logo Kompas.id
TajaVakansi yang Memberi Arti

Vakansi yang Memberi Arti

PT. Coca Cola Indonesia
Artikel ini merupakan kerja sama antara harian Kompas dan PT. Coca Cola Indonesia.
· 5 menit baca

Bervakansi yang dulu dianggap kemewahan, kini dijadikan kebutuhan. Bahkan, sebuah survei di Amerika mengatakan, generasi milenial yang kini mendominasi pasar pariwisata melihat perjalanan ke suatu tempat bukan lagi sekadar hiburan. Sekitar 78 persen di antaranya ingin mempelajari suatu hal baru. Seiring dengan tren ekowisata yang kian digaungkan, sebisa mungkin meninggalkan jejak positif pada destinasi yang disambangi.

Menjadi pejalan yang bertanggung jawab, demikian semangat yang kini kian membumbung. The International Ecoutourism Society (TIES) pun menegaskan makna ekowisata sebagai bentuk pariwisata yang bertanggung jawab, menjaga kondisi lingkungan alami di suatu tempat dan membantu menyejahterakan penduduk lokalnya. Pada dasarnya ekowisata menjadi cara lain untuk konservasi alam dan budaya setempat.

https://cdn-assetd.kompas.id/51NWs1efgLliUa8ZgDaruxw3eJY=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2F0112-EKSPLOR-ADES_TAJA-4-720x405.jpg
Kompas

Foto-foto: dokumen Ades.

TIES juga membeberkan beberapa prinsip dasar ekowisata. Di antaranya, meminimalkan dampak, membangun kesadaran lingkungan dan budaya serta menghargainya, ada dampak finansial langsung bagi konservasi lingkungan dan kehidupan masyarakat setempat, serta meningkatkan kesadaran politik, lingkungan, serta perubahan iklim sosial di negara tersebut.

Ya, bervakansi juga bisa menjadi cara untuk semakin menggiatkan kegiatan konservasi pada budaya, alam, dan lingkungan suatu destinasi. Kesadaran ini pun kian tumbuh di kalangan generasi muda Indonesia. Dua puluh anak muda dari berbagai wilayah di Indonesia pun berkesempatan merasakan sensasi konservasi sambil vakansi ini di Yogyakarta dan Nusa Tenggara Timur. Ke-20 anak muda itu terpilih sebagai Sobat Air Ades yang melakukan kegiatan Ades Conservacation.

Conservacation

Sambil menikmati alam Indonesia yang asri, kedua puluh anak muda itu terlibat langsung membantu kegiatan konservasi dan pengelolaan air berkelanjutan. Kegiatan ini dilakukan di area konservasi air Pejuang Air Ades, yakni di Desa Nglanggeran, Gunung Kidul, Yogyakarta, bersama Sugeng Handoko dan di Desa Bea Muring, Nusa Tenggara Timur, bersama Romo Marselus Hasan. Apresiasi Pejuang Air Ades itu diberikan pada Mei 2018 kepada sosok yang telah berkontribusi besar dalam menjaga kelestarian air sebagai sumber kehidupan dan memberikan dampak positif bagi pelestarian lingkungan.

Desa Nglanggeran sendiri kini menjadi salah satu destinasi desa wisata favorit di Yogyakarta. Setiap tahunnya kedatangan lebih dari 150 ribu pengunjung dan berhasil meraup pendapatan Rp 1,9 miliar per tahun. Siapa yang menyangka, hampir dua dekade lalu desa ini identik dengan kekeringan dan warganya yang miskin?

https://cdn-assetd.kompas.id/3W7N7QiNdso0R26IGXjXYpwYL7E=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2F0112-EKSPLOR-ADES_TAJA-5-720x405.jpg

Wajah Nglanggeran kini pun berubah dan menyuguhkan pesona alam yang cantik, memenuhi dahaga anak muda yang haus bertualang. Embung seluas 0,34 hektar dan gunung api purba menjadi salah satu magnet. Pengunjung juga bisa menjajal wahana panjat tebing, flying fox, hingga mempelajari kesenian tradisional dan menyelami hidup keseharian layaknya penduduk lokal.

Sugeng menjadi salah satu pemuda asli Nglanggeran yang menggawangi perubahan agar warga desa mau mengubah pola hidup, dari sekadar memanfaatkan alam menjadi pelestari alam. Di sini, 10 orang Sobat Air Ades ikut serta membangun sumur resapan sebagai upaya konservasi air dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber air. Hal ini agar warga di Desa Nglanggeran bisa mendapatkan air secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan irigasi.

