logo Kompas.id
TajaMenapaktilasi Sejarah...

Menapaktilasi Sejarah Kemerdekaan

Suzuki
Artikel ini merupakan kerja sama antara harian Kompas dan Suzuki.
· 5 menit baca

Kemerdekaan yang diraih bangsa ini tidaklah mudah. Perlawanan hingga titik darah penghabisan dilakoni para pejuang demi terwujudnya negara yang merdeka dan berdaulat. Untuk memperingati perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, terdapat monumen-monumen yang tersebar di sejumlah tempat di Tanah Air.

Dalam rangka memperingati HUT ke-72 Republik Indonesia, sekaligus menapaktilasi sejarah kemerdekaan tersebut, surat kabar ini menggelar Eksplor Kemerdekaan dengan menjelajah tempat-tempat bersejarah di seputar Jakarta dan Bandung.

Jakarta bukan hanya menjadi ibu kota negara serta pusat bisnis dan politik. Kota ini memiliki sederet saksi sejarah perjuangan menuju kemerdekaan RI. Di antaranya, Monumen Nasional (Monas). Oleh karena itu, bangunan bersejarah ini menjadi salah satu tujuan tapak tilas kali ini sekaligus destinasi pertama dari Eksplor Kemerdekaan, Senin (7/8).

https://cdn-assetd.kompas.id/awuWg5gQYNMQr_tja6413QPE8as=/1024x576/http%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F08%2F1608-ekslpor-monas-ok-720x405.jpg
Kompas

Foto-foto Iklan Kompas/E. Siagian, Antonius SP.

Tugu yang dibangun pada pemerintahan Presiden ke-1 Soekarno sejak 17 Agustus 1961 ini dibuka untuk umum pada 12 Juli 1975. Pembangunan monumen ini dimaksudkan untuk mengenang perjuangan rakyat Indonesia merebut kemerdekaan dari kolonial Belanda.

Banyak hal yang didapat apabila mengunjungi tempat ini. Pengunjung bisa melihat Museum Sejarah Nasional yang berisikan diorama tentang perjuangan bangsa meraih kemerdekaan.

Pelataran cawan berbentuk segi empat yang melingkari badan tugu juga menjadi obyek wisata menarik. Di pelataran ini , pengunjung dapat melihat keindahan Taman Medan Merdeka serta panorama Ibu Kota di sekeliling monumen.

Detik-detik kemerdekaan

Tempat bersejarah berikutnya adalah Tugu Proklamasi yang terletak di Jl Proklamasi Nomor 56, Pegangsaan, Menteng. Monumen ini dibangun untuk mengenang detik-detik kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945.

https://cdn-assetd.kompas.id/529GzoPZgGmGOqnQzi-70f5KYNs=/1024x576/http%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F08%2F1608-EKSPLOR_6-720x405.jpg

Meski tidak terlalu jauh dari Monas, kepadatan lalu lintas Ibu Kota membuat waktu tempuh menuju Tugu Proklamasi cukup memakan waktu, termasuk pada siang itu. Beruntung tim Eksplor Kemerdekaan menggunakan kendaraan mumpuni, Suzuki New SX4 S-Cross bertransmisi otomatis, sehingga perjalanan tetap nyaman dan mengesankan.

Di tempat bersejarah ini berdiri kokoh patung kedua proklamator, Bung Karno dan Bung Hatta. Patung-patung ini terbuat dari perunggu seberat 1.200 kilogram. Tempat ini menjadi salah salah satu kawasan bersejarah yang banyak dikunjungi, baik oleh sekolah-sekolah maupun masyarakat umum.

Perumusan naskah Proklamasi

Setelah beberapa saat berada di kawasan Tugu Proklamasi untuk melihat lebih jauh tentang monumen ini sembari menikmati suasana sekitar, tim kembali melanjutkan perjalanan menuju Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

Berada di Jalan Imam Bonjol Nomor 1, tempat bersejarah yang berdekatan dengan Taman Suropati ini awalnya tempat kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda dan digunakan sebagai tempat perumusan naskah proklamasi bangsa Indonesia.

https://cdn-assetd.kompas.id/syMirgWXcfVyjVwNCKzwGtSRQwc=/1024x576/http%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F08%2F1608-EKSPLOR_8-720x405.jpg

Bangunan ini memiliki 2 lantai. Lantai dasar yang dijadikan Museum Perumusan Naskah Proklamasi merupakan tempat naskah proklamasi dirumuskan. Di lantai ini terdapat 4 ruangan. Ruangan pertama digunakan sebagai ruang pertemuan di mana Bung Karno, Bung Hatta, dan Ahmad Soebardjo diterima oleh Laksamana Maeda.

