 sepeda motor listrik tersalurkan pada 2023 atau jauh di bawah target yang sebanyak 200.000 unit.
Sementara itu, hingga Jumat (3/5/2024) pukul 09.07 WIB, data Sisapira menunjukkan sudah ada 11.563 sepeda motor listrik tersalurkan. Adapun 10.194 dalam proses pendaftaran dan 3.599 telah terverifikasi. Hingga akhir 2024, masih ada kuota 574.644 unit.
Ketua Umum Periklindo Moeldoko menyatakan, produsen penjualan kendaraan listrik agar memastikan keandalan dan kenyamanan bagi calon pembeli. ”Kalau sepeda motor bisa jarak jauh, charging (isi daya) cepat, harga murah, pasti semua akan beli. Kalau bisa untuk jarak 100 kilometer lebih dan charge tidak lebih dari satu jam, pasti akan diburu,” ucapnya.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Rachmat Kaimuddin menambahkan, pihaknya mendukung produksi baterai di dalam negeri, apa pun jenisnya. Dengan demikian, rantai pasok baterai, termasuk untuk sepeda motor, ada di Indonesia. Adapun pihaknya masih menghitung target penjualan sepeda motor listrik pada 2024.