Berlandaskan ajaran serta pemikiran dua tokoh bangsa HOS Tjokroaminoto dan Hatta, kelompok anak muda pantura ini merintis usahanya secara kolektif. Mereka menyebut diri sebagai Sarekat Dagang Kali Lima dengan kepemilikan bersama bergaya koperasi, bermodal patungan, semangat, dan sehat.
Tiga tahun lalu, Syahfurudin atau kerap disapa Gombloh bersama beberapa temannya mengawali Sarekat Dagang Kaki Lima dengan mengelola usaha gerobak dorong di Alun-alun Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Sebagai inisator gerakan, bapak dua anak ini pun harus menyatukan banyaknya perbedaan individu agar berjalan dalam satu frekuensi dan sepemahaman dalam mengelola usaha.