Gunung Ruang Awas, Radius 6 Kilometer dari Puncak Daerah Terlarang
Kenaikan status dari Siaga ke Awas ini hanya berselang satu hari. Warga diminta untuk waspada dan ikuti arahan petugas.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Status Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro atau Sitaro, Sulawesi Utara, naik dari Siaga menjadi Awas per 17 April 2024 pukul 21.00 Wita. Pelarangan aktivitas warga melebar menjadi 6 kilometer dari pusat kawah aktif sehingga sebagian Pulau Tagulandang harus dievakuasi.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan dari keterangan tertulis, Rabu (17/4/2024), menyatakan, ketinggian kolom erupsi cenderung meningkat. Material erupsinya berupa abu disertai lontaran batuan pijar yang berjarak sekitar 6 kilometer dari Pulau Tagulandang.
Bahkan, gempa vulkanik dalam meningkat yang disertai Tremor Vulkanik Menerus. Kondisi ini menandakan masih terjadi peretakan batuan disertai migrasi magma dari reservoir (penampungan) magma dalam ke permukaan. Bentuknya erupsi eksplosif berselingan dengan aliran lava.
Berdasarkan Peta Rekomendasi Gunung Ruang pada status Awas yang dirilis PVMBG, penduduk di pesisir barat daya hingga barat Pulau Tagulandang diminta mengungsi. Hal ini terjadi karena area ini masuk ke dalam kawasan terlarang akibat aktivitas vulkanik Gunung Ruang yang meningkat.
”Masyarakat yang bermukim di Pulau Tagulandang dalam radius 6 kilometer dari puncak Gunung Ruang agar segera dievakuasi dan daerah ini tidak boleh dimasuki. Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas, dan tsunami yang disebabkan runtuhan tubuh gunung ke dalam laut,” paparnya.
Kenaikan level ini hanya berselang satu hari dari Waspada ke Siaga yang diterapkan pada Selasa (16/4/2024) pukul 16.00 Wita. Menurut Hendra, aktivitas visual dan kegempaan menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Berdasarkan catatan PVMBG, sepanjang Rabu (17/4) pukul 00.00-12.00 Wita, tercatat 373 kali gempa vulkanik dalam, 564 kali gempa vulkanik dangkal, dan Gempa Tektonik Lokal satu kejadian. Bahkan, antara pukul 12.00-20.15 Wita, terjadi sekali gempa erupsi dan tremor vulkanik menerus dengan amplitudo dominan 55 milimeter.
Masih di hari yang sama, terjadi erupsi dengan ketinggian mencapai 2.500 meter dari puncak pada pukul 18.00 Wita. Erupsi eksplosif dengan tinggi kolom berwarna kelabu hingga hitam sekitar 3.000 meter di atas puncak juga terjadi pukul 20.15 Wita dan disertai suara gemuruh dan gempa.
”Tingkat aktivitas Gunung Ruang akan dievaluasi kembali secara berkala maupun jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. Masyarakat di sekitar lokasi terdampak diimbau untuk selalu menggunakan masker agar terhindar dari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernapasan,” kata Hendra.