Dua pengamen tewas setelah terlibat duel maut di Klaten, Jateng. Terduga pelaku diburu polisi.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·2 menit baca
KLATEN, KOMPAS – Tiga pengamen terlibat dalam duel maut di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Duel itu menyebabkan dua orang di antaranya tewas. Terduga pelaku tengah diburu aparat kepolisian.
”Peristiwa itu terjadi pada Selasa (7/5/2024) kemarin. Waktunya sekitar pukul 18.00 WIB,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Klaten Ajun Komisaris Yulianus Dica Ariseno Adi, saat dihubungi, Rabu (8/5/2024).
Kami masih mendalami perkelahian ini motifnya apa. Para saksi cuma mengatakan ada perkelahian.
Berdasarkan keterangan saksi, jelas Dica, perkelahian antarpengamen itu berlangsung secara tiba-tiba. Lalu, salah seorang di antaranya menusuk dua pengamen lain dengan senjata tajam. Tusukan itu mengenai bagian perut dan punggung korban.
Dalam insiden itu, lanjut Dica, satu orang korban tewas di lokasi kejadian. Seorang korban lainnya sempat kritis sebelum akhirnya tewas saat ditangani intensif di rumah sakit.
”Terduga pelaku ini masih kami cari beserta barang buktinya, yaitu senjata tajam yang dia gunakan,” kata Dica.
Menurut keterangan saksi, ungkap Dica, ketiga pengamen itu cekcok sebelum saling bergelut satu sama lain. Namun, permasalahan utama penyebab perkelahian belum diketahui. Penusukan juga disebut terjadi secara tiba-tiba.
”Kami masih mendalami perkelahian ini motifnya apa. Para saksi cuma mengatakan ada perkelahian,” kata Dica.
Sejauh ini, Dica menyatakan, sedikitnya ada tiga hingga empat saksi yang diperiksa jajarannya. Para saksi yang diperiksa terdiri dari warga setempat, istri korban, dan pemilik indekos tempat tinggal korban.
Secara terpisah, Kepala Kepolisian Resor Klaten Ajun Komisaris Besar Warsono menyebutkan, pengungkapan kasus terkendala ketiadaan identitas dari para korban. Keduanya juga tidak mempunyai kartu tanda penduduk. Oleh karena itu, aparat kepolisian kesulitan mencari latar belakang mereka.
”Mereka tidak memiliki identitas yang jelas. Karena hanya punya inisial atau (nama) panggilan,” kata Warsono.
Ia menambahkan, tiga pengamen yang terlibat perkelahian juga dikenal memiliki hubungan akrab. Ia belum bisa memastikan masalah apa yang melatarbelakangi kejadian itu.
”Makanya, kami sedang mendalami motifnya apa. Tentunya, kami juga meminta keterangan dari para saksi,” kata Warsono.