Gempa Garut M 6,5, Kerusakan di 10 Daerah Jawa Barat
Dampak kerusakan akibat gempa yang terjadi di Kabupaten Garut mencapai 10 daerah di Jawa Barat.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS - Gempa berkekuatan Magnitudo 6,5 terjadi di lepas pantai pada jarak 156 kilometer arah Barat Daya Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (27/4/2024) malam. Dari hasil pendataan sementara oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat, dampak kerusakan akibat gempa ada di 10 daerah kabupaten dan kota.
Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Hadi Rahmat Hardjasasmita pada Minggu (28/4/2024) memaparkan, kerusakan meliputi rumah dan fasilitas umum. Temuan ini berdasarkan hasil pendataan sementara oleh BPBD setempat.
Daerah itu adalah, Kabupaten Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, dan Kabupaten Ciamis.
Kerusakan juga terpantau di Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Pangandaran, dan Kabupaten Purwakarta. Selain itu, terjadi Kota Tasikmalaya dan Kota Cimahi.
Di Kabupaten Garut, misalnya, dilaporkan 24 rumah rusak, Kabupaten Ciamis (12), Kabupaten Tasikmalaya (6), Kota Tasikmalaya (5) dan Kabupaten Bandung Barat (2).
Sementara di Kabupaten Bandung, Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Pangandaran dilaporkan masing-masing 1 rumah rusak. Di Kota Cimahi, plafon SMP Negeri 11 di lantai 3 rubuh.
Adapun kerusakan fasilitas umum terdapat di Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 4 unit, Garut (3). Fasilitas umum yang terdampak adalah fasilitas kesehatan, tempat ibadah hingga markas Polres.
"Fasilitas kesehatan yang terdampak adalah plafon Rumah Sakit SMC di Kabupaten Tasikmalaya dan bangunan Rumah Sakit Umum Pameungpeuk di Kabupaten Garut, " papar Hadi.
Ia menuturkan, warga terdampak di Kabupaten Garut sebanyak tiga orang dan satu orang di Kabupaten Tasikmalaya. BPBD Jabar pun masih berkoordinasi dengan jajaran BPBD di 10 daerah mendata jumlah korban dan bangunan yang terdampak.
"Data akibat dampak gempa masih bersifat dinamis. Kami masih terus mendata jumlah bangunan dan korban di 10 daerah ini, " tambahnya.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono memaparkan, dari hasil analisis gempa terletak pada koordinat 8,39 derajat Lintang Selatan dan 107,11 derajat Bujur Timur. Gempa terjadi pada pukul 23.29 WIB.
Ia memaparkan gempa ini merupakan jenis gempa bumi menengah. Hal ini disebabkan adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jabar.
"Gempa terjadi pada kedalaman 70 kilometer. Gempa ini tidak berpotensi memicu gelombang tsunami dan merupakan gempa menengah, " papar Daryono.