logo Kompas.id
TajaMendikbudristek Buka Olimpiade...

Mendikbudristek Buka Olimpiade Geografi Internasional ke-19 di Bandung

Olimpiade Geografi Internasional atau International Geography Olympiad (iGeo) ke-19 resmi dibuka oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Selasa (8/8/2023).

Kemendikbudristek RI
Artikel ini merupakan kerja sama antara harian Kompas dan Kemendikbudristek RI.
· 4 menit baca
International Geography Olympiad (iGeo) ke-19

Olimpiade Geografi Internasional atau International Geography Olympiad (iGeo) ke-19 resmi dibuka oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Selasa (8/8/2023). Mendikbudristek didampingi oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Staf Ahli Menteri bidang Manajemen Talenta Tatang Muttaqin, serta Co-Chair International Geography Union (IGU) Susan Lomas dan Su Min Shen.

Nadiem mengungkapkan kegembiraannya karena satu lagi ajang bergengsi internasional diadakan di Indonesia. "Saat ini, Indonesia menjadi negara favorit tuan rumah acara internasional. Kemendikbudristek menyampaikan apresiasi atas kolaborasi bersama Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dan iGeo Task Force sehingga iGeo ke-19 dapat terlaksana dengan baik,” ujar Nadiem di dalam acara pembukaan.

Tidak hanya kepada tim Indonesia, tetapi juga seluruh peserta iGeo ke-19 patut bangga dan mengapresiasi keberanian untuk berkompetisi di salah satu ajang kompetisi sains bergengsi dunia. “Menang ataupun kalah, nikmatilah perjalanannya. Kenangan berada di negara yang belum pernah kalian lihat sebelumnya akan menjadi kenangan indah seumur hidup kalian” ujar Nadiem kepada para peserta.

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim

“Kompetisi ini akan membuat kalian bertemu dengan orang-orang yang belum pernah kalian temui sebelumnya serta berpotensi membina persahabatan seumur hidup kalian. Hal itu akan bertahan lebih lama daripada medali,” imbuh Mendikbudristek.

Sementara itu, Co-Chair International Geographical Union (IGU) Olympiad Task Force Susan Lomas mengungkapkan, mempelajari studi Geografi, menjadikan kita belajar tentang dunia, masyarakat, dan lingkungan kita. “Hal tersebut akan membantu kalian mengambil posisi sebagai orang dewasa dalam masyarakat yang lebih rumit dengan pemahaman dan kepercayaan diri untuk menantang hal-hal yang menurut kalian harus berbeda,” katanya.

Dalam laporannya, Tatang Muttaqin menjelaskan bahwa iGeo 2023 mempertemukan 177 siswa tingkat sekolah menengah atas dari 46 negara. Setelah tiga tahun terakhir diselenggarakan secara daring karena pandemi Covid-19, tahun ini, iGeo diselenggarakan secara luring.

Selain untuk menyemai talenta muda di bidang sains, iGeo berfungsi sebagai katalisator untuk pertukaran ide, pembelajaran, dan pemahaman budaya antarbangsa. Sebagai bentuk pentingnya pengembangan industri kreatif, inklusivitas, dan harmoni dalam lingkungan perkotaan.

Ajang kompetisi sains di bidang geografi paling bergengsi untuk pelajar sekolah menengah iGeo diselenggarakan di Kota Bandung, Jawa Barat, pada 8 sampai dengan 14 Agustus 2023 dengan mengambil tema “Creative City for Inclusive Urban Community”. iGeo 2023 diselenggarakan atas kerja sama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Pemerintah Provinsi Jawa Barat, serta Ikatan Alumni Tim Olimpiade Geografi Indonesia (IA TOGI).

“Tema ini juga mengajak peserta untuk menggali potensi geografi dalam menciptakan kota yang inklusif, inovatif, dan berkesinambungan untuk seluruh warganya,” jelas Tatang.

iGeo ke-19

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memuji pemilihan Kota Bandung sebagai tuan rumah Olimpiade Geografi Internasional ke-19. "Kami sangat senang menyambut para peserta dari seluruh dunia untuk menjelajahi keanekaragaman geografi dan keajaiban budaya Jawa Barat. Selain itu, selamat datang di Kota Bandung yang telah ditetapkan UNESCO sebagai salah satu jaringan Kota Kreatif bidang “City of Design” pada tahun 2015. Semoga pelaksanaan iGeo ke-19 tahun 2023 menjadi cahaya inspirasi untuk kita semua, mendorong kita untuk terus berjuang mencapai yang terbaik, merangkul keragaman budaya, serta bekerja sama untuk menuju dunia yang lebih baik,” sambung Gubernur Jawa Barat.

Sebagai informasi, pelaksanaan iGeo ke-19 yang diselenggarakan pada tahun ini di Indonesia berbeda dengan pelaksanaannya di negara-negara lain. Jika biasanya pelaksanaan iGeo hanya satu poin saja, di Indonesia dikembangkan menjadi tiga poin, yakni International Expo iGeo 2023 dengan tema “Creative Community for Inclusive Economy Development”; lokakarya guru untuk meningkatkan mutu para guru; serta night at museum.

Selain melaksanakan kompetisi dan pertemuan-pertemuan, seluruh peserta akan diundang untuk melakukan ekskursi ke berbagai tujuan wisata dan atraksi budaya di seputar Kota Bandung antara lain kunjungan ke Museum Geologi, Tangkuban Perahu, dan NuArt Sculpture Park.

iGeo ke-19

Di setiap pelaksanaan iGeo, akan ditemui maskot yang diciptakan oleh tiap negara. Pada penyelenggaraan tahun ini, Indonesia memperkenalkan maskot Marcapada sebagai maskot iGeo 2023. Marcapada berarti “bumi” dalam bahasa Sunda. Maskot ini dikembangkan dari ikon khas Bandung dan Jawa Barat yang diambil dari fauna khas yaitu Maung Lodaya. Karena Bandung/Jawa Barat menjadi tuan rumah iGeo 2023, Maung Bandung berperan sebagai tuan rumah yang ramah, muda, dan energik. Maung mengenakan baju hitam khas Sunda. Tangannya membawa bola dunia, simbol geografi.

Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000