Ruangan kedua digunakan sebagai ruang perumusan naskah proklamasi. Ruang ketiga yang berada di bawah tangga digunakan untuk mengetik naskah proklamasi oleh Sayuti Melik. Sementara itu, ruang keempat adalah ruang pengesahan tempat disetujuinya konsep naskah proklamasi oleh sekitar 50 orang. Sedangkan di lantai atas, pengunjung bisa melihat rangkaian sejarah Kemerdekaan RI.

Eksplorasi Penuh Sensasi

Eksplorasi ke tempat-tempat bersejarah akan semakin nyaman dan tentunya penuh sensasi apabila turut memperhitungkan alat transportasi yang digunakan. Alasannya, kondisi lalu lintas dan medan jalan sering kali sulit diprediksi.

Melanjutkan Eksplor Kemerdekaan, tim masih menggunakan Suzuki New SX4 S-Cross sebagai alat transportasi menuju kota Bandung, Jawa Barat, untuk mengulik lebih dalam monumen-monumen yang ada di Kota Kembang ini.

Perjalanan Jakarta–Bandung via tol Cipularang yang awalnya diprediksi hanya mem­butuhkan waktu sekitar 2,5 jam, ter­nyata memakan waktu hampir 6 jam. Pem­be­nahan sejumlah ruas tol di Cikampek di­tambah volume lalu lintas yang begitu tinggi membuat perjalanan tersendat.

Namun, crossover yang memadukan ke­puasan berkendara khas sedan dan ke­tang­guhan SUV ini memberikan ke­nyaman­an ter­­sendiri meski tim harus berlama-lama ada di dalam kabin. Mobil berkapasitas mesin 1.5 L ini memberikan performa andal di ber­bagai medan, baik di jalan lancar, macet, mau­pun di medan jalan rusak atau ber­gelombang.

https://cdn-assetd.kompas.id/8D1iJAvmh5DlZWH9IUDx2V_K34c=/1024x576/http%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F08%2F1608-EKSPLOR_4-720x405.jpg

Kemacetan berkepanjangan pun seakan tak terasa karena fitur yang dimiliki mobil ini begitu membantu pengemudi dan penumpang. Di sektor hiburan, misalnya, head unit 7 inci berlayar sentuh dapat dihubungkan dengan ponsel pintar. Hasilnya, file-file berisi lagu favorit yang ada pada ponsel bisa dinikmati dengan suara memukau melalui 4 speaker.

Interior yang luas, ditambah posisi jok yang nyaman, membuat tim tak merasa pegal berlama-lama di dalam kendaraan. Tak hanya itu, genre baru kendaraan crossover yang menawarkan performa aerodinamika ini juga unggul dalam penggunaan bahan bakar. Kemacetan panjang pun tidak membuat tim khawatir akan kehabisan bahan bakar.

Setelah melewati ruas jalan yang diperbaiki, arus lalu lintas kembali lancar. Pedal gas pun kemudian diinjak lebih dalam untuk mendapatkan akselerasi yang diinginkan, dan dalam waktu tidak terlalu lama, tim tiba di kota Bandung.

Setelah beristirahat, tim menyambangi Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Tempat bersejarah yang dikenal dengan Monpera ini berada di tengah-tengah kawasan perkantoran, tepatnya di Jalan Dipati Ukur Nomor 48.

Monumen ini terbagi menjadi beberapa bagian. Area publik, dimanfaatkan sebagai tempat berolahraga dan aktivitas warga sekitar. Sementara itu, arena plaza digunakan sebagai ruang inti monumen, yang terdapat tugu monumen dan di tiap bagiannya memiliki sejumlah makna.

Monpera menyerupai serumpun bambu yang terdiri atas lima pilar berjejer vertikal dan melengkung. Pilar tertinggi menandakan tanggal kemerdekaan RI. Pilar beton bertulang tersebut tersusun simetris dan memberikan ruang lobi di tengah dengan lantai marmer. Di salah satu sisi dari pilar-pilar tersebut terdapat relief yang menceritakan tentang sejarah kemerdekaan RI.

Simak videonya di sini.

Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000