Sementara di Desa Bea Muring, Sobat Air Ades yang juga berjumlah 10 orang ikut serta membantu pengoptimalan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) lewat pengerukan sungai yang mendangkal. Upaya pelestarian sumber daya air dilakukan melalui penanaman pohon di sekitar daerah aliran sungai dan perbaikan akses air bersih bagi warga.

https://cdn-assetd.kompas.id/2MuPWNmPz_72YOiWPmssFvTWeSE=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2F0112-EKSPLOR-ADES_TAJA-3-720x405.jpg

Masuknya aliran listrik ke Desa Bea Muring ini pun tak lepas dari peran Romo Marselus Hasan yang mengajak warga desa memanfaatkan tenaga air sebagai pembangkit listrik. Dengan adanya listrik, kehidupan warga pun membaik. Tim Sobat Air Ades di Desa Bea Muring juga berkesempatan mengunjungi Pulau Komodo.

“Ades ingin memperlihatkan pada Sobat Air Ades indahnya alam Indonesia yang alami dan bagaimana menjaganya untuk kelangsungan hidup masyarakat Indonesia di masa depan. Tongkat estafet pelestarian lingkungan berada di generasi muda. Oleh sebab itu, melihat secara langsung dan melakukan aksi nyata dapat menjadi pengalaman dan pengetahuan baru bagi generasi muda Indonesia,” ujar Mohamad Rezki Yunus, Marketing Manager Hydration Coca-Cola Indonesia.

Berkelanjutan

Kegiatan konservasi dan pengelolaan air berkelanjutan ini merupakan hasil kolaborasi PT Coca-Cola Indonesia melalui salah satu produknya Ades dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara yang merupakan mitra lokal dari The Nature Conservancy Indonesia

Rezki mengatakan, Ades konsisten dengan nilai utama, yaitu memberikan air minum murni sekaligus memegang teguh komitmen pada bisnis yang berkelanjutan dengan inisiatif Ades yang berorientasi pada lingkungan. Kali ini, pada era kolaborasi, Ades memberikan wadah untuk mengajak dan mempertemukan generasi muda dari beragam daerah dan latar belakang, tetapi memiliki visi yang sama, yaitu mencintai alam Indonesia dan ingin berkontribusi pada konservasi dan pengelolaan air yang berkelanjutan untuk kelangsungan hidup masyarakat Indonesia dengan menjadi Sobat Air Ades dan mengikuti kegiatan Ades Conservacation.

https://cdn-assetd.kompas.id/xMhPn0ZL2U6_2gadXR56EUQiJMM=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2F0112-EKSPLOR-ADES_TAJA-2-720x405.jpg

“Kegiatan ini memiliki keunikan karena selain memberi kesempatan kepada generasi muda untuk berkontribusi langsung pada kegiatan konservasi dan pengelolaan air yang berkelanjutan, tapi juga mengajak mereka menikmati keindahan alam Indonesia. Inilah semangat kami ‘Cintai Air, Cintai Hidup’”, terang Rezki.

Andrew Hallatu, Public Affairs and Community Manager Coca-Cola Indonesia, juga menambahkan, “Konservasi air merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan dari bisnis kami di mana pun kami beroperasi. Dalam satu dekade terakhir, berbagai program water replenishment yang dilakukan oleh perusahaan kami di Indonesia setidaknya telah mengembalikan lebih dari 1 miliar liter air kembali ke alam dan masyarakat. Mulai dari pembangunan sumur-sumur resapan untuk penyelamatan mata air, perbaikan akses air bersih dan sanitasi, hingga pembuatan embung di lahan kering untuk fungsi konservasi air sekaligus pertanian dan perkebunan yang berkelanjutan. Kali ini, Ades sebagai bagian produk dari The Coca-Cola Company di Indonesia juga membawa pesan yang sama kepada para konsumennya agar terus mencintai air untuk kehidupan. Lewat Sobat Air Ades ini, kami berharap kita bisa bersama-sama menjadi agen-agen yang membawa perubahan bagi konservasi air di Indonesia untuk kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan.”

https://cdn-assetd.kompas.id/rxohhdAxHCgwAmzdmwdCJ_FXXZ0=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2F0112-EKSPLOR-ADES_TAJA-1-720x405.jpg

Yayasan Konservasi Alam Nusantara turut berkolaborasi dengan membantu melakukan survei dan workshop, serta pendampingan dalam perbaikan dan pembangunan fasilitas untuk terwujudnya upaya konservasi air berkelanjutan di dua desa. “Hadirnya Sobat Air Ades kami harapkan dapat menjadi agent of change dalam hal konservasi air, yang membantu mengubah paradigma generasi muda tentang pemanfaatan air yang menitikberatkan pada upaya-upaya konservasi penghematan serta pemanfaatan air secara berkelanjutan,” ujar Jaka Setia, Communication Manager Yayasan Konservasi Alam Nusantara.

Melestarikan alam sambil mereguk pengalaman. Ini gaya bervakansi terkini yang memberi arti lebih dari sekadar memenuhi linimasa demi adu eksistensi. [*/ADT]

Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000