logo Kompas.id
TajaHidup Sehat untuk Jantung...

Hidup Sehat untuk Jantung Sehat

Yayasan Jantung Indonesia
Artikel ini merupakan kerja sama antara harian Kompas dan Yayasan Jantung Indonesia.
· 2 menit baca

Kepedulian terhadap jantung sehat masih sangat kurang. Padahal, gaya hidup sehat penting bagi masyarakat yang produktif dan kompetitif seperti sekarang ini. Oleh karena itu, gaya hidup sehat harus dimulai dari sekarang.

"Harus kita dahulu yang sehat sebelum menolong orang lain," ujar Mela Sabina dari Yayasan Jantung Indonesia (YJI) pada Edukasi Kesehatan yang diselenggarakan Harian Kompas bekerja sama dengan YJI, Selasa (26/2/2019).

Mengusung tema "Gaya Hidup Sehat untuk Jantung Sehat", edukasi menampilkan pembicara dr Vito Anggarino Damay SpJP (K) MKes FIHA FICA. Menurut Vito, kesehatan jantung dapat dimulai dari hal yang sederhana, yaitu memeriksakan kesehatan jantung. "Tidak perlu takut," ujar Vito. Lebih baik mengetahui lebih dini gangguan pada jantung dan melakukan langkah-langkah seperti berolahraga atau meminum obat. Daripada kemudian harus menjalani tindakan seperti pemasangan ring.

https://cdn-assetd.kompas.id/K1aN0boSPZnDkrcg--ZwFwHR6cg=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F2802-YAYASAN-JANTUNG_3-720x405.jpg
Kompas

Foto: Iklan Kompas/ Mahansa EGS

Terkait gaya hidup, Vito menuturkan, jumlah penderita hipertensi di Indonesia terus meningkat. Data Riskesdas 2013, prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 25,8 persen. Sementara, Sirkesnas 2016 menunjukkan peningkatan prevalensi hipertensi menjadi 32,4 persen.

Demikian pula dengan penderita obesitas. Jika pada 2013 jumlahnya 15,4 persen, pada 2018 meroket hingga 21,8 persen. Bandingkan dengan Jepang yang penduduknya kurus-kurus, penderita obesitas hanya 1 persen. Gaya hidup yang tidak sehat itu berkontribusi pada timbulnya gangguan jantung.

Faktor genetik atau keturunan berpengaruh pada risiko terkena penyakit jantung. Selain itu, meski bukan faktor genetik, kebiasaan dalam keluarga juga bisa berpengaruh. Misalnya, kebiasaan untuk mendorong anak untuk makan banyak, pada akhirnya bisa membuat seluruh anggota keluarga mengalami obesitas.

Oleh karena itu, menurut Vito, lebih baik untuk segera memeriksakan diri. Hal itu bisa mencegah komplikasi yang bisa berakibat lebih parah. Jika mengalami serangan yang ditandai gejala yang khas, harus segera ditangani dengan tepat. Gejala khas serangan jantung yaitu nyeri dada tengah atau kiri yang menjalar hingga punggung dan lengan, rasa sesak, dan keringat dingin.

Selain edukasi kesehatan, dilakukan peragaan bantuan hidup dasar dan senam jantung sehat. [ACA]

Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000