Hutan Kota Plataran, Refleksi Kebudayaan Nusantara
Berada di dalam kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Hutan Kota Plataran hadir sebagai refleksi kebudayaan Nusantara melalui beragam suguhan. Restoran kelas dunia yang dibuka untuk umum mulai Kamis (19/12/2019) ini diciptakan oleh Plataran Indonesia dengan mengusung konsep "Sejarah, Alam, Kebudayaan, dan Kejayaan Indonesia".
Mengusung tagline "Light of Nusantara", tempat yang menggambarkan sejarah, alam, kebudayaan, serta kejayaan Nusantara yang diramu dengan beragam fasilitas modern ini diharapkan mampu menjadi inspirasi masyarakat Ibu Kota dan dunia akan kejayaan Indonesia.
FOTO-FOTO: IKLAN KOMPAS/IWAN ANDRYANTO & DOK.HUTAN KOTA PLATARAN.
Berada di dekat hutan kota lainnya yang dikelola GBK, Hutan Kota Plataran atau Plataran Senayan ini menyajikan suasana unik, eksotis, dan ramah lingkungan. Tempat ini sepenuhnya dikonsep, dirancang, diimplementasikan, dan dioperasikan oleh putra-putri Indonesia. Bahan-bahan yang digunakan sebagian besar berasal dari dalam negeri. Tak kalah penting, kehadirannya juga melibatkan para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
Berbagai kebudayaan
“Kami membuat karya-karya seni yang menggambarkan Indonesia dengan berbagai kebudayaan. Penamaan ruangan pun menggunakan istilah-istilah Indonesia, seperti Ruang Garuda, Ruang Indonesia Raya, Ruang Merah Putih, Ruang Nusantara, dan masih banyak lagi. Ini semua kami lakukan karena kami ingin tempat ini merefleksikan Indonesia,” ujar Founder Plataran Indonesia Dewi Makes.
Dewi berharap, tempat ini dapat memberikan kesan tersendiri bagi masyarakat sekaligus menambah semangat kebangsaan bagi mereka yang menikmati beragam suguhan yang ditawarkan.
Founder and CEO Plataran Indonesia Yozua Makes berharap, tempat ini dapat dimanfaatkan dan dirawat semaksimal mungkin. “Tempat terbuka bagi masyarakat ini menjadi aset yang membanggakan bagi kita semua. Untuk itu, aset kebanggaan Indonesia ini wajib dirawat agar manfaat yang diberikan dapat terus kita nikmati bersama.”
Untuk menuju ke restoran ini, masyarakat dapat melalui pintu-pintu utama GBK, yaitu pintu 5, 7, dan 10, serta menggunakan transportasi publik, termasuk MRT.
Selain memiliki taman besar dan hijau, tempat ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti restoran (MICE) yang representatif, Plataran Tembok Ekspresi, Plataran Putri Dewi, Plataran Pet Playground, dan mushala.
Menekankan pada makanan Indonesia otentik yang mencerminkan budaya kebersamaan (sharing food), tempat ini juga diharapkan mampu menjadi panggung makanan Indonesia yang representatif untuk merayakan keanekaragaman kuliner dari berbagai tempat di Indonesia. [BYU]
