Banjir dan Longsor Terjang Sejumlah Kabupaten di Sulsel
Cuaca ekstrem masih mengintai Sulawesi Selatan. Sejumlah area di enam kabupaten diterjang banjir dan longsor.
Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
·3 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Bencana banjir dan longsor menerjang sejumlah wilayah di enam kabupaten di Sulawesi Selatan. Sejumlah warga dilaporkan tertimbun longsor dan hanyut terbawa air. Sementara beberapa ruas jalan penghubung antarkabupaten lumpuh akibat diterjang longsor dan banjir.
Banjir dan longsor mulai terjadi pada Kamis malam dan kian parah hingga Jumat (3/5/2024). Enam kabupaten yang mengalami banjir ataupun longsor adalah Kabupaten Luwu, Wajo, Enrekang, Sidrap, Pinrang, dan Sinjai.
”Informasi terkait korban jiwa masih kami data. Ada info enam warga tertimbun di Luwu dan ada pula yang hanyut karena rumah mereka terbawa air. Di Enrekang, jalur yang menghubungkan Enrekang dengan Sidrap, Pinrang, dan Toraja masih lumpuh karena jalan tertutup material longsoran dengan ketinggian hingga lebih dari 4 meter,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulawesi Selatan Amson Padolo, Jumat (3/5/2024).
Enam kabupaten yang mengalami banjir ataupun longsor adalah Kabupaten Luwu, Wajo, Enrekang, Sidrap, Pinrang, dan Sinjai.
Berdasarkan informasi yang diterima, banjir dan longsor terparah terjadi di Luwu, di antaranya di Kecamatan Latimojong, Suli, dan Belopa. Di Wajo, jalur penghubung dengan Luwu, Sidrap, dan Enrekang juga terendam di wilayah Siwa-Kera. Sementara beberapa wilayah di Sidrap dan Pinrang diterjang banjir dan longsor.
Di Sidrap dan Wajo, hujan lebat menyebabkan sejumlah sungai dan Danau Tempe meluap. Sejumlah aliran sungai besar dan kecil masuk ke Danau Tempe, sementara selama bertahun-tahun pendangkalan terjadi di danau ini. Dari Danau Tempe, air mengalir ke Teluk Bone.
”Data pasti terkait korban dan wilayah terdampak masih dikumpulkan. Petugas SAR gabungan di lapangan masih melakukan evakuasi warga ke tempat yang aman,” ucap Amson.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sulsel, banjir dan longsor disebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat, petir, dan angin kencang di sejumlah wilayah di Sulsel. Kondisi ini diperkirakan masih berpotensi terjadi hingga siang ini.
”Di Kabupaten Luwu meliputi Kecamatan Suli, Bajo, Belopa, Kamanre, Belopa Utara, Bajo Barat, Ponrang Selatan, dan sekitarnya. Hujan juga dapat meluas ke wilayah Kecamatan Larompong, Bua, Ponrang, Latimojong, Suli Barat, dan sekitarnya,” kata Farid Mufti, prakirawan BMKG Sulsel.
Selain Luwu, cuaca ekstrem juga terjadi di Kabupaten Enrekang yang meliputi Kecamatan Bungin dan Buntu Batu serta Kabupaten Sidenreng Rappang yang meliputi Kecamatan Pitu Riawa dan Pitu Raise. Selain itu, Kabupaten Jeneponto yang meliputi Kecamatan Bangkala, Tamalatea, Binamu, Batang, Kelara, Bangkala Barat, Bontoramba, Turatea, Arungkeke, Tarowang, serta Kabupaten Gowa.
Sebelumnya, longsor dan banjir bandang berturut-turut terjadi di Tana Toraja, Toraja Utara, hingga Enrekang. Di Tana Toraja, longsor menyebabkan 20 korban tewas. Sementara di Toraja Utara, tiga korban tewas akibat tertimbun longsor. Di Enrekang, banjir bandang dan longsor merusak bangunan dan menyebabkan jalan ambles di beberapa lokasi.