Dua Tim ”Merah Putih” di Final, Berpeluang Sandingkan Gelar Thomas dan Uber
Indonesia ulangi momen yang terakhir kali terjadi pada 1998. Tim putra dan putri lolos ke final Piala Thomas dan Uber.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
CHENGDU, SABTU — Butuh 26 tahun lamanya untuk melihat tim bulu tangkis putra dan putri Indonesia tampil bersama pada final kejuaraan Piala Thomas dan Uber. Momen yang terakhir kali terjadi pada 1998 di Hong Kong itu akan terjadi lagi pada final 2024 dalam persaingan Indonesia melawan China.
Tim putra Indonesia dan China mengikuti rekan-rekan mereka di tim Piala Uber setelah memenangi semifinal di Chengdu Hi Tech Zone Sports Centre Gymnasium, China, Sabtu (4/5/2024). Anthony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan mengalahkan Taiwan dengan skor 3-0, sedangkan tim putra China menang atas Malaysia 3-1. Tim ”Merah Putih” berpeluang sandingkan Piala Thomas dan Uber, yang terakhir kali mereka lakukan pada 1996 di Hong Kong. Dua tahun sebelumnya di Jakarta, Indonesia juga berhasil menyandingkan kedua gelar.
Pada sesi semifinal Piala Uber, tim tuan rumah akan tampil di final untuk ke-20 kali dalam 21 edisi terakhir setelah menang dalam tiga partai beruntun atas Jepang. Padahal, seperti halnya China, Jepang memiliki kekuatan merata pada nomor tunggal dan ganda.
Dalam persaingan final, kekuatan pemain-pemain elite China akan diuji Gregoria Mariska Tunjung dan kawan-kawan sebagai underdog. Putri-putri Indonesia melanjutkan kejutan dengan menyingkirkan juara bertahan Korea Selatan, 3-2, setelah menang 3-0 atas Thailand pada perempat final. Bersama China dan Jepang, Korea Selatan dan Thailand selalu menjadi bagian dari empat tim terbaik pada Piala Uber 2018, 2020, dan 2022.
Kemenangan tim putra atas Taiwan meloloskan Indonesia ke final Piala Thomas untuk keempat kali dalam lima edisi terakhir. Mereka juara pada 2020, tetapi kalah dari Denmark pada 2016 dan India pada 2022.
Sementara, tim Piala Uber Indonesia terakhir kali tampil dalam laga puncak pada 2008 di Jakarta. Saat itu, Indonesia diperkuat pemain-pemain seperti Maria Kristin Yulianti, Adriyanti Firdasari, Vita Marissa, Liliyana Natsir, dan Greysia Polii di bawah Susy Susanti dan Elizabeth Latief sebagai manajer tim.
Namun, momen terakhir hadirnya tim putra dan putri di final dalam tahun yang sama terjadi lebih lama lagi, yaitu pada 1998 di Hong Kong. Saat itu, Ricky Soebagdja (Manajer Tim Indonesia pada Piala Thomas Uber 2024), Hariyanto Arbi, Susy, Mia Audina, dan semua anggota tim membawa nama negara ketika di Indonesia terjadi kerusuhan Mei 1998. Tim putra juara setelah mengalahkan Malaysia 3-2, sedangkan tim putri kalah dari China 1-4.
Pastinya bersyukur sekali bisa kembali ke final ketiga kalinya secara beruntun. Besok akan jadi final Piala Thomas keempat bagi saya. Berkat Tuhan tidak pernah kami bayangkan karena kami datang berisikan skuad yang cukup berbeda dari edisi sebelum-sebelumnya.
Indonesia berpeluang menambah 14 gelar juara Piala Thomas setelah menghentikan kejutan yang diberikan Taiwan. Sejak lolos ke putaran final Piala Thomas pada 2014, baru kali ini Taiwan menembus semifinal. Prestasi terbaik mereka sebelumnya adalah perempat final pada 2016.
