Pusaka Koleksi 430 Desa dan 14 Kabupaten Dipamerkan di Bojonegoro
Oleh
ADI SUCIPTO KISSWARA
·3 menit baca
BOJONEGORO, KOMPAS - Berbagai benda pusaka berbentuk keris, tombak, pedang, kujang, badik dipamerkan di Bojonegoro,. jawa Timur Jumat (16/11/2018) sampai Minggu (18/11/2018) dalam ajang Festival Pusaka Nusantara. Pengunjung bukan hanya bisa melihat keunikan warisan leluhur yang adiluhung, tetapi juga bisa memiliki dengan pemaharan.
Pada pembukaan acara Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Bojonegoro Amir Syahid Jumat (16/11/2018) menyebutkan selain bisa menikmati pameran dan bazar di Pendopo Malawapati Bojonegoro, juga digelar jamas pusaka di Kahyangan Api di Desa Sendangharjo Kecamatan Ngasem. Amir menjelaskan ada 341 peserta dari 14 kabupaten/kota se-Indonesia yang ikut memamerkan benda pusaka. Selain itu ada koleksi 430 kepala desa se-Bojonegoro. Selain itu, peserta pemaharan ada 70 se-Indonesia.
Event kali ini jadi ajang silaturahmi pelestari pusaka Senopati Nusantara dan komunitas Lawe Wenang Bojonegoro. Amir juga berharap ajang ini menjadi bagian dari upaya melestarikan pusaka sebagai karya seni budaya yang tinggi.
Ia menambahkan pameran ini jadi sarana edukasi untuk pelajar agar lebih mengenal warisan budaya terutama benda pusaka.
"Di samping pameran ada sarasehan untuk mengungkap pusaka yang dimiliki bangsa ini punya nilai budaya tinggi. Pemaharan pun bisa jadi ekspedisi mengenalkan pusaka," kata Amir.
Perwakilan dari Senopati Nusantara M Hidayat menyatakan Bojonegoro punya potensi luar biasa termasuk kolektor benda pusaka yang ditunjukkan satu desa memamerkan satu keris. Dari sisi sejarah Bojonegoro punya seniman Mpu Kriya Kusuma atau Mpu Supa, pembuat keris yang terkenal di era Majapahit yang membuat keris di Kahyangan Api.
"Sampai.saat ini di Kahyangan api ada sumur blekuthuk (sumber air lumpur yang mirip air mendidih dan berbau belerang). Itu bagus untuk menjamas dan mewarangi atau cuci pusaka di sumur blukuthuk," .kata Hidayat.
Menurut dia, Senapati Nusantara siap dukung festival pusaka nusantara di Bojonegoro melalui perhelatan tosan aji sebagai bagian dari Hari Jadi Bojonegoro untuk memamerkan benda kriya berbasis budaya. "Kami berharap Peraturan Gubernur Jawa Timur untuk melindungi benda kriya budaya segera klir. "itu akan melindungi bukan hanya keris tapi juga topeng, wayang, dan perunggu," ujar Hidayat.
Bupati Bojonegoro, Anna Mu\'awanah menuturkan keris merupakan karya intekektual sebagai mana wayang, batik yang diakui Unesco. Benda pusaka.yang dipamerkan ada yang merujuk era Pajajaran, Majapahit dan Mataraman yang perlu dijaga dirawat dan dilestarikan.
Adanya pengakuan Unesco terhadap keris menunjukkan karya anak bangsa punya nilai sejarah. Umumnya para pemimpin punya pegangan atau ageman benda pusaka.
Festival Pusaka Nusantara ini menjadi sarana melestarikan karya adi luhung para leluhur. Hal itu mengingatkan bentuk semangat berkarya seni kriya. "Ini salah satu cara menghargai seniman dan budayawan dalam seni dan kreativitas terkait pusaka agar lebih produktif," ujar Anna