Aktris Niniek L Karim punya memori menyenangkan tentang rendang. Saat kecil, ibunya kerap membuat rendang yang sedap.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·1 menit baca
Rasanya seperti baru kemarin aktrisNiniek L Karim merasakan masakan sang ibu. Ia ingat betul rumus ibunya yang berdarah Minang untuk memasak rendang: satu kilogram daging sapi dimasak dengan santan dari tiga butir kelapa. Rasanya? Lamak bana!
”Duh, rasanya masih bisa aku rasain di mulut, deh!” kata Niniek di Jakarta, Minggu (21/4/2024).
Ia pernah menemukan rendang dengan cita rasa yang mirip buatan ibunya di sebuah restoran padang di Jakarta. Tetapi, rasa rendang di restoran itu sudah berubah. Kata teman Niniek, rasanya sudah tak seenak dulu.
Walau kehilangan tempat bernostalgia, memori saat ibunya memasak rendang seharian masih melekat di benak Niniek. Ibunya pasti memasak lima kilogram daging di atas tungku batu bata, lalu dipindahkan ke panci yang lebih kecil saat santan menyusut. Karena rendangnya ada banyak sekali, ibunya pasti berbagi ke teman atau tetangga.
”Ibuku masak rendang dari kami pergi sekolah sampai kami pulang. Setelah membantu, kami tidur siang dan saat bangun mesti ada snack. Jadilah kami makan nasi dengan bumbu rendang di panci,” ucap Niniek, yang juga dosen di Universitas Indonesia.