Jadi Capres-Cawapres Terpilih, Prabowo-Gibran Bersafari untuk Perkuat Koalisi
Safari politik Prabowo-Gibran ke sejumlah partai politik ditengarai dijalankan guna mempercepat pembentukan kabinet.
Oleh
KURNIA YUNITA RAHAYU, HIDAYAT SALAM
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Calon presiden dan calon wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mulai menggencarkan safari politik seusai ditetapkan sebagai kandidat terpilih pada Pemilihan Presiden 2024. Mereka tak hanya menyambangi partai politik pengusung pasangan lawan, tetapi juga sejumlah tokoh bangsa. Langkah ini disinyalir sebagai upaya untuk mempercepat pembicaraan dengan partai-partai politik dalam pembentukan kabinet.
Seusai ditetapkan sebagai capres dan cawapres terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu (24/4/2024) pagi, Prabowo dan Gibran memulai safari politik. Prabowo yang didampingi sejumlah elite Partai Gerindra, partai politik yang dipimpinnya, yakni Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani, dan dua ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra, Prasetyo Hadi dan Sugiono, berkunjung ke kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Rombongan Prabowo diterima Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang juga didampingi sejumlah elite partai politik tersebut. Mereka di antaranya Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, Sekretaris Jenderal PKB M Hasanuddin Wahid, dan Ketua Fraksi PKB DPR Cucun Ahmad Syamsurijal. Di kantor DPP PKB, Prabowo, Muhaimin, dan para elite parpol masing-masing mengadakan pertemuan tertutup selama satu jam. Seusai pertemuan itu, Muhaimin mengucapkan selamat atas keterpilihan Prabowo dan pasangannya, Gibran. PKB pun menyatakan dukungan terhadap Prabowo-Gibran serta pemerintahan yang akan dibentuk nantinya.
Prabowo menegaskan, pemilu sudah usai. Tidak bisa dimungkiri kontestasi pemilu berlangsung sengit, khususnya saat debat pilpres berlangsung. Ia pun memandang, setiap kompetisi harus diwarnai dengan persaingan yang sengit karena masyarakat memang ingin melihat para calon pemimpin mereka beradu gagasan. Namun, setelah bersaing ketat, para calon pemimpin nasional harus melihat ke depan.
”Sekarang kita harus melihat ke depan bekerja untuk rakyat, sekarang tahapnya kerja sama untuk rakyat,” kata Prabowo.
Sebelumnya, pada Selasa malam, saat ditemui seusai pertemuan dengan Tim Hukum Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran di Jalan Kertanegara, Jakarta, Prabowo mengatakan, dirinya dan Gibran memang akan memulai komunikasi politik dengan parpol-parpol lain setelah penetapan KPU. Komunikasi dimaksud merupakan bagian dari upaya membangun koalisi pemerintahan yang kuat dan efektif (Kompas, 23/4/2024).
Setiap kompetisi harus diwarnai dengan persaingan yang sengit karena masyarakat memang ingin melihat para calon pemimpin mereka beradu gagasan. Namun, setelah bersaing ketat, para calon pemimpin nasional harus melihat ke depan.
Adapun komunikasi politik pertama yang dijajaki seusai penetapan sebagai capres-cawapres terpilih adalah dengan PKB. Pada Pilpres 2024, PKB merupakan salah satu pengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar selain Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sebelum berada di kubu yang berbeda, PKB berkoalisi dengan Gerindra. Akan tetapi, PKB berpindah haluan karena tak mendapatkan kesempatan untuk menjadikan Muhaimin sebagai cawapres pendamping Prabowo.
Saat hendak meninggalkan kantor DPP PKB, Prabowo tidak menjawab saat ditanyakan parpol mana yang akan disambangi setelah PKB. Ia juga tidak menanggapi soal kabar yang beredar bahwa dirinya akan berkomunikasi dengan elite Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Dihubungi secara terpisah, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi tidak memungkiri adanya komunikasi dengan Gerindra. Akan tetapi, hal itu masih secara informal antarelite parpol. ”Terkait rencana pertemuan, prinsipnya kami mengikuti dinamika yang ada saja. Sikap partai akan diputuskan dalam forum resmi yang digelar dalam waktu dekat,” kata Baidowi.
Sebelumnya Prabowo juga sempat bertemu dengan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh di Nasdem Tower, Jakarta, akhir Maret. Pada Rabu malam, sebelum bertemu tim hukumnya, Prabowo juga menerima kunjungan Wakil Ketua Umum Nasdem Ahmad Ali.
Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad enggan menjelaskan substansi pembicaraan Prabowo dengan Ahmad Ali. Namun, ia menegaskan bahwa akan ada kejutan dalam waktu dekat. ”Nanti lihat saja satu-dua hari ini, ya,” ujarnya.
Sementara Prabowo berkunjung ke PKB, Gibran juga mengunjungi Wapres Ma’ruf Amin di rumah dinas wapres di Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu sore. Seusai kunjungan, Gibran mengatakan kedatangannya bermaksud untuk meminta petunjuk dari Ma’ruf Amin sebagai tokoh senior sekaligus wapres yang berhasil menjalankan tugasnya. Menurut Gibran, Wapres menekankan pentingnya sinergi dan saling menyokong antara presiden dan wapres dalam bertugas.
Percepat pembentukan kabinet
Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes melihat, safari politik Prabowo-Gibran ditengarai dijalankan untuk mempercepat pembicaraan dengan partai-partai politik di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM). Pembicaraan dimaksud bertujuan untuk mempercepat pembentukan platform kabinet serta perumusan visi pemerintahan 2024-2029.
Di luar KIM, terdapat sejumlah parpol pengusung Anies-Muhaimin, yakni Nasdem, PKB, dan PKS. Selain itu, ada pula parpol pengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Arya tidak memungkiri, komunikasi dengan sejumlah parpol di luar KIM telah dilakukan selama beberapa bulan terakhir, baik oleh Prabowo maupun elite parpol terkait. Akan tetapi, setelah penetapan capres-cawapres terpilih, Prabowo dinilai memiliki kebutuhan untuk menyegerakan pembicaraan tersebut karena banyak pihak menunggu terobosan baru dari pemerintahan Prabowo-Gibran, mulai dari publik di dalam negeri hingga dunia internasional.
”Prabowo ingin memberikan kepastian politik secara lebih cepat, bagaimana wajah pemerintahan ke depan, visi pemerintahan barunya ke depan akan seperti apa, proses seleksi kabinet seperti apa,” kata Arya.
Menurut dia, kecil kemungkinan bagi Prabowo menghadapi hambatan berarti dalam upaya tersebut. Sebab, ada kecenderungan sudah ada kesepakatan tertentu dengan sejumlah parpol di luar KIM untuk bekerja sama setelah Prabowo terpilih. Lebih dari itu, sejauh ini juga tidak ada resistensi dari parpol anggota KIM terhadap parpol-parpol yang baru akan bergabung.
Meski demikian, Arya mengingatkan, Prabowo harus tetap memperhatikan proporsionalitas dalam pembentukan kabinet. Pemerintahan yang efektif memang membutuhkan dukungan parpol yang kuat, tetapi itu tidak berarti harus merangkul semua parpol ke dalam koalisi pemerintahan.
”Kalau kabinet terlalu gemuk, tentu akan berisiko karena intrik internal akan tinggi dan akomodasi politik yang diberikan juga akan semakin banyak. Kabinet ke depan sebaiknya moderat, (jumlah parpol koalisi) tidak terlalu banyak, tetapi juga tidak sedikit,” ujar Arya.