Sederhana tetapi Penting, Anak-anak Diajarkan Cuci Tangan sejak Dini
Anak-anak di Sumbawa Barat diajarkan perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·3 menit baca
TALIWANG, KOMPAS — Perilaku seperti mencuci tangan dengan sabun hingga membuang sampah di tempatnya sangat penting diajarkan kepada anak-anak sejak dini. Pola hidup bersih dan sehat ini nantinya akan terus melekat pada anak hingga mereka dewasa sehingga dapat mencegah penularan berbagai penyakit ataupun masalah kesehatan lainnya.
Kesadaran tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat salah satunya ditunjukkan oleh anak-anak di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD-HI) Mulya di Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pola hidup bersih dan sehat ini diajarkan untuk semua kelas dari kelompok usia 3-6 tahun.
Kepala Sekolah PAUD HI Mulya, Mulyatini, menyampaikan, PAUD HI Mulya mengajarkan pola hidup bersih dan sehat karena kebiasaan siswa yang tidak langsung cuci tangan ketika selesai makan atau bermain. Pengajaran ini semakin ditingkatkan setelah Sumbawa Barat menjadi model pelaksanaan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM).
Komitmen tinggi dari pemerintah daerah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dengan pola hidup bersih.
”Pola hidup bersih dan sehat sangat penting diajarkan untuk anak sejak dini baik. Aktivitas ini ternyata juga diterapkan siswa di rumahnya,” ujarnya saat menerima kunjungan dari tim Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak-anak (Unicef) di Sumbawa Barat, Kamis (2/5/2024).
Terdapat tiga hal utama yang diajarkan PAUD HI Mulya kepada siswa, yakni PAUD memberikan pemahaman bahwa buang air besar (BAB) harus di kamar mandi, melakukan cuci tangan setelah makan, dan membersihkan sampah makanan secara mandiri.
Agar siswa bisa mempraktikkan hal-hal penting tersebut, PAUD menyediakan dan memperbanyak fasilitas berupa wastafel serta tempat sampah. Kemudian disediakan juga sejumlah keran dan tempat cuci tangan di halaman depan sekolah.
Selain itu, guru-guru juga membuat senam atau gerakan cuci tangan dengan sabun dan permainan interaktif ular tangga raksasa. Dalam permainan ular tangga raksasa ini terdapat kotak-kotak yang berisi perintah terkait pola hidup bersih dan sehat yang harus dipraktikkan langsung bila siswa berdiri di atas kotak tersebut.
Mulyatini menyatakan, peran guru sangat penting dalam mengajarkan pola hidup bersih dan sehat kepada siswa PAUD. Kebiasaan ini akan mudah ditiru dan diterapkan bila guru selalu memberikan penjelasan dengan sabar serta gesit sekaligus contoh langsung kepada siswa.
Pemahaman tentang kebersihan ini juga diberikan kepada para orangtua murid. Saat acara pelepasan siswa, orangtua sudah mulai memahami kebersihan lingkungan, salah satunya dengan memungut sampah secara mandiri.
Ni Putu Karnitani, orangtua siswa di PAUD HI Mulya, merasakan secara langsung dampak pengajaran terkait pola hidup bersih dan sehat yang diberikan oleh guru. Anak menerapkan pola hidup bersih dan sehat ini di rumah, seperti mencuci tangan dengan sabun serta membersihkan dan merapikan mainannya.
”Sekarang anak juga sudah menyadari dan sering meminta saya untuk membersihkan kuku serta telinganya secara rutin. Jadi, orang tua akan terus mendukung dan berpartisipasi bila sekolah mengadakan kegiatan yang terkait dengan STBM,” ucapnya.
Dukungan sejumlah pihak
WASH Officer Unicef Kantor Perwakilan NTT-NTB Rostia La Ode Pado mengatakan, Unicef memberikan dukungan kepada sejumlah daerah, termasuk Sumbawa Barat, untuk perubahan perilaku terkait pola hidup sehat. Program ini tidak hanya fokus ditujukan untuk mereka yang berada di jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD), tetapi juga masyarakat umum lainnya.
Program dari Unicef di Sumbawa Barat pertama kali dilaksanakan pada 2019 untuk mempercepat pelaksanaan STBM dan sanitasi aman. Salah satu faktor pemilihan Sumbawa Barat sebagai lokasi ialah adanya komitmen tinggi dari pemerintah daerah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dengan pola hidup bersih.
Sumbawa Barat bersertifikat open defecation free (ODF) pada 2017 dan mendapat sertifikat sebagai kabupaten STBM tahun 2021. Semua rumah tangga di Sumbawa Barat menggunakan fasilitas sanitasi yang lebih baik dengan tangki septik standar dan mengadopsi praktik kebersihan lainnya.
”Kami terus mengadvokasi dan memberikan edukasi kepada sejumlah pihak, termasuk pemerintah desa, agar sebagian dana desa bisa dialokasikan untuk meningkatkan kebersihan dan sanitasi,” ujarnya.