Jajaki Koalisi Besar Hadapi Pilkada Banten, Airin Daftar ke Empat Partai Lain
Airin Rachmi Diany melobi sejumlah partai demi membangun koalisi besar untuk menghadapi Pilgub Banten 2024.
Oleh
HIDAYAT SALAM
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany terus melobi sejumlah partai politik demi membangun koalisi besar untuk menghadapi Pemilihan Gubernur Banten 2024. Kendati telah mendapatkan tiket dari Partai Golkar, Airin tetap mengikuti penjaringan bakal calon kepala daerah di empat partai politik sekaligus.
Keempat parpol itu ialah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasdem, dan Partai Amanat Nasional (PAN). Airin mengantarkan langsung berkas pendaftaran sebagai bakal calon gubernur (cagub) Banten ke kantor DPD PDI-P Banten dan DPW PKB Banten pada Rabu (1/5/2024).
Airin juga hadir dalam acara ”Taaruf Politik Gus Muhaimin” yang digelar PKB di Jakarta, Kamis (2/5/2024). Acara itu digelar sebagai ajang pengenalan para bakal calon kepala daerah untuk wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten yang mendaftar melalui PKB.
Bukan hanya Airin, mantan Bupati Pandeglang A Dimyati Natakusumah yang juga ingin maju pilgub Banten melalui PKB juga hadir. Begitu pula tokoh lain yang ingin berkontestasi di Banten, Ratu Ageng Ekawati. Hadir pula Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, politikus Partai Golkar yang akan maju di Pilkada Jakarta.
Bakal cagub DKI Jakarta lain yang hadir adalah Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. Ida menjadi satu-satunya kader PKB yang digadang-gadang untuk maju di Pilgub DKI Jakarta.
Selain Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, sejumlah elite parpol nomor urut 1 itu juga hadir. Mereka di antaranya Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB Hasanuddin Wahid, Wakil Sekjen PKB Syaiful Huda, dan Ketua DPP PKB Cucun Ahmad Syamsurijal.
Ditemui seusai acara, Airin menjelaskan, untuk maju di Pilkada Banten, Golkar harus berkoalisi dengan partai lain karena hanya memiliki 14 kursi di DPRD Banten. Padahal, untuk dapat diusung sebagai cagub Banten, dibutuhkan dukungan dari parpol yang memiliki 20 dari total 100 kursi di DPRD Banten. Sebab, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota memang mensyaratkan parpol atau gabungan parpol harus memiliki minimal 20 persen kursi DPRD atau 25 persen suara sah untuk dapat mengusung cagub dan cawagub.
”Kami mendapat penugasan untuk ikut dalam pilkada gubernur Banten. Kami, Golkar, di Provinsi Banten baru ada 14 kursi, ya. Jadi tidak mungkin bisa bekerja sendiri, harus bekerja bersama-sama,” tutur Airin.
Saat ini Airin telah mendaftarkan diri sebagai bakal cagub Banten ke PKB dan PDI-P. Selain itu, Airin juga memastikan akan mengambil formulir pendaftaran dari PAN dan Partai Nasdem yang baru membuka penjaringan bakal cagub Banten.
”Jadi mudah-mudahan diawali dengan silaturahmi yang baik, dengan seluruh partai yang ada di Provinsi Banten, mudah-mudahan menjadi awal yang baik dalam proses demokrasi dalam rangka pemenangan,” kata Airin.
Koalisi Pilkada Jakarta
Hal serupa juga disampaikan Zaki yang akan maju di Pilgub DKI Jakarta. Menurut dia, Golkar harus berkoalisi dengan partai lain agar syarat kepemilikan minimal 22 kursi DPRD DKI Jakarta terpenuhi. Saat ini Golkar hanya memiliki 10 kursi di DPRD DKI Jakarta.
Kami mendapat penugasan untuk ikut dalam pilkada gubernur Banten. Kami, Golkar, di Provinsi Banten baru ada 14 kursi, ya. Jadi tidak mungkin bisa bekerja sendiri, harus bekerja bersama-sama.
Sama dengan Airin, Zaki yang sudah diusung Partai Golkar sebagai cagub DKI Jakarta juga mendaftar ke parpol lain. Namun, sampai saat ini Zaki baru mendaftar ke PKB.
Zaki tidak mempermasalahkan figur lain yang akan diusung PKB seperti Ida Fauziyah maju di Pilkada DKI Jakarta. ”Ya enggak apa-apa. Jadi, kita semua sedang bekerja bagaimana meningkatkan popularitas. Yang pasti, kalau Golkar, ada opsi A, opsi B, opsi C,” kata Ketua DPD Golkar DKI Jakarta tersebut.
Sementara itu, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan, para bakal calon kepala daerah yang mendaftar melalui PKB akan mengikuti tahapan seleksi. Mereka akan mengikuti diskusi, wawancara, hingga presentasi mengenai visi dan komitmen yang akan diusung.
”Saya atas nama DPP PKB mengucapkan selamat datang kepada seluruh bakal calon kepala daerah dari berbagai daerah. Selamat datang di PKB, selamat datang di proses penetapan dan penentuan calon kepala daerah. Terima kasih kepada seluruh bakal calon yang telah mendaftarkan dan menjadi bagian dari perjuangan PKB, baik yang nanti kita usung bersama-sama partai lain maupun yang kita usul secara sendiri,” ujar Muhaimin.
PKB akan menjaring figur potensial baik dari kader internal maupun nonkader untuk diusung di Pilkada 2024. Para bakal calon kepala daerah diharapkan mempunyai tiga aspek seperti kapasitas dan kapabilitas, visi, hingga elektabilitas.
Menurut Muhaimin, dengan sisa waktu enam bulan lagi, elektabilitas para kandidat akan diukur. Sebab, figur kandidat menjadi kekuatan dalam pilkada dan akan menentukan peta koalisi partai untuk memenangi Pilkada 2024. PKB terbuka berkoalisi dengan partai apa pun dalam menghadapi Pilkada 2024.
Sejauh ini, untuk pemilihan gubernur, lanjut Muhaimin, hanya di Provinsi Jawa Timur PKB dapat mengusung calon kepala daerahnya secara mandiri tanpa harus berkoalisi. Sebab, syarat perolehan kursi telah terpenuhi. Sementara itu, untuk provinsi seperti Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, serta Jawa Tengah, PKB harus berkoalisi untuk mengusung calon kepala daerah.
”Semoga kebersamaan ini membawa makna bagi Indonesia di masa yang akan datang, membawa Indonesia menjadi negara yang betul-betul bisa menghadirkan keadilan dan kemakmuran untuk semua,” kata Muhaimin.