Calon Jemaah Haji dari Embarkasi Kertajati Meningkat, 13.050 Orang Siap Diterbangkan
Tahun ini, ada 30 kloter dengan 13.050 calon jemaah dari Bandara Kertajati. Pada 2023, ada 25 kloter dengan 9.268 orang.
INDRAMAYU, KOMPAS — Pengelola Asrama Haji Indramayu dan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka siap melayani 13.050 calon jemaah haji. Pemberangkatan kloter pertama menuju Tanah Suci, Arab Saudi, dimulai pada Minggu (12/5/2024).
Ketua Tim Peningkatan Akomodasi, Transportasi, dan Pelayanan Haji Kantor Wilayah Kementerian Agama Jabar Boy Shubhul Muniir mengatakan, kloter pertama calon jemaah haji sudah masuk ke Asrama Haji Indramayu pada Sabtu (11/5/2024) pukul 07.15 WIB. Jumlahnya 440 orang.
Mereka berasal dari Kabupaten Subang, daerah tetangga Indramayu. Setelah turun dari bus, para calon jemaah haji ini memasuki aula asrama. Mereka menjalani pemeriksaan kesehatan, pembagian gelang jemaah dan kartu akomodasi, serta penyerahan sejumlah dokumen perjalanan.
Baca juga: Asrama Indramayu dan Bandara Kertajati Memudahkan Jemaah Haji dari 7 Daerah
”Calon jemaah sudah masuk ke kamar masing-masing. Kami juga menyiapkan makanan untuk tiga kali dan dua snack (makanan ringan) dalam sehari,” ucapnya. Di asrama itu terdapat dua tower dengan kapasitas 800 orang. Namun, kamar yang digunakan baru untuk sekitar 400 orang.
Saat pertama beroperasi pada musim haji tahun 2023, hanya satu tower asrama yang berfungsi. Kini, menurut dia, dua tower siap menampung calon jemaah. ”Sekarang, alhamdulillah, pasokan air aman karena didukung full (penuh) dari PDAM Indramayu. Enggak ada masalah air,” ujarnya.
Meski demikian, Boy mengakui, sejumlah saluran televisi di kamar asrama belum optimal beroperasi. Selain televisi, pihaknya mengklaim berbagai fasilitas telah siap melayani calon jemaah haji. Petugas dan peralatan untuk pemeriksaan dokumen, seperti paspor, juga sudah tersedia.
”Sekarang pemeriksaan dokumen (keimigrasian) dilakukan di asrama, bukan di bandara lagi. Jadi, calon jemaah haji tinggal terbang di bandara. Ini bisa menghemat waktu 2-3 jam,” ujarnya. Kloter pertama akan meninggalkan asrama pada Minggu pukul 06.30.
Dengan menggunakan bus, ratusan calon jemaah haji menuju Bandara Kertajati yang jaraknya sekitar 50 kilometer dari asrama. Selanjutnya, mereka dijadwalkan terbang pukul 09.30 WIB. Saat bersamaan, kloter kedua akan masuk ke Asrama Haji Indramayu dan begitu seterusnya.
Tahun ini ada 30 kloter dengan total 13.050 calon jemaah haji berangkat dari Bandara Kertajati. Mereka berasal dari wilayah Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan atau Ciayumajakuning, Subang, Sumedang, Bandung, dan Kota Bandung.
Jumlah calon jemaah haji kali ini yang berangkat dari Embarkasi Kertajati meningkat dibandingkan tahun lalu. Pada 2023 terdapat 25 kloter dengan jumlah jemaah 9.268 orang. Mereka berasal dari wilayah Ciayumajakuning, Subang, dan Sumedang.
Boy juga mengingatkan agar keluarga atau kerabat yang mengiringi calon jemaah haji agar tidak masuk ke area asrama. ”Ini sudah wilayah steril. Oleh karena itu, kami sudah menyediakan tenda di sekitar asrama untuk warga yang mengantar calon jemaah haji,” ujarnya.
Tahun ini ada 30 kloter dengan total 13.050 calon jemaah haji berangkat dari Bandara Kertajati.
Executive General Manager BIJB Kertajati Nuril Huda mengatakan, fasilitas di bandara siap melayani penerbangan haji. Adapun pemeriksaan dokumen imigrasi penumpang berlangsung di asrama. ”Sementara pemeriksaan barang (bagasi) masih di Bandara Kertajati,” katanya.
Baca juga: Bandara Kertajati Kian Bergeliat, Layani Penerbangan Haji hingga Umrah
Empat rombongan
Sementara itu, empat rombongan jemaah calon haji tiba di Embarkasi Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (11/5/2024). Menurut rencana, mereka akan diberangkatkan ke Mekkah mulai Minggu (12/5/2024). Pelayanan bagi jemaah berusia lanjut dan difabel diutamakan.
Empat rombongan pertama itu berasal dari wilayah Temanggung dan Magelang. Rombongan pertama tiba sekitar pukul 10.00 WIB, sedangkan rombongan keempat memasuki kompleks embarkasi sekitar pukul 16.00 WIB. Setiap rombongan itu berjumlah 300-350 orang.
”Yang diterima tadi langsung dilayani secara OSS (one stop service). Pelayanan ini mengutamakan jemaah lansia dan disabilitas, itu dipetakan sendiri, dan langsung ditarik untuk cek kesehatan di awal,” kata Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Donohudan Gentur Rahma Indriadi saat dihubungi pada Sabtu sore.
Tahun 2024 ada 100 rombongan yang akan diberangkatkan dari Embarkasi Donohudan. Total jemaah dari seluruh rombongan itu berjumlah 35.978 orang. Dari jumlah itu, sebesar 30 persen jemaah merupakan kelompok yang berusia di atas 65 tahun.
Berdasarkan jadwal yang diatur, rombongan pertama akan diberangkatkan dari Bandara Adisoemarmo, Boyolali, Minggu siang pukul 12.00 WIB. Namun, mereka akan melakukan persiapan keberangkatan di embarkasi mulai pukul 05.30 WIB dan baru bergerak menuju bandara pada pukul 09.00 WIB.
Gentur menjelaskan, jemaah harus berada di bandara lebih awal karena penerapan layanan fastrack yang juga disebut ”Mekkah Road”. Itu merupakan pemeriksaan geometrik untuk mempercepat proses keimigrasian bagi para jemaah sewaktu melaksanakan ibadah haji. Kebetulan, wilayah Jawa Tengah menjadi salah satu yang dijadikan percontohan bersama dua daerah lainnya, yaitu Jakarta dan Jawa Timur.
”Kami cek kebutuhan waktu untuk pelaksanaan fastrack itu sekitar dua jam. Jadi ada persiapan tamabahan selama dua jam,” kata Gentur.
Lebih lanjut Gentur mengungkapkan, layanan itu sebenarnya diberlakukan guna memudahkan para jemaah. Pasalnya, selama ini proses keimigrasian baru dilayani ketika para jemaah tiba di Mekkah. Dengan fastrack, pemeriksaan geometrik yang biasanya dilakukan di Arab Saudi bisa dilakukan di Indonesia.
”Diharapkan, setelah tiba di Arab Saudi, jemaah mendarat dan langsung dibantu untuk masuk ke bus dan diantar ke hotel. Jadi, jemaah lebih ringan dan tidak capek karena banyak tahapan,” kata Gentur.
Tahun 2024 ada 100 rombongan yang akan diberangkatkan dari Embarkasi Donohudan. Total calon haji dari seluruh rombongan itu berjumlah 35.978 orang. Dari jumlah itu, sebesar 30 persen jemaah merupakan kelompok yang berusia di atas 65 tahun.