PT GNI Ajarkan Bahasa Inggris dan Beri Donasi Pendidikan untuk Warga Sekitar Smelter
Tiga sekolah yang mendapat manfaat dari program pengajaran bahasa Inggris PT GNI, yakni SDN Tanauge, SMPN 3 Petasia Timur, Desa Bunta; SMP Al-Khairaat, Desa Bungintimbe; dan SMA Al-Khairaat, Desa Bungintimbe.
PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI), perusahaan smelter nikel terkemuka yang berkomitmen pada keamanan dan keselamatan kerja, telah menunjukkan perannya sebagai agen perubahan positif dalam pengembangan masyarakat setempat. Pada September 2022 contohnya, PT GNI memberikan kontribusi berharga dengan menyumbangkan sejumlah laptop dan modem internet untuk sekolah dasar negeri di sekitar lingkar industri, yaitu Desa Bunta, Desa Bungintimbe, dan Desa Tanauge di Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
Sumbangan itu bertujuan untuk memperluas akses pendidikan dan teknologi di kalangan siswa sekolah dasar, menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif, dan meningkatkan keterampilan teknologi informasi di kalangan anak-anak. Dengan bantuan sarana dan prasarana tersebut, PT GNI berharap dapat membantu para murid dalam memperoleh pengetahuan yang lebih luas dan meningkatkan daya saing mereka di era digital.
Selain menyumbangkan perangkat keras dan infrastruktur internet, PT GNI juga melibatkan para karyawannya dalam kegiatan sosial di bidang pendidikan. Antara Januari dan Maret 2022 misalnya, pengajar dari PT GNI diberangkatkan ke beberapa sekolah di daerah tersebut untuk memberikan pengajaran bahasa Inggris. Ini merupakan langkah inovatif perusahaan dalam mendukung pendidikan di komunitas lokal.
Head of Corporate Communication PT GNI Mellysa Tanoyo menuturkan, tiga sekolah yang mendapat manfaat dari program pengajaran bahasa Inggris tersebut, yakni SDN Tanauge, SMPN 3 Petasia Timur, Desa Bunta; SMP Al-Khairaat, Desa Bungintimbe; dan SMA Al-Khairaat, Desa Bungintimbe.
“Ada program belajar bahasa Inggris karena sejauh ini masih lebih mudah dipahami oleh murid-murid di sana. Namun, ke depan kami sebenarnya juga ingin mengajak para karyawan dari Tiongkok untuk mengajarkan bahasa Mandarin. Selain sumbangan alat pendidikan, kami juga membina panti asuhan, memperbaiki halaman sekolah SMPN 3 Petasia Timur, hingga membantu pengentasan tengkes (stunting),” jelas Mellysa.
Pengajaran bahasa Inggris , lanjut Mellysa, bukan hanya memberikan peningkatan pada keterampilan bahasa siswa, tetapi juga memberikan wawasan lintas budaya yang berharga. Interaksi positif antara pengajar dan siswa diharapkan dapat merangsang minat mereka dalam memahami dan menghargai keberagaman budaya global.
“PT GNI akan terus berupaya untuk berkontribusi positif dalam pengembangan masyarakat lokal, memastikan bahwa keberlanjutan dan pertumbuhan perusahaan selaras dengan kesejahteraan dan perkembangan pendidikan di sekitar wilayah operasionalnya. Melalui berbagai inisiatif seperti ini, PT GNI membuktikan bahwa dapat menjadi mitra pembangunan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan bagi masyarakat setempat,” pungkas Mellysa.