Pertimbangkan Berbagai Masukan, PDI-P Gelar Rakernas Rumuskan Arah Politik
PDI-P masih belum tentukan sikap terhadap pemerintahan baru di bawah Prabowo-Gibran meski banyak parpol ikut bergabung.
Oleh
HIDAYAT SALAM, WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P belum menentukan sikap politik yang akan diambil terhadap masa pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. PDI-P berencana menggelar Rapat Kerja Nasional atau Rakernas PDI-P pada Mei 2024 untuk merumuskan sikap politik sesuai dengan dinamika politik nasional. Selanjutnya, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri akan memutuskan sikap strategis partai setelah menerima masukan dari berbagai pihak.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Djarot Saiful Hidayat, pada Jumat (26/4/2024) menjelaskan, dalam menentukan sikap politik baik itu akan berada di dalam pemerintahan atau di luar pemerintahan, PDI-P berencana menggelar Rapat Kerja Nasional atau Rakernas pada tanggal 24-26 Mei 2024. Rakernas akan menjadi momentum penting untuk merumuskan sikap politik sesuai dengan dinamika politik nasional.
Dalam rakernas nanti para pengurus partai dari daerah sampai pusat akan bermusyawarah untuk memberikan usulan kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terkait arah partai ke depan. ”Itu (sikap PDI-P) nanti tunggu Rakernas pada 24-26 Mei mendatang, ya,” ujar Djarot.
”Itu (sikap PDI-P) nanti tunggu Rakernas pada 24-26 Mei mendatang, ya. ”
Djarot menegaskan, PDI-P tidak ada masalah dengan Prabowo maupun Partai Gerindra, sebab komunikasi terus terjalin secara informal dan telah dilakukan dengan sebaik-baiknya. ”Dengan Pak Prabowo dan Gerindra kan tidak ada masalah. Komunikasi kita bangun sebaik-baiknya,” tutur Djarot.
Megawati pertimbangkan segala masukan
Secara terpisah, Ketua DPP PDI-P Said Abdullah menambahkan, keputusan strategis merupakan hak prerogatif dari Megawati sebagai ketua umum partai. Ia meyakini, segala masukan terhadap sikap dan arah politik PDI-P pasti akan menjadi pertimbangan Megawati.
”Kewenangan tentang arah politik PDI-P ditentukan oleh Ibu Ketua Umum. Beliau tentu saja akan mendapatkan masukan dari jajaran DPP Partai dan lintas tokoh,” kata Said.
”Kewenangan tentang arah politik PDI-P ditentukan oleh Ibu Ketua Umum. Beliau tentu saja akan mendapatkan masukan dari jajaran DPP Partai dan lintas tokoh. ”
Seperti diketahui, sejak diumumkan sebagai capres peraih suara terbanyak berdasarkan hasil hitung cepat, Prabowo memang mengungkapkan niat untuk merangkul semua kekuatan politik, termasuk lawannya saat Pilpres 2024. Saat penetapan sebagai presiden terpilih di KPU, ia juga kembali mengajak semua elite untuk meninggalkan perbedaan dan membangun bangsa bersama.
Bahkan, Prabowo bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar pada Rabu (24/4/2024). Seusai pertemuan itu, Muhaimin menyatakan dukungan terhadap Prabowo-Gibran. Pada hari berikutnya, giliran Partai Nasdem yang secara terbuka menyatakan bergabung dalam barisan pendukung presiden-wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Gerindra terus berupaya rangkul PDI-P
Menurut Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, upaya Prabowo-Gibran merangkul kubu lawan di pilpres tidak berhenti setelah memperoleh dukungan dari PKB dan Nasdem. Pihaknya juga masih terus berupaya merangkul PDI-P dan PKS.
Dengan PDI-P, Gerindra membangun komunikasi yang baik dengan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani. ”Kami akan mengajak semua kekuatan, semua pemimpin untuk bersama-sama membangun Indonesia ke depan,” kata Muzani, Jumat malam.
Wacana itu terdengar lebih serius karena Gerindra berencana untuk mempertemukan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Bahkan, Prabowo pun, lanjut Muzani, sudah sempat membahas pertemuan itu dengan internal Gerindra. (DYT/WIL)