PDI-P Prioritaskan Kader Internal untuk Maju di Pilkada DKI Jakarta
PDI-P buka kesempatan tokoh-tokoh internal dan eksternal maju dalam Pilkada Jakarta. Risma, Basuki, Ahok, dan Andika?
Oleh
DENTY PIAWAI NASTITIE
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan memprioritaskan kader internalnya sendiri untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta. Meski demikian, partai politik dengan lambang kepala banteng ini juga membuka kemungkinan kerja sama dengan partai lain.
Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat mengatakan, terdapat sejumlah nama yang diusulkan untuk diusung dalam Pilkada Jakarta 2024. Nama-nama itu antara lain Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.
Meski terdapat sejumlah nama, PDI-P belum memutuskan siapa yang akan dimajukan dalam Pilkada Jakarta. ”Ini masih dalam tahap penjaringan. Jadi, banyak calon potensial. Dari sisi internal PDI-P, kami punya banyak nama. Kami juga komunikasi dengan partai-partai politik yang ada di Jakarta,” kata Djarot di Jakarta, Senin (6/5/2024).
Djarot mengatakan, terdapat kriteria dalam memilih nama untuk maju dalam Pilkada Jakarta, yaitu punya keberanian dan nyali untuk menegakkan aturan serta melaksanakan konstitusi tidak pandang bulu, jujur, punya integritas, terbuka, dan transparan agar warga Jakarta bisa ikut mengontrol dan mengawasi jalannya pemerintahan.
Calon gubernur dan wakil gubernur juga harus punya kebijaksanaan dan peduli kepada orang-orang miskin, bisa mengeksekusi program dan kebijakan kota, serta bisa bekerja sama dengan banyak pihak untuk menegakkan ideologi Pancasila. Faktor elektabilitas juga menjadi yang terpenting dalam mengusung calon gubernur.
”Jakarta itu, kan, melting pot. Tempatnya masyarakat yang beragam, jadi harus bisa bekerja sama,” kata Djarot.
Jakarta itu, kan, ’melting pot’. Tempatnya masyarakat yang beragam, jadi harus bisa bekerja sama.
Antara dikaji dan hak prerogatif Megawati
Saat ini, PDI-P sedang mengkaji nama-nama yang ada untuk diajukan sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. PDI-P juga menjadikan hasil survei sebagai salah satu pertimbangan. Di sisi lain, terdapat hak prerogatif dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk memutuskan nama yang dipilih.
PDI-P membuka kesempatan bagi tokoh-tokoh internal dan eksternal untuk maju dalam Pilkada Jakarta. Meskipun PDI-P terbuka pada nama-nama di luar partai politik, menurut Djarot, kader internal akan diprioritaskan sebagai calon gubernur.
”Kader PDI-P menjadi prioritas karena tugas kami menyiapkan pemimpin, mendidik, menggembleng, dan mengader, bukannya membajak kader dari partai lain. Dalam mengajukan nama, internal partai menjadi prioritas,” ujarnya.
Untuk mendukung Pilkada Jakarta, PDI-P sudah membangun komunikasi dengan sejumlah partai. Namun, Djarot menolak menyebutkan nama partai yang dimaksud. Menurut dia, kerja sama ini dibutuhkan untuk membuat Jakarta menjadi daerah yang lebih baik. Partai ini juga menyatakan siap untuk bersaing dengan tokoh mana pun.
Anies lagi dan Lula Kamal
Kalau tidak ada kader, tentu nanti kami membuka peluang seluas-luasnya kepada pihak eksternal untuk bersama-sama maju di pilkada kabupaten, kota, atau gubernur di daerah mana pun.
Hingga saat ini, terdapat sejumlah nama yang diprediksi akan maju dalam Pilkada Jakarta. Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, akhir April lalu, menyebutkan beberapa nama yang punya potensi maju dalam Pilkada Jakarta, seperti Eko Patrio, Lula Kamal, dan Zita Anjani. Sementara itu, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh juga telah memberi sinyal bakal mengusung Anies di Jakarta.
Zulkifli mengatakan, PAN mengutamakan kader sendiri untuk maju dalam pilkada serentak 2024. ”Kami mengutamakan kader-kader sendiri,” katanya.
”Kalau tidak ada kader, tentu nanti kami membuka peluang seluas-luasnya kepada pihak eksternal untuk bersama-sama maju di pilkada kabupaten, kota, atau gubernur di daerah mana pun,” katanya.