logo Kompas.id
Akhir PekanUpaya Membumikan Tradisi dalam...
Iklan

Upaya Membumikan Tradisi dalam Teater

Oleh
Silvester Petara Hurit
· 5 menit baca

Festival Teater Cirebon 3 berlangsung pada 2-11 April 2017 di Gedung Kesenian Nyimas Rarasantang Kota Cirebon, Jawa Barat. Festival melibatkan 16 kelompok teater dari sejumlah daerah di antaranya: Hima ISBI Aceh, Hima Teater ISBI Padang Panjang, Hima Teater IKJ, ITBT Palangkaraya, Teater Satu Lampung, Sanggar Seni Darsah Palu, Padepokan Seni Madura, SFNlabs Lombok, Hima Teater STKW Surabaya, dan Nara Teater Flores, NTT. Gelaran dengan tema "Membumikan Tradisi" dimeriahkan dengan penampilan Teater Payung Hitam, Teater Koma, dan Teater Mandiri.Dari sisi jumlah, hadirnya 16 kelompok dari daerah sedikitnya dapat mewakili wajah kecil perteateran Indonesia. Ada kelompok teater mahasiswa dari beberapa kampus seni yang bersetia pada konvensi-konvensi estetik yang tengah dipelajarinya, sejumlah sanggar dari daerah yang membawa khazanah dan identitas etnik-kulturalnya, serta tiga kelompok "mapan" yang juga menyisakan kegelisahan dan sejumlah persoalan dari sekian panjang perjalanan proses berkarya kelompoknya. Selain semangat, hasrat berpentas, dukungan moril, dan solidaritas di antara kelompok-kelompok tersebut, Festival Teater Cirebon 3 Tahun 2017 meninggalkan sejumlah persoalan serius di tingkat karya. Kelompok dari daerah-daerah memiliki keunggulan dari sisi materi, tetapi lemah di tingkat pengemasan pertunjukan/rancang bangun karya pentas. Sementara kecenderungan umum dari teater-teater kampus adalah kekakuan menerjemahkan konvensi-konvensi estetik yang dipelajari. Karya-karyanya tampak "tekstual". Dominan terasa kering, kehilangan gelegak dan daya betot pertunjukan. Membaca persoalanJika 16 pertunjukan yang tampil di festival ini dijadikan obyek bedah sambil membandingkannya dengan perkembangan industri hiburan saat ini, teater tidak bisa bertahan dengan hanya bermodal solidaritas dan semangat. Sementara industri hiburan di sekelilingnya terus dengan lihai melayani selera masyarakat. Fantasi, imajinasi, hasrat, dan sensasi-sensasi publik akan kenikmatan-kenikmatan visual, optik, dan auditif terus dikelola dan dirawat penyedia tontonan-tontonan teranyar. Sementara teater bahkan oleh orang yang menggeluti ilmunya secara khusus tampak masih belum jauh beranjak dari persoalan klasik, baik secara keilmuan maupun eksplorasi inovatif kekaryaan. Ajang serupa Festival Teater Cirebon idealnya menjadi saat tepat memeriksa diri, lintasan, dan stamina berkarya. Melihat kembali posisi, peran, fungsi, dan arah teater di dalam realitas mutakhir masyarakat kita saat ini. Kesempatan bertemu dan berkumpul seperti ini merupakan kesempatan menggairahkan diskusi, perbincangan-perbincangan dalam ikhtiar mengurai persoalan-persoalan teater. Menyaksikan pertunjukan-pertunjukan dari setiap kelompok dan wilayah di ajang Festival Teater Cirebon 3 mestinya menjadi semacam cermin melihat diri, membaca publik, lengkap dengan kebutuhan, harapan, dan segala apa yang baik dan berguna bagi pertumbuhan masyarakat; membawa publik ke dalam teater dan menyajikan teater di hadapan publiknya. Oleh karena itu, perlu ada isu, pokok soal, landasan sikap, strategi, rujukan, atau referensi yang bersifat ideologis ataupun filosofis yang ditemukan dan diacu bersama yang akan terartikulasi secara lebih kaya dalam gaya dan bentuk ungkap setiap kelompok ke depannya. Melihat ideologi teater Indonesia dalam ideologi setiap kelompok dan melihat wajah kelompok dalam wajah teater Indonesia. Teater bisa didorong sebagai proyek bersama yang strategis, menjadi gerakan kultural yang dinamis dan bertenaga. Teater semakin punya tempat dan daya justru ketika ia berani membuka, mengurai, dan membentangkan segala problem-problem yang bersembunyi di balik eksklusivitas dunianya. Menata ulang dengan meluaskan ruang jelajah, menghampiri, dan terlibat secara menukik dalam persoalan-persoalan substansial masyarakatnya dengan memperhebat penggalian dan penemuan epistemik, estetik, dan idiomatik dalam kekontemporeran/kekiniannya.Membumikan tradisiTema "Membumikan Tradisi" dengan sajian 16 kelompok teater se-Indonesia mestinya membawa setiap kelompok peserta, termasuk publik apresiator, memahami kepingan hidup, pandangan, pergulatan, kecemasan, tantangan, kegelisahan, pikiran, cara berpikir, cara merasa, cara ungkap, dan berekspresi dari konteks spesifik ruang hidup saudara-saudara kita mulai dari Aceh sampai Flores dalam ruang bersama yang bernama Festival Teater Cirebon 3.Di sini setiap peserta melihat kesamaan dan perbedaan, merayakan kekayaan dan keberagaman. Darinya lahir saling rasa, saling hargai, saling dukung, saling lindung dan saling jaga. Momen festival adalah momen silaturahim, momen indah merajut kembali kebersamaan. Berjabat hati dan rasa untuk membangun rasa percaya dan sayang satu dengan yang lain di tengah empasan gelombang isu radikalisme, kebencian, fitnah, dan SARA yang mengancam kebersamaan kita akhir-akhir ini. Ini mestinya menjadi sumbangan teater buat bangsa kita. Apalagi di tengah kehidupan yang kian banal, instan, dan penuh dengan sensasi-sensasi permukaan, di mana cekaman dan kedalaman tampak tak lagi seksi dan menggiurkan. Teater, dengan kerja kolektif dan watak ritualistiknya, sejatinya menjadi lebih aktual dan relevan di tengah gaya hidup dan trend budaya global yang demikian.Oleh karena itu, tradisi bermakna: "hidup dalam konteks kita"; memulai dari apa yang dimiliki, menggali dari apa yang dipunyai, merancang bangun dengan cara, cita rasa dan selera artistik kita sambil berusaha melengkapi apa yang kita punyai dengan belajar pada tradisi yang lain, pada perkembangan masyarakat dunia dan seni mutakhir. Tanpa mengenal yang lain, yang di luar, yang asing, kita tak benar-benar memahami sepenuhnya diri kita, pun tradisi kita!

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000