Ansar Ahmad dan Muhammad Rudi bakal bersaing di pilgub Kepri. Kental kisah seteru lawas dan persaingan dinasti politik.
Oleh
PANDU WIYOGA
·3 menit baca
Pemilihan gubernur Kepulauan Riau pada Pilkada 2024 akan menjadi laga puncak persaingan Ansar Ahmad dan Muhammad Rudi. Dukungan dari Partai Gerindra dan PDI-P bisa jadi penentu arah angin.
Saat ini, Ansar menjabat Gubernur Kepri. Ia meraih kemenangan pada Pilkada 2020 dengan menggandeng istri Rudi, Marlin Agustina, sebagai wakil gubernur. Mereka mengalahkan Gubernur Kepri 2020-2021 Isdianto dan Wakil Gubernur Kepri 2010-2015 Soerya Respationo.
Ansar bukan anak bawang di kancah politik Kepri. Ia punya basis pendukung yang kuat karena pernah menjabat Bupati Bintan pada 2005-2015. Selain itu, ia pernah duduk sebagai anggota Komisi V DPR pada 2019-2020.
Masa ”bulan madu” pasangan Ansar dan Marlin hanya sebentar. Enam bulan setelah dilantik, keretakan hubungan mereka mulai tercium publik. Ansar kabarnya ingkar membagi jabatan di lingkaran pemerintah provinsi kepada kubu Marlin.
Pada November 2022, Ansar mengatakan bahwa Marlin tidak pernah masuk kantor dan melalaikan tugasnya sebagai wakil gubernur. Ia juga menyentil aktivitas Marlin mendatangi sejumlah sekolah yang disebut bagian dari kampanye terselubung untuk maju menjadi Wali Kota Batam pada 2024.
Sebelum menjadi wakil gubernur, Marlin tak punya kiprah politik. Namun, di belakang Marlin ada sosok Rudi yang merupakan salah satu tokoh politik paling kuat di Kepri. Rudi menjabat Wali Kota Batam sejak 2016.
Dari sekitar 2 juta jiwa penduduk Kepri, 1,2 juta jiwa di antaranya ada di Batam. Kawasan perdagangan bebas yang sebelumnya dikelola secara penuh oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam itu juga menjadi penopang utama ekonomi provinsi.
Pada 2019, Rudi berhasil mengakhiri dualisme pemerintahan di Batam antara Pemerintah Kota Batam dan BP Batam yang tidak mampu dilakukan para pendahulunya sejak 2001. Kini, jabatan Kepala BP Batam digenggam Rudi sebagai pejabat ex officio.
Pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Riau Kepulauan, Rahmayandi Mulda, menilai, Rudi yang merupakan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Nasional Demokrat Kepri telah mempersiapkan tangga politik Marlin sejak empat tahun lalu saat menduetkan Marlin dengan Ansar. Tak heran jika kini Marlin digadang-gadang menjadi calon wali kota Batam.
”Tampak sekali Rudi ingin melanggengkan dinasti politik di Batam. Marlin didorong menjadi calon wali kota, padahal sebenarnya ada tokoh lain yang lebih berpengalaman di Nasdem,” ujar Rahmayandi, Kamis (2/5/2024).
Yang dia maksud adalah Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad. Selain telah mendampingi Rudi sejak 2016, kader Nasdem itu juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Batam.
Dari sekitar 2 juta jiwa penduduk Kepri, 1,2 juta jiwa di antaranya ada di Batam. Kawasan perdagangan bebas yang sebelumnya dikelola secara penuh oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam itu juga menjadi penopang utama ekonomi provinsi.
Pada Desember 2023, Marlin yang sebelumnya kader Nasdem hengkang ke Gerindra. Rahmayandi menduga hal itu terjadi karena ada perbedaan pendapat di tubuh Nasdem mengenai rencana Rudi yang ingin mengusung Marlin menjadi calon wali kota.
Selain menyiapkan Marlin, Rudi baru saja berhasil mengungkit anaknya, Randi Zulmariadi, ke Senayan. Perolehan suara Randi yang maju lewat Nasdem bahkan mengungguli politisi senior di Nasdem, Nyat Kadir, yang merupakan Wali Kota Batam 2001-2005.
Setali tiga uang dengan Rudi, Ansar juga telah lama membangun dinasti politik. Kursi Bupati Bintan kini diduduki Roby Kurniawan yang merupakan anak Ansar. Adapun istri Ansar, Dewi Kumalasari, menjabat Wakil Ketua I DPRD Kepri.
Menurut Rahmayandi, Rudi yang merupakan kader Nasdem dan Ansar yang bernaung di Golkar sudah pasti diusung oleh partai mereka sendiri. Saat ini, Nasdem menguasai tujuh kursi di DPRD Kepri dan Golkar dengan sembilan kursi.
Dua partai lain yang meraih suara tinggi di Kepri pada Pemilu 2024 adalah Gerindra dengan sembilan kursi dan PDI-P dengan enam kursi. Rahmayandi menilai, Gerindra dan PDI-P akan memainkan peran kunci dalam Pilkada Kepri.
Rudi dalam sejumlah kesempatan menyampaikan niat maju sebagai calon gubernur. Ia juga telah menjalin komunikasi dengan sejumlah partai politik.
”Kalau saya mau maju, maka partainya harus saya siapkan dan lobi dulu. Yang jelas (lewat) Nasdem, lah,” ucapnya pada 14 Maret 2024.
Sementara itu, Ketua DPD Golkar Kepri Akhmad Ma’ruf Maulana memastikan akan mengusung Ansar sebagai calon gubernur. Ansar pernah 15 tahun menjabat sebagai ketua DPD partai berlambang beringin itu.
”Sudah pasti 1.000 persen (akan mengusung) Ansar. Itu harga mati,” kata Ma’ruf.
Dihubungi terpisah, Sekretaris DPD PDI-P Kepri Lis Darmansyah mengatakan, partai berlogo banteng itu telah membuka pendaftaran calon gubernur pada 1 Mei. Pimpinan daerah partai itu juga telah bertemu dengan sejumlah tokoh yang digadang-gadang akan mencalonkan diri sebagai gubernur.
”Itu masih sebatas komunikasi biasa, belum mengarah secara serius. (Tidak tertutup kemungkinan) Akan mengarah ke sana kalau mereka ada yang mendaftar,” ujar Lis.
Minggu lalu, Ketua DPD Gerindra Kepri Iman Sutiawan dan Sekretaris DPD Gerindra Kepri Luther Jansen juga melakukan pertemuan tertutup dengan Ansar dan sejumlah anggota DPD Golkar Kepri. Menurut mereka, hal itu masih sebatas silaturahmi.