Kader Partai Golkar Surakarta Ingin Dukung Duet Luthfi-Wihaji dalam Pilgub Jateng
Kader Partai Golkar Surakarta buka suara soal Pilgub Jateng 2024. Mereka ingin partainya mendukung duet Luthfi-Wihaji.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·2 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Kader Partai Golkar di Kota Surakarta, Jawa Tengah, menginginkan agar pimpinan partai mereka mendukung duet pasangan Kepala Kepolisian Daerah Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi dan eks Bupati Batang Wihaji. Kedua sosok itu dinilai para kader dapat saling melengkapi ketika kelak memimpin provinsi tersebut.
”Kami berharap banget, Pak Wihaji tampil sebagai pemimpin daerah di Jawa Tengah. Sementara ini kami melihat ada kecocokannya dengan Pak (Ahmad) Luthfi,” kata Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kota Surakarta Taufiqurrahman saat ditemui di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surakarta, Senin (6/5/2024).
Hingga saat ini, Luthfi memang masih menjabat aktif sebagai Kepala Polda Jawa Tengah. Jabatan itu didudukinya sejak 2020. Ditengok dari usianya, ia akan memasuki masa pensiun karena sudah berumur 58 tahun.
Menjelang masa pensiunnya, baliho yang memajang wajah Luthfi terpampang di sejumlah daerah di wilayah Jateng. Sebaran baliho itu terjadi sejak Idul Fitri lalu. Isi tulisan pada baliho itu terkait pesan keselamatan selama berkendara dan komitmen kepolisian menjamin keamanan wilayahnya.
Kemunculan banyak baliho itu dikaitkan dengan keinginan Luthfi untuk turut serta dalam kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng. Apalagi masa pemilihan itu berdekatan dengan masa pensiun Luthfi.
Bakal calon pasangan Luthfi, yaitu Wihaji, merupakan kader internal Partai Golkar. Ia pernah menjabat sebagai Bupati Batang selama satu periode, yakni 2017 hingga 2022. Saat ini, Wihaji menduduki jabatan Ketua Harian DPD Partai Golkar Jateng.
Mantan bupati dan mantan kapolda, kalau digandengkan, ya insya Allah keamanan, kenyamanan, dan pembangunan yang ada di Jateng bisa meningkat.
Dengan profil kandidat semacam itu, ungkap Taufiqurrahman, Luthfi dan Wihaji bisa saling melengkapi jika kelak benar-benar memimpin daerah tersebut. Ia mengharapkan agar daerah itu bisa semakin maju dipimpin sosok berpengalaman seperti kedua tokoh tersebut.
”Mantan bupati dan mantan kapolda, kalau digandengkan, ya insya Allah keamanan, kenyamanan, dan pembangunan yang ada di Jateng bisa meningkat,” kata Taufiqurrahman.
Hanya, Taufiqurrahman mengungkapkan, kemunculan dua sosok itu dari kalangan kader partai belum dibicarakan secara spesifik. Kedua sosok itu kerap dibahas ketika mereka tengah berbincang informal mengenai pemilihan gubernur. Adapun penentuan kandidat yang akan didukung bergantung pada rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.
”Semuanya (bergantung) DPP. Tetapi, DPP akan sangat memperhatikan aspirasi dari kader-kader partai di tingkat bawah,” kata Taufiqurrahman.
Sebelumnya, Sekretaris DPD Partai Golkar Jateng Juliyatmono mengungkapkan, kontestasi pemilihan gubernur Jateng masih cukup dinamis. Menurut dia, banyak calon yang kapabel akan bermunculan dalam beberapa waktu ke depan. Pihaknya tak menutup kemungkinan jika kelak kandidat dari luar partainya, seperti Luthfi, didukung untuk maju sebagai calon gubernur.
”Semuanya masih diinventarisasi. Belum ada rapat khusus menyangkut itu (penjaringan gubernur). Pak Kapolda juga punya kesempatan. Dan, yang direkomendasi partai, nanti silakan bersosialisasi. Ini, kan, waktunya untuk bersosialisasi ke masyarakat,” kata Juliyatmono.