JAKARTA, KOMPAS - Setelah mundur dari waktu yang dijadwalkan, kereta yang dipesan PT MRT Jakarta direncanakan tiba di Jakarta, Rabu (4/4/2018). Kapal pengangkut dijadwalkan merapat di Tanjung Priok.
Tubagus Hikmatullah, Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta, Senin, menjelaskan, pada awalnya kapal pembawa kereta direncanakan tiba di Tanjung Priok tanggal 26 Maret. Namun, badai dan cuaca buruk di sepanjang perjalanan dari Pelabuhan Toyohashi, Jepang menuju Tanjung Priok, membuat perjalanan terlambat.
"Namun akhirnya direncanakan dua train set pertama MRT Jakarta (satu set terdiri atas enam kereta) akan tiba 4 April 2018," ujar Hikmatullah.
Begitu kapal merapat di pelabuhan, perlu serangkaian proses untuk bisa membongkar muatan baik muatan kereta MRT ataupun muatan lainnya.
"Dalam catatan terakhir kapal akan merapat di dermaga 101 Utara. Dalam jadwal terakhir yang kami terima, proses unloading kereta MRT direncanakan akan dilakukan tanggal 5 April dari pukul 02.00 hingga 06.00," ujar Hikmatullah.
Setelah proses bongkar muatan itu, lanjut Hikmatullah, akan dilanjutkan mobilisasi kereta ke depo di Lebak Bulus. Mobilisasi kereta akan dilakukan 5 - 7 April 2018.
Terkait kedatangan kereta tersebut, dalam pertemuan bulanan direksi MRT Jakarta dengan jurnalis dan blogger, Rabu (28/3/2018), Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar, juga menjelaskan tentang proses persiapan depo untuk menerima kereta.
Sejumlah pekerjaan yang dilakukan di depo di antaranya pekerjaan rel meliputi pemasangan rel dan ballast, lalu pemasangan sistem persinyalan di depo, hingga pengecekan konstruksi lebar rel (construction gauge checking).
Terkait sistem perkeretaapian dan pekerjaan trek yang masuk paket CP 107, untuk depo, progres pekerjaan-pekerjaan di depo itu sudah mencapai 92 persen. Di konstruksi layang 43 persen, sementara di konstruksi bawah tanah 57 persen.
Di setiap stasiun bawah tanah juga sedang dipasang platform screen doors (PSD) atau pintu pemisah peron dan rel. Pekerjaan pemasangan PSD itu saat ini dikerjakan di stasiun Senayan, stasiun Dukuh Atas, stasiun Setiabudi, stasiun Bendungan Hilir, stasiun Istora, dan stasiun Bundaran Hotel Indonesia.
Kemudian untuk fasilitas pendukung seperti elevator dan escalator tengah dalam pengiriman. Sebanyak 33 unit eskalator untuk stasiun MRT Jakarta dan dua elevator untuk gedung admin tengah dalam proses kirim.
Sedangkan untuk konstruksi total per 25 Maret sudah mencapau 92,50 persen, dengan konstruksi layang mencapai 89,19 persen dan konstruksi bawah tanah 95,83 persen.