logo Kompas.id
Akhir PekanPendekatan Strategis Pedagang ...
Iklan

Pendekatan Strategis Pedagang pada Struktur Mikro Pasar

Oleh
ADLER HAYMANS MANURUNG
· 5 menit baca

Pada dua tulisan sebelum telah dibahas dua pendekatan terbentuknya harga saham di pasar melalui model persediaan dan model didasarkan informasi. Pendekatan ketiga ini merupakan pendekatan kelembagaan dan yang diamati ialah pedagang di pasar saham sehingga perhatian sepenuhnya terhadap strategi pedagang (trader). Kedua pendekatan yang diuraikan sebelumnya dikarakteristikkan dengan semua agen bertindak secara kompetisi (competitively). Artinya, semua pihak melakukan transaksi di pasar saham dengan berkompetisi secara sempurna. Akibatnya, pengamatan lebih pada persediaan saham yang dimiliki serta informasi yang dimiliki para investor melakukan transaksi. Tindakan pihak melakukan transaksi untuk mendapatkan keuntungan dengan dua pendekatan yang diuraikan sebelumnya. Pendekatan ketiga ini lebih dikenal dengan pendekatan strategis pedagang dalam pembentukan harga di pasar saham. Pendekatan ini dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar mengenai keberadaan informasi yang dimiliki pedagang, yaitu pedagang yang memiliki informasi dan pedagang yang tidak memiliki informasi. Informasi yang dimiliki pedagang tersebut dipergunakan dalam mendapatkan keuntungan, baik tidak dimiliki maupun dimiliki informasi tersebut. Pedagang harus membuat strategi bertransaksi dalam rangka mendapatkan keuntungan bagi dirinya sendiri.Pedagang yang memiliki informasi berarti mempunyai insentif dalam rangka bertransaksi untuk mendapatkan keuntungan. Bila kasus ini diaplikasikan kepada saham yang sedang IPO, trader akan melipatgandakan pesanan sahamnya ketika kualitas saham sangat bagus dan atau saham sangat murah (undepriced) dan melakukan pemesanan yang cukup biasa saja bila sahamnya berkualitas cukup dan atau jumlah yang kecil, dengan cara asal ikut melakukan pemesanan agar pada tindakan IPO berikutnya dilakukan perusahaan sekuritas diikutsertakan kembali untuk mendapatkan jatah. Sementara pedagang yang tidak memiliki informasi akan memesan sama saja setiap saat bila ada penawaran IPO sehingga