Selain Chou Tien Chen, tunggal putra yang menembus ranking 10 besar dunia untuk pertama kalinya pada 2015, bulu tangkis putra Taiwan semakin kuat dengan lahirnya beberapa pasang ganda putra, salah satunya Lee Yang/Wang Chi Lin. Mereka mendominasi persaingan pada 2021, termasuk dengan meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 yang penyelenggaraannya mundur setahun karena pandemi Covid-19.
Taiwan pun membuat kejutan ketika menyingkirkan Denmark, yang diperkuat tunggal putra ranking teratas dan keempat dunia, Viktor Axelsen dan Anders Antonsen, pada perempat final di Chengdu. Taiwan menang 3-1 salah satunya berkat kemenangan Chou atas Axelsen setelah dia sembilan kali kalah pada sepuluh pertemuan terakhir.
Performa Chou diredam Anthony saat mereka bersaing untuk ke-16 kalinya. Salah satu kekalahan Chou dari enam kekalahan sebelumnya dialami pada penyisihan grup Piala Thomas 2020 di Aarhus, Denmark. Itu menjadi satu-satunya pertemuan Indonesia dan Taiwan sebelum bersaing di Chengdu.
Anthony konsisten bermain agresif hingga Chou baru bisa unggul pada awal hingga pertengahan gim kedua. Chou unggul dengan selisih terjauh lima poin, 10-5, tetapi bisa didekati Anthony hingga pemain Indonesia ranking ketujuh dunia itu unggul sejak posisi 17-16. Anthony pun menang dengan skor 21-18, 21-19.
Setelah itu, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mengatasi tantangan ketat Lee/Wang seperti yang selalu terjadi pada delapan pertemuan sebelumnya. Fajar/Rian membawa Indonesia unggul dengan kemenangan 16-21, 21-19, 21-18.
Tim Merah Putih akhirnya lolos ke final melalui tiga kemenangan beruntun setelah Jonatan Christie mengalahkan Wang Tzu Wei 21-11, 21-16. Kemenangan itu membalas kekalahan Jonatan pada pertemuan terakhir dengan Wang pada babak pertama Perancis Terbuka, Maret.
Momen di Perancis itu menjadi bagian dari hasil buruk Jonatan pada empat turnamen awal 2024 setelah tersingkir pada babak pertama Malaysia Terbuka dan Indonesia Masters, serta babak kedua India Terbuka. Setelah itu, pemain berusia 26 tahun tersebut tak terkalahkan dalam 15 pertandingan beruntun. Sebanyak 10 kemenangan menghasilkan gelar juara All England dan Kejuaraan Asia, sedangkan lima kemenangan lain turut mengantarkan Indonesia ke final Piala Thomas.
”Pastinya bersyukur sekali bisa kembali ke final ketiga kalinya secara beruntun. Besok akan jadi final Piala Thomas keempat bagi saya. Berkat Tuhan tidak pernah kami bayangkan karena kami datang berisikan skuad yang cukup berbeda dari edisi sebelum-sebelumnya,” komentar Jonatan yang menjadi bagian dari tim Indonesia saat final 2016, 2020, dan 2022.
Gelar Piala Thomas bagi Jonatan dan beberapa pemain putra lainnya dari Aarhus 2020 bisa bertambah jika bisa mengatasi tantangan berlipat dari China. Tim tuan rumah memiliki kekuatan merata pada tunggal dan ganda, di antaranya dengan keberadaan Shi Yu Qi, Li Shi Feng, dan Liang Wei Keng/Wang Chang. Mereka juga akan mendapat dukungan hampir semua penonton di stadion.
Final yang berlangsung Minggu (5/5/2024), mulai pukul 16.00 WIB, akan menjadi pertemuan ke-18 kedua negara sejak China mengikuti Piala Thomas pada 1982. Keduanya menjadi negara tersukses dalam menjuarai Piala Thomas, yaitu Indonesia dengan 14 gelar dan China menjadi juara 10 kali.
Dalam 17 pertemuan sebelumnya, kedua tim bersaing ketat dengan keunggulan China 9-8. Meski demikian, Indonesia menang dalam dua pertemuan terakhir, yaitu pada final di Aarhus 2020 serta perempat final Bangkok 2022.