Taliban Mengundang Perempuan Pelancong ke Afghanistan
Afghanistan ingin melepaskan diri dari citra konflik dan kemiskinan. Pariwisata menjadi salah satu cara.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·3 menit baca
Berbagai tempat wisata yang populer di dunia mengeluarkan kebijakan membatasi kedatangan wisatawan. Sementara Afghanistan di bawah Taliban justru berusaha menarik lebih banyak wisatawan asing, termasuk perempuan. Pariwisata dinilai menjadi sektor yang bisa memicu pembangunan negara tersebut. Akan tetapi, hal ini memunculkan sejumlah polemik.
Kabar pembatasan pelancong terdengar pada akhir April 2024 sampai awal Mei ini. Sementara Afghanistan masih kekurangan pelancong.
Direktorat Pariwisata Afghanistan yang beroperasi di bawah kendali Taliban mencatat, 7.000 pelancong asing datang pada 2023. Pada 2022 hanya 2.300 pelancong asing datang. Sementara pada 2021, tahun Taliban kembali berkuasa, hanya 670 wisatawan asing melawat ke Afghanistan.
”Mayoritas wisatawan datang dari China, beberapa dari Jepang. Mereka bilang, memilih Afghanistan karena lebih aman dibandingkan dari Pakistan. Ini kesempatan yang baik buat kami,” kata Direktur Pariwisata Afghanistan Muhammad Saeed.
Sejumlah warga berswafoto di Istana Darul Aman di Kabul, Afghanistan, pada April 2024.
Kondisi keamanan di Pakistan masih tidak stabil. Penculikan ataupun penyerangan terhadap proyek-proyek infrastruktur yang dibangun China beberapa kali terjadi. Kejahatan ini bahkan oleh sejumlah pihak dikatakan secara spesifik mengincar warga China yang bekerja di Pakistan.
Sebaliknya, China merupakan negara pertama yang merangkul Taliban sebagai pemerintah faktual Afghanistan. Dengan demikian, proyek-proyek infrastruktur China di Afghanistan berjalan relatif tanpa gangguan.
Direktorat Pariwisata kemudian mengadakan kelas pelatihan untuk warga Afghanistan yang ingin berkecimpung di industri tersebut. Kelas ini tidak boleh diikuti perempuan karena perempuan atas perintah Taliban yang boleh mengikuti pendidikan hingga kelas VI.
”Saya ingin menggali lebih lanjut potensi wisata sejarah Afghanistan. Kami memiliki sejarah 5.000 tahun yang menarik. Afghanistan bukan cuma cerita mengenai konflik dan kemiskinan,” kata Samir Ahmadzai, seorang sarjana ekonomi yang mengikuti kelas pelatihan pariwisata.
Perempuan wisatawan
Salah satu materi yang diajarkan di kelas tersebut ialah cara berinteraksi dengan perempuan asing. Para peserta diberi tahu bahwa di luar negeri, wajar kaum perempuan bepergian seorang diri. Oleh sebab itu, jangan kaget jika melihat perempuan asing berjalan sendirian, makan di restoran, dan berbicara dengan laki-laki yang bukan mahramnya.
Warga Badakshan, Afghanistan, menyaksikan gulat tradisional pada akhir April 2024.
Meskipun begitu, kategori perempuan wisatawan asing yang boleh masuk Afghanistan ini masih dibatasi. Perempuan diaspora Afghanistan yang telah menjadi warga negara lain sama sekali tidak boleh masuk kecuali bersama ayah, suami, atau saudara laki-laki.
Dilansir dari publikasi pariwisata NZZ edisi 7 September 2023, Emma Witters adalah salah seorang perempuan wisatawan pertama yang masuk ke Afghanistan sejak tahun 2021. Witters adalah warga negara Inggris dan memiliki blog perjalanan keliling dunia. Ia juga memiliki kanal di Youtube dan rutin mengunggah video wisatanya di Afghanistan.
”Saya memperhatikan aturan lokal, misalnya tidak pernah melepas kerudung. Kamera saya tempeli dengan stiker Youtube untuk menandakan saya seorang vlogger. Setiap kali berpindah provinsi, paspor saya juga selalu dicap,” tuturnya.
Witter mengaku tidak pernah menemui bahaya selama bepergian di Afghanistan. Di media sosial percakapan Whatsapp, ada grup khusus wisatawan ransel di Afghanistan. Mereka selalu berbagi informasi, mulai dari hotel yang nyaman, tempat wisata unik, restoran dengan makanan enak, dan situasi keamanan terakhir.
Di Kabul, salon dan spa sudah ditutup sejak 2021. Akan tetapi, di Hotel Serena telah dibuka kembali salon dan spa yang kliennya eksklusif para perempuan asing.
Joan Torres dari laman wisata Against the Compass pada Selasa (7/5/2024) menjelaskan bahwa visa kedatangan mulai tersedia di Afghanistan walaupun baru di satu tempat. Visa kedatangan ini bisa dibeli seharga 150 dollar AS di pos perbatasan Shir Khan yang bersebelahan dengan negara Tajikistan.
Menurut Torres, lebih aman membeli visa Afghanistan dari kedutaan besar negara tersebut yang masih buka. Kedutaan Besar Afghanistan yang masih menyediakan layanan pengurusan visa antara lain di Doha (Qatar), Dubai dan Abu Dhabi (Uni Emirat Arab), Bishkek (Kirgistan), dan Istanbul (Turki).
Hati-hati
Geliat pariwisata Afghanistan ini tetap diawasi dan ditelaah oleh berbagai pihak. Pertama, ada kecurigaan bahwa alasan Taliban membuka akses pariwisata ini demi membersihkan citra mereka. Hingga kini, tidak ada negara di dunia yang mengakui kelompok ini sebagai pemerintahan sah Afghanistan.
”Kekhawatiran lain ialah alasan wisatawan berkunjung ke Afghanistan ini karena wisata bencana, yaitu berlibur demi melihat penderitaan masyarakat yang dianggap tertinggal,” kata Arash Azizzada, pendiri lembaga swadaya masyarakat Afghan untuk Hari Esok (AABT), kepada CNN edisi 14 Februari 2023.
Oleh sebab itu, Azizzada menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran para wisatawan yang mengunjungi Afghanistan untuk ke sana demi menghargai sejarah serta tradisi negara tersebut. Program-program wisata juga hendaknya bertujuan membangun perekonomian lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (AP)