Seputar Kemarahan
Setiap psikolog akan mengatakan bahwa kemarahan adalah salah satu emosi manusia yang bersifat normal. Secara keseluruhan, emosi ini luas rentangnya, mulai dari rasa tersinggung ringan sampai pada kemarahan sangat tinggi.
Kali ini saya akan menyampaikan hal-hal seputar kemarahan yang diambil dari buku Becoming Your Real Self (2015) yang disusun Dr Eddie Murphy, kolumnis tepercaya dan psikolog klinis yang sudah berpengalaman praktik selama lebih dari 20 tahun di Irlandia, Eropa.
Dikatakan bahwa kemarahan tidak selalu buruk, dapat membuat kita menjadi lebih memusatkan perhatian, mendorong kita menemukan pemecahan persoalan, dan membantu kita mengatasi ketidakadilan. Kemarahan dapat memberdayakan kita serta memberi kekuatan dan ketetapan hati. Namun, bagi banyak orang, ketika kemarahan lepas kendali, hal ini dapat membahayakan kesehatan dan hubungan kita, baik terhadap diri sendiri maupun dengan orang lain.
Kapan kemarahan menjadi masalah?
Kemarahan dapat menjadi perilaku yang tidak wajar, meski bukan berarti menjadikan seseorang sakit jiwa. Menurut Murphy, kemarahan menjadi masalah:
1. Ketika hal itu terlalu sering terjadi. Beberapa orang marah untuk hal sepele, misalnya sehari beberapa kali marah kepada anak yang seragamnya terkena noda makanan, kepada kucing yang melintas di jalan, lalu kepada staf di kantor yang lupa mengucapkan selamat pagi. Tantangan bagi kita adalah dapat membedakan antara kapan saat yang tepat untuk menjadi marah dan saat-saat ketika kemarahan Anda berbahaya bagi Anda atau orang lain. Jika ternyata terbukti Anda sering marah setiap hari, ada kemungkinan Anda sedang bergelut dengan emosi kemarahan yang berlebihan dan tidak tepat.
2. Ketika hal itu terlalu ekstrem. Kemarahan memiliki tingkat intensitas yang berbeda, mulai dari rendah ke tinggi. Tingkat intensitas kemarahan yang tinggi sangat jarang berguna. Jika kemarahan Anda berintensitas tinggi, justru akan menjadi racun bagi kesehatan diri dan berisiko bertindak impulsif tanpa berpikir lebih dahulu.
3. Ketika hal itu mengarah pada agresi, yaitu ketika Anda berniat menyakiti seseorang, baik secara fisik (misal menampar, memukul) maupun verbal (mencaci maki).
4. Ketika hal itu berlangsung terlalu lama. Ketika seseorang marah dalam jangka waktu yang terlalu lama, ia dapat mengulang-ulang ketidakadilan dan kemarahan secara terus-menerus. Terjadi periode panjang di mana kemarahan ditahan dan diekspresikan dalam reaksi stres berkepanjangan, yang pada gilirannya dapat membahayakan tubuh, emosi, pikiran, dan relasinya.
Mitos tentang kemarahan
Ada beberapa mitos di sekitar kemarahan yang perlu diluruskan, seperti yang disampaikan Murphy berikut ini.
Mitos 1. Tidak apa-apa memiliki ledakan tersebut, sehat untuk melampiaskan kemarahan, untuk mengekspresikan dan melepasnya.
Fakta yang sesungguhnya: Membiarkan ledakan dan pelampiasan itu terjadi akan meningkatkan kemarahan menjadi agresi. Memang efektif untuk mengeluarkan kemarahan, tetapi berbahaya karena akan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah kita. Hal terburuk yang terjadi adalah bahwa itu bisa berbahaya bagi orang lain. Ledakan marah tidak mengarah pada penyelesaian masalah.
Mitos 2. Kemarahan membuat saya memperoleh hal yang saya inginkan, termasuk dihormati.
Fakta: Kepemimpinan dan kejujuran membuat Anda dihormati orang, bukan penggunaan kekuasaan. Kita perlu berpikir ulang tentang hal ini, dengan pelampiasan kemarahan, Anda mungkin mendapatkan apa yang Anda inginkan, tetapi berapa besar biayanya?
Mitos 3. Kemarahan datang begitu saja kepada saya, merupakan sesuatu yang tidak bisa saya kendalikan.
Fakta: Situasi memang tidak dapat dikontrol, tetapi kita dapat mengontrol respons kita. Ini adalah kuncinya. Respons kita baik secara verbal atau fisik tidak perlu bersifat kasar dan menyiksa.
Mitos 4. Mengendalikan kemarahan berkaitan dengan belajar menekan kemarahan Anda.
Menekan kemarahan pada umumnya tidak efektif dan akhirnya akan muncul kembali. Perlu selalu diingat bahwa kemarahan adalah emosi yang normal. Tantangannya adalah untuk mengungkapkannya dengan cara yang bersifat ”Saya menang-Anda menang”, bukan ”Saya menang-Anda kalah”, dengan menggunakan keterampilan asertivitas.
Hal-hal dominan yang berhubungan dengan kemarahan
1. Permusuhan adalah ketika individu memiliki cara pandang yang menyimpang, yaitu orang lain dianggap mengancam dan dunia tidak adil kepada dirinya.
2. Kecemburuan adalah perasaan yang dihasilkan keyakinan yang berakar dari rasa rendah diri dan tidak aman. Sering ada ketakutan atau kecurigaan akan ketidaksetiaan atau persaingan terhadap orang lain. Dalam bentuk ekstrem, ada kecemburuan yang tidak wajar, yaitu seseorang memiliki keyakinan delusional (kecurigaaan tidak berdasar) bahwa pasangan mereka tidak setia.
3. Kepahitan hidup dikaitkan dengan berbagai pikiran negatif yang bersifat menetap, tetapi secara perlahan membakar perasaan serta adanya kebencian terhadap seseorang, sesuatu, atau terhadap kehidupannya sendiri.
4. Agresi, yaitu perilaku yang dapat menyebabkan kerusakan fisik, emosional, atau psikologis kepada orang lain. Komunikasi verbal dan nonverbal, termasuk meninju, memukul, dan mendiamkan yang digunakan untuk mengancam, menyakiti, atau merendahkan, semuanya merupakan bagian dari perilaku agresif.
Melalui kemarahan, penting untuk melihat apakah naskah hidup atau keyakinan inti seseorang sedang diaktifkan. Jika naskah hidup atau keyakinan inti Anda adalah untuk menampilkan amarah, hal tersebut akan menimbulkan racun bagi diri sendiri ataupun orang lain. Anda mungkin menafsirkan suatu informasi sebagai tidak adil atau mengancam, padahal faktanya sebenarnya informasi tersebut netral. Lalu, pertanyaannya adalah bagaimana kita dapat mengubah naskah hidup kita?
Pertama, perlu mengenali diri bahwa Anda orang yang pemarah. Kemudian mengatur bagaimana mengubah keyakinan Anda, sampai Anda memiliki kemampuan untuk melihat gambaran kehidupan selama ini secara keseluruhan . Berikutnya, Anda dapat melihat pada cara mengelola kemarahan. Akhirnya Anda dapat menjadi seseorang yang pendapat dan perilakunya tidak lagi didikte oleh berbagai keyakinan yang tak bermanfaat dan merusak.
Semoga membantu.