Jajak Pendapat ”Kompas”: Alasan Pemudik Lebih Memilih Kendaraan Pribadi
Mengapa mudik dengan kendaraan pribadi, termasuk mobil sewa, masih menjadi favorit masyarakat untuk Lebaran 2024?
Kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor masih menjadi pilihan favorit masyarakat untuk mudik Lebaran. Jajak pendapat Kompas mengungkap apa saja alasan serta bagaimana dinamika pemudik yang memilih transportasi pribadi.
Pilihan moda transportasi pada perjalanan mudik Lebaran 2024 terpotret dari hasil jajak pendapat Kompas yang dilakukan pada 25-29 Maret 2024 dengan melibatkan 839 responden dari 38 provinsi. Hasilnya tujuh dari 10 responden memilih mudik dengan kendaraan pribadi, baik itu mobil milik sendiri, mobil sewaan, maupun sepeda motor.
Sedikitnya terdapat lima daya tarik kendaraan pribadi yang tidak terakomodasi oleh kendaraan umum. Daya tarik yang paling dominan yakni terkait biaya perjalanan yang lebih murah. Hal tersebut diungkapkan oleh 49,9 persen responden yang mudik dengan kendaraan pribadi.
Pendapat tersebut juga diperkuat dari analisis tabulasi silang antara nilai biaya perjalanan dan jumlah orang yang ikut serta dalam perjalanan menggunakan mobil pribadi. Pada rentang anggaran biaya Rp 1.000.000 hingga Rp 2.000.000 terungkap bahwa sembilan dari 10 responden menyampaikan rencananya akan ada lima orang yang di dalam mobilnya termasuk sopir. Biaya perjalanan tersebut sudah terhitung pulang pergi untuk anggaran bahan bakar dan tarif jalan tol.
Disimulasikan dengan biaya Rp 2.000.000 dapat mengantar lima orang pergi-pulang artinya sekali perjalanan setiap orang mengeluarkan biaya sekitar Rp 200.000. Penghitungan biaya mudik dengan mobil memang akan lebih efisien apabila membawa serta semakin banyak orang. Namun, perlu memperhatikan kenyamanan dan keamanan selama di perjalanan. Satu unit mobil dengan tiga baris tempat duduk memang masih terbilang nyaman jika diisi oleh lima orang di dalamnya.
Temuan tersebut diperkuat oleh jawaban responden dari pertanyaan ”Pada mudik Lebaran tahun ini, berapa orang yang ikut serta bersama Anda dalam perjalanan?” Jawabannya, baik itu dari responden yang mengendarai mobil pribadi maupun mobil sewaan, mayoritas mengaku akan ada lima orang yang melakukan perjalanan dalam satu unit mobilnya.
Selain soal efisiensi biaya perjalanan, alasan kedua yang disampaikan oleh para responden adalah perjalanan akan lebih nyaman ditempuh dibandingkan dengan kendaraan umum. Hal ini diungkapkan oleh 28,8 persen responden. Perjalanan mudik dengan situasi jalanan yang lancar maupun macet menjadi salah satu momen kebersamaan sebuah keluarga yang hendak pulang kampung. Nyaman di sini dapat diartikan bisa menikmati quality time dalam ruang privat, yakni di dalam kendaraan pribadi para pemudik.
Faktor ketiga yang membuat kendaraan pribadi lebih digemari adalah dari segi keleluasaan untuk menentukan rencana dan jadwal perjalanan. Tidak seperti kendaraan umum yang terikat jadwal keberangkatan, mudik dengan kendaraan pribadi bisa dilakukan kapan pun. Terdapat 12,9 persen responden yang menjadikan faktor keleluasaan mengatur jadwal perjalanan sebagai alasan lebih memilih kendaraan pribadi mereka.
Alasan berikutnya dari para pemudik yang berkendaraan pribadi adalah faktor keamanan. Melakukan perjalanan dengan kendaraan umum menimbulkan kekhawatiran. Setidaknya dua hal yang menjadi perhatian publik, yang pertama terkait risiko lakalantas, sebagai contoh ketika naik bus atau travel pasti selalu ada risiko terjadinya lakalantas dan itu di luar kendali penumpang.
Artinya, penumpang hanya dapat pasrah kepada sopir untuk urusan keselamatan di perjalanan. Hal yang kedua adalah keamanan barang bawaan. Belakangan sempat ramai di media sosial dan di media massa terkait kabar pencurian barang berharga di bus dan kereta api. Hal ini menjadi sumber kekhawatiran publik yang hendak menumpang kendaraan umum.
Faktor kelima yang membuat kendaraan pribadi masih jadi andalan saat mudik adalah lebih leluasa untuk mampir ke tempat wisata. Oleh masyarakat, momen perjalanan mudik Lebaran kerap kali dimanfaatkan sekaligus untuk mampir berwisata, hal ini hanya mungkin dilakukan ketika mengendarai kendaraan pribadi saja. Akan sangat repot jadinya jika naik kendaraan umum dan mampir di tempat wisata di sepanjang rute perjalanan mudik.
