Wembanyama dan ”Menara Kembar” Perancis di Olimpiade
Bersama Victor Wembanyama, tim Perancis punya kesempatan mengubah nestapa di Jakarta menjadi bahagia di Paris.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
PARIS, JUMAT — Kehadiran pebasket muda Victor Wembanyama memberikan asa kebangkitan untuk tuan rumah Perancis di Olimpiade Paris 2024. Bersama center veteran Rudy Gobert, Wembanyama akan membuat keranjang tim Perancis seolah tidak terlihat oleh para pemain lawan. Pertahanan mereka sangat istimewa.
Tim Perancis telah mengumumkan daftar panjang skuad untuk Olimpiade pada Jumat (17/5/2024). Terdapat 19 nama yang diumumkan oleh pelatih Vincent Collet. Daftar tersebut dipimpin oleh ”Wemby”, julukan Wembanyama, bintang klub NBASan Antonio Spurs yang berstatus Rookie of The Year 2023-2024.
Sorotan tertuju ke posisi center skuad Perancis. Mereka akan diperkuat dua center andal sekaligus dalam diri Wemby dan Gobert. Menariknya, keduanya memiliki keunggulan dalam bertahan. Gobert, dalam musim ke-11 di NBA, baru saja menyabet gelar Defensive Player of The Year (DPOY) untuk keempat kali pada musim ini.
Wemby, 20 tahun, merupakan salah satu dari tiga finalis dalam perebutan DPOY. Artinya, dua dari tiga pemain bertahan terbaik di NBA musim ini berada dalam tim Perancis. ”Kunci untuk membangun tim ini adalah pertahanan tanpa celah. Kami memiliki profil pemain yang unggul dalam sektor tersebut,” jelas Collet.
Wemby, yang akan tampil pertama kali di Olimpiade, masih sangat muda dan minim pengalaman. Dia belum menjadi sosok megabintang yang bisa memengaruhi kemenangan seorang diri. Lihat saja Spurs musim ini, hanya finis dengan rekor terburuk kedua di Wilayah Barat walaupun Wemby sudah berkontribusi maksimal.
Meskipun begitu, tugas Wemby bersama Perancis akan berbeda. Dia berada dalam ekosistem para pemain veteran yang pernah mengantar Perancis ke final Olimpiade Tokyo 2020. Di antaranya, Gobert, Nicolas Batum, dan Evan Fournier. Jiwa muda Wemby diharapkan bisa menyegarkan tim asuhan Collet tersebut.
Dampak kehilangan Wemby sudah dirasakan Perancis dalam Piala Dunia FIBA 2023 yang berlangsung di Jakarta. Pemain setinggi 2,24 meter itu mengundurkan diri menjelang turnamen karena harus mempersiapkan musim debut di NBA. Hasilnya, Perancis harus puas pulang lebih awal akibat gugur sejak babak grup.
Bagi tim Perancis, Wemby lebih dari sekadar sosok yang bisa menghadirkan ”menara kembar” bersama Gobert. Dia sudah diproyeksikan sebagai masa depan tim. Prospeknya mirip seperti legenda hidup Perancis, Tony Parker, ketika awal-awal bersinar di NBA. Kehadirannya bisa memotivasi para pemain lain.
Kami merindukannya (Wemby). Dia pemain yang sangat penting. Saya berharap dia akan hadir di Olimpiade.
Adapun Wemby, yang terpilih dalam urutan pertama Draft NBA 2023, dipercaya sebagai debutan paling potensial dalam dua dekade terakhir sejak LeBron James (2003). ”Kami merindukannya (Wemby). Dia pemain yang sangat penting. Saya berharap dia akan hadir di Olimpiade,” ujar Collet saat Piala Dunia.
Ambisi besar Wemby di Olimpiade terekam dalam wawancara bersama media Perancis, L’Equipe, pada akhir Maret lalu. Center yang piawai dalam dribel dan tembakan jauh itu mengatakan akan memberikan segalanya agar Perancis bisa berjaya di depan publik sendiri. Tidak ada pilihan selain meraih emas.
”Jika saya mendapatkan kesempatan bermain di Olimpiade, lalu kami tidak meraih emas, itu adalah kegagalan. Saya pikir kami akan melakukan (pekerjaan di turnamen ini) dengan lebih baik. Tujuan kami (untuk juara) masih bisa dijangkau. Kami hanya harus bermain sampai tidak ada penyesalan,” katanya.
Tantangan berat sudah menanti tuan rumah sejak babak grup. Mereka tergabung di Grup B bersama Jerman, Jepang, dan Latvia. Jerman sedang naik daun setelah menjuarai Piala Dunia edisi terakhir. Sementara itu, Latvia merupakan tim ”kuda hitam” yang menyingkirkan Perancis dari babak grup Piala Dunia.
Jika ingin meraih emas, Perancis juga berpotensi menghadapi tim Amerika Serikat yang datang dengan kekuatan terbaik. Skuad AS, dijuluki ”Dream Team Jilid 3”, diperkuat megabintang NBA seperti Stephen Curry, LeBron James, dan Kevin Durant. Perancis gagal meraih emas pada edisi sebelumnya karena kalah dari AS di partai puncak.
Namun, Wemby sama sekali tidak khawatir. ”Kami masuk grup yang berpotensi jadi jebakan walaupun tampaknya akan menarik dan masih bisa dimenangi. AS? Fakta bahwa mereka datang dengan kekuatan penuh adalah hal terbaik bagi saya. Jika ingin juara, sudah pasti kami harus mengalahkan pemain hebat,” pungkasnya.
Selain Wemby, skuad Perancis juga diisi pemain muda lain yang berlaga di NBA, seperti Ousmane Dieng (20), Bilal Coulibaly (19), dan Killian Hayes (22). Adapun Collet harus meninggalkan tujuh pemain untuk menentukan skuad final yang berisi 12 nama. (AP/AFP)