logo Kompas.id
EkonomiDefisit Investasi Energi...
Iklan

Defisit Investasi Energi Terbarukan Bikin Awet Pemanasan Global

Minimnya investasi hijau yang tidak terdistribusi secara merata menghambat tercapainya target pengurangan emisi karbon.

Oleh
DIMAS WARADITYA NUGRAHA
· 4 menit baca
Uap yang keluar dari cerobong Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong di Tompaso, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Senin (27/9/2021). Enam unit di PLTP Lahendong tersebut memasok 21,33 persen kebutuhan listrik di Sulawesi Utara-Gorontalo dengan kapasitas produksi 120 megawatt.
PETRUS RADITYA MAHENDRA YASA

Uap yang keluar dari cerobong Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong di Tompaso, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Senin (27/9/2021). Enam unit di PLTP Lahendong tersebut memasok 21,33 persen kebutuhan listrik di Sulawesi Utara-Gorontalo dengan kapasitas produksi 120 megawatt.

Pertumbuhan nilai investasi di bidang energi terbarukan sepanjang tahun 2023 dianggap belum cukup untuk menekan laju peningkatan emisi karbon dunia. Selain karena jumlahnya yang minim, distribusi dana investasi hijau juga belum dialirkan secara merata.

Berdasarkan laporan REN21, sebuah komunitas energi terbarukan global yang terdiri dari akademisi, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan industri, secara keseluruhan sepanjang tahun 2023, terdapat lebih dari 622,5 miliar dollar AS investasi baru disalurkan ke bidang energi terbarukan dan bahan bakar.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000