logo Kompas.id
TajaMeneroka Garuda Wisnu Kencana

Meneroka Garuda Wisnu Kencana

PT Garuda Adhimatra Indonesia dan PT Alam Sutera Realty Tbk
Artikel ini merupakan kerja sama antara harian Kompas dan PT Garuda Adhimatra Indonesia dan PT Alam Sutera Realty Tbk.
· 3 menit baca

Ada perasaan bangga saat melihat langsung Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang diresmikan Sabtu (22/9/2018). Tidak semata karena predikatnya sebagai salah satu patung tertinggi di dunia, tetapi juga cerita di baliknya. Mulai dari penantian panjang selama 28 tahun hingga kemampuan anak-anak bangsa memadukan seni, ilmu pengetahuan, dan teknologi sehingga patung ini bisa berdiri dengan megah.

https://cdn-assetd.kompas.id/2YyoycbJRBazf3y5tIDOu4agUOQ=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F10%2F0410-GWK_TAJA-8-720x405.jpg
Kompas

Foto-foto: Iklan Kompas/Antonius SP.

Setelah sempat tertunda lama, pengerjaan patung setinggi 121 meter tersebut dilanjutkan oleh PT Alam Sutera Realty Tbk (Alam Sutera), yang menunjang dari sisi sains dan teknologi dalam perancangan dan pelaksanaan konstruksi struktur patung. Mengingat Patung GWK harus berdiri kokoh menghadapi terjangan angin dan gempa, serta harus sesuai dengan rancangan artistik Nyoman Nuarta, sejak akhir 2015, tim Alam Sutera rutin bertemu dengan para ahli untuk memastikan setiap detail proyek berjalan dengan baik sesuai kualitas yang diharapkan.

https://cdn-assetd.kompas.id/AXSjH2Fx-d04L2uIxTQ20vVr4H0=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F10%2F0410-GWK_TAJA-4-720x405.jpg

Ini bukan pekerjaan mudah karena kompleksitas desain patung sebagai patung tertinggi di Indonesia dan terbesar di dunia membutuhkan uji coba sains serta riset dan studi yang matang. Proses dan cara kerjanya pun boleh jadi bakal membuat siapa pun kagum.

https://cdn-assetd.kompas.id/svfHMEnno7DfWZCINlKP_AHE73Q=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F10%2F0410-GWK_TAJA-7-720x405.jpg

Dalam tur eksklusif ke dalam Patung GWK sebelum dibuka untuk umum, terlihat jelas bahwa kerumitan bentuk patung membuat konstruksi struktur baja di dalamnya sangat tidak beraturan. Ini membuat sistem koneksi pada titik sambungan baja (joint) menjadi rumit dan tidak umum. Misalnya, ada sejumlah joint yang memiliki 11 batang baja (member) sehingga sudut tumpuannya sangat kecil dan sistem sambungan sulit dilakukan.

https://cdn-assetd.kompas.id/g6R9vigY9LNp4KOh1NK-GSotfDQ=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F10%2F0410-GWK_TAJA-5-720x405.jpg

Berkat sinergi banyak pihak, komitmen, serta konsistensi, tantangan tersebut bisa diatasi dengan tanpa mengesampingkan faktor dan kaidah keselamatan sehingga semua kaidah peraturan standar nasional yang ada diikuti. Hal-hal ini membuat desain yang dibuat telah mengikuti peraturan gempa terbaru tahun 2012 dengan memperhitungkan beban gempa yang terjadi hingga 2.500 tahun sekali. Sementara itu, untuk faktor angin, desain dirancang untuk menahan beban angin terbesar dengan periode ulang 100 tahun sekali.

Taman budaya

Masuk ke dalam tubuh Patung GWK tentu bakal melengkapi perjalanan ke Taman Budaya GWK. Di lantai dasar, pengunjung bisa menyaksikan foto-foto perjalanan pembangunan patung dari era Presiden Soeharto, ground breaking, hingga rencana pengembangan kawasan GWK pada masa mendatang. Lantai dasar ini ada di dalam pedestal, yang di dalamnya dilengkapi fasilitas meeting, incentice, convention, and exhibition (MICE) serta didesain untuk mendukung berbagai kegiatan kultural dunia.

https://cdn-assetd.kompas.id/VVfgvs0vGYGIlYtANTa0hsZsW-8=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F10%2F0410-GWK_TAJA-2-720x405.jpg

Dari lantai dasar menuju lantai 23, pengunjung harus “transit” di lantai 9. Di lantai inilah terpampang legenda Garuda Wisnu Kencana, profil Nyoman Nuarta, serta tokoh sejarah dan milestone perjalanan Patung GWK.

https://cdn-assetd.kompas.id/0NdDkH7ZMWr5we4c_GNKzw1qylw=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F10%2F0410-GWK_TAJA-1-720x405.jpg

Yang seru adalah saat naik ke lantai 23, karena dari dalam lift pengunjung bisa melihat rangka baja yang menopang badan patung. Begitu tiba di lantai tertinggi yang bisa diakses pengunjung, terpampang dengan lebih detil pembuatan Patung GWK. Yang menarik adalah lantai kaca, yang memungkinkan pengunjung berdiri di atasnya dan melihat langsung struktur baja yang ada di bawah. Ada juga galeri pandang yang menjadi jendela bagi siapa pun untuk melihat lanskap Bali.

https://cdn-assetd.kompas.id/NJ2VGd00jcJrdWaJw_NIUSm2zyw=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F10%2F0410-GWK_TAJA-6-720x405.jpg

Namun, seperti diungkapkan Kepala Divisi Komersial PT Garuda Adhimatra Indonesia—pengelola Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana yang merupakan anak perusahaan dari PT Alam Sutera Realty Tbk—Yanti Oktaviani Murtrianti, lantai-lantai tersebut belum dibuka untuk umum karena penyempurnaan masih dilakukan. Sesegera mungkin setelah penyempurnaan, pengunjung akan bisa masuk setelah semuanya rapi.” [ASP]

https://cdn-assetd.kompas.id/3Jh1G-JHCJLDrKeJerJSgLKA9Hk=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F10%2F0410-GWK_INFOGRAFIS.jpg
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000