Di saat semua orang menghindari daerah bencana, seorang jurnalis justru harus berada di tempat bencana agar bisa menceritakan apa yang terjadi secara langsung. Demikian pula kisah pewarta foto kantor berita AFP, Hector Retamal, yang selama delapan hari berada di titik nol epidemi virus korona di Kota Wuhan, China, yang menggegerkan dunia.
Retamal bersama dua rekannya, video jurnalis Leo Ramirez dan jurnalis Sebastien Ricci, menjadi satu-satunya tim jurnalis kantor berita asing yang berhasil masuk Wuhan sebelum kota itu ditutup. Mereka memotret, mengambil video, dan menuliskan laporan selama kota metropolis berpenduduk 11 juta jiwa itu diisolasi dari dunia luar.
Pewarta foto yang kesehariannya bertugas di Shanghai ini menceritakan kisahnya di blog koresponden AFP dari sebuah resor wisata di selatan Perancis. Tempat tersebut menjadi lokasi karantina dia dan dua rekannya yang bergabung bersama ratusan warga Perancis yang dievakuasi dari Wuhan pada Jumat (31/1/2020). Setelah delapan hari di pusat epidemi virus korona, mereka ikut rombongan warga Perancis yang dievakuasi Pemerintah Perancis dan kini menjalani observasi selama 14 hari.