Pemudik dengan mobil sewaan bertambah
Jajak pendapat Kompas juga mengungkap adanya pergantian pilihan jenis kendaraan mudik pada Lebaran 2023 dengan Lebaran 2024. Hal ini dapat dimaknai sebagai pergeseran orientasi jenis mobil para pemudik. Responden yang mudik dengan mobil pribadi (bukan sewaan) pada Lebaran 2024 ini ternyata pada 2023 mudik dengan sepeda motor. Mereka yang beralih dari sepeda motor ke kendaraan pribadi ini ada 2,4 persen.
Selain itu ada pula 4,9 persen responden yang tahun lalu tidak mudik, kini pulang kampung dengan mobil pribadi. Artinya, ada 7,3 persen responden pemudik baru pada Lebaran tahun ini yang menggunakan mobil pribadi (bukan sewaan). Di sisi lain, ada sebanyak 92,7 persen responden pemudik yang bermobil pribadi tidak berganti moda transportasi dibanding Lebaran tahun lalu.
Temuan data yang cukup menarik terdapat pada kelompok responden yang mudik dengan mobil sewaan. Pada Lebaran 2024, terdapat 80 persen responden yang tahun lalu tidak mudik dan sekarang berencana mudik dengan mengendarai mobil sewaan. Fenomena ini menarik dicermati karena masyarakat yang tidak memiliki mobil pun berupaya untuk bisa mudik dengan mobil yang dikendarai sendiri.
Baca juga: Mobil Bekas Versus Baru untuk Mudik Lebaran 2024
Hal ini dapat dikaitkan pula dengan semakin membaiknya kondisi ekonomi dan daya beli masyarakat saat ini. Para pemudik yang menyewa mobil dapat diasumsikan sebagai kalangan yang belum mampu membeli mobil sendiri karena berbagai faktor, termasuk biaya mudik dan kebutuhan ekonomi. Kelompok inilah yang cukup sensitif dengan perubahan situasi perekonomian. Hal ini diperkuat pula dengan keterangan bahwa 80 persen pemudik dengan mobil sewaan tidak mudik pada Lebaran 2023. Artinya, faktor biaya mudik menjadi penyebab utama pergeseran tersebut.
Khusus para responden yang mudik dengan mobil sewaan, terdapat 60 persen dari mereka yang sudah mempersiapkannya lebih dari sebulan sebelum Lebaran. Musim mudik Lebaran memang menjadi salah satu momen laris manisnya bisnis persewaan mobil sehingga masyarakat perlu memesan mobil sewaan jauh-jauh hari.
Pesepeda motor
Di luar pilihan mobil pribadi dan mobil sewaan, jenis sepeda motor juga menjadi pilihan kendaraan yang banyak digunakan pemudik pada musim Lebaran 2024. Pada analisis data perubahan pilihan transportasi, terdapat pergeseran yang cukup besar pada pemudik sepeda motor.
Pasalnya pada Lebaran 2024 ini, terdapat 31,4 persen responden yang mengaku bahwa pada Lebaran 2023 mereka mudik dengan bus atau travel. Artinya justru terjadi fenomena yang sedikit kontradiktif dengan upaya pemerintah untuk mendorong para pemudik motor untuk naik kendaraan umum supaya lebih aman di perjalanan.
Angka pergeseran pilihan kendaraan dari bus atau travel ke sepeda motor adalah yang paling tinggi dibandingkan pergeseran pada jenis transportasi lainnya. Fenomena ini dapat dikaitkan dengan prediksi Kementerian Perhubungan yang mana pada Lebaran 2024 jumlah pemudik meningkat 69,8 juta pemudik.
Apabila benar demikian, artinya kompetisi masyarakat untuk berebut tiket kendaraan umum pun semakin ketat, khususnya pada bus dan travel sehingga hal ini membuat sebagian masyarakat yang pada 2023 dapat mudik dengan bus atau travel harus bergeser ke sepeda motor.
Dibandingkan dengan transportasi umum, kendaraan pribadi memang memiliki daya tarik yang begitu kuat di mata para pemudik. Besarnya fleksibilitas dan privasi membuat transportasi pribadi masih akan menjadi pilihan utama.
Baca juga: Urgensi Menambah Daya Angkut Transportasi Umum di Masa Mudik Lebaran
Di samping itu, faktor masih terbatasnya kapasitas angkut kendaraan umum, seperti bus, travel, kereta api, dan pesawat terbang dengan harga terjangkau, turut menjadi pertimbangan publik dalam memilih jenis moda kendaraan.
Jika tidak banyak pilihan kendaraan umum yang terjangkau harganya, mudik dengan kendaraan pribadi, termasuk mobil sewa dan sepeda motor, akan dijalani masyarakat demi bersilaturahmi dengan orangtua serta kerabat pada Lebaran ini. (LITBANG KOMPAS)
Baca juga: Jajak Pendapat ”Kompas”: Dua Realitas dalam Sebaris Makna Idul Fitri