Kepribadian merupakan kombinasi sifat-sifat dalam diri seseorang yang mengarahkannya untuk berpikir, berperasaan, dan bertingkah laku tertentu dalam merespons atau berhubungan dengan lingkungannya. Myers dan Briggs mengklasifikasikan tipe-tipe kepribadian berdasarkan empat indikator yang disebut dengan Myers-Briggs Type Indicator (MBTI). Keempat indikator itu adalah Extrovert(E)/Introvert(I) berhubungan dengan cara bagaimana orang menghabiskan waktunya; Sensing(S)/Intuition(N) terkait dengan cara bagaimana seseorang berpikir; Thinker(T)/Feeler(F) berhubungan dengan cara mengambil keputusan; dan Judgers(J)/Perceivers(P) berhubungan dengan cara seseorang menjalani hidup.
Dalam batas tertentu, teknologi dapat membantu seseorang mudah menemukan dan mendapat pekerjaan. Namun, dalam upaya menemukan pekerjaan apa yang benar-benar cocok dengan kepribadian seseorang, teknologi belum bisa banyak berperan. Banyak orang bertahan pada pekerjaannya meski tidak mendapatkan kepuasan batin. Dalam buku Pribadimu Profesimu: Temukan Karier yang Sempurna untuk Anda Berdasarkan Tipe Kepribadian (Kepustakaan Populer Gramedia, 2017), Myers dan Briggs memaparkan secara komprehensif bahwa kepuasan kerja juga ditentukan oleh cocok tidaknya jenis pekerjaan dengan tipe kepribadian seseorang.
Buku yang terbagi tiga bagian ini membahas 16 tipe kepribadian yang merupakan kombinasi keempat dimensi/indikator. Terdapat profil tokoh-tokoh yang berhasil menemukan pekerjaan yang tepat dengan tipe kepribadiannya. Buku ini juga memuat daftar profesi dan alasan jenis pekerjaan yang cocok dengan tipe kepribadian tertentu. (DRA/LITBANG KOMPAS)
Bertumbuhnya Generasi M
Pasca-peristiwa 9/11 dan munculnya Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) membuat generasi muda Muslim tumbuh di bawah bayang-bayang penghakiman global. Kalangan muda ini harus merasakan penghakiman atas apa yang sama sekali tidak terkait dengan diri mereka. Namun, alih-alih bersembunyi, mereka gigih melawan pandangan keliru terhadap Muslim. Mereka juga memandang keimanan sebagai hal positif. Inilah ”Generasi M”; generasi muda muslim yang percaya bahwa iman dan kehidupan modern dapat berjalan beriringan.
Menurut Shelina Janmohamed dalam Generation M (Bentang Pustaka, 2017) Generasi M mempunyai karakter bangga pada keyakinannya. Keimanan mereka berpengaruh pada banyak hal. Mereka ingin dunia tahu diri mereka. Contohnya, Maher Zein yang menjadi selebritas Muslim terkenal saat ini. Musiknya yang berkisah tentang ketaatan dirinya dalam beragama. Selebritas lain adalah penyanyi Outlandish (Denmark) dan Yuna (Malaysia).
Generasi M juga melek teknologi, dinamis, dan mengonsumsi produk dan jasa ”halal”. Dari industri kosmetik dan perawatan tubuh saja, secara global konsumen Muslim menghabiskan 54 miliar dollar AS pada 2014. Angka ini diperkirakan naik hingga 80 miliar dollar AS pada tahun 2020. Produknya beragam, salah satunya dari brand asal Polandia, Inglot Cosmetics, yang mengembangkan cat kuku ”tembus udara” untuk mereka yang ingin ikut tren memakai cat kuku, tetapi hanya pada bagian kuku yang diperbolehkan.
Industri fashion dan kuliner juga tak ketinggalan. Munculnya fenomena Mipsterz atau Muslim Hipster dan populernya istilah Haloodies atau Halal Foodies menandakan segmen masyarakat yang mewakili 25 persen populasi global ini tengah tumbuh menjadi kekuatan ekonomi penting abad ke-21.
(PTU/LITBANG KOMPAS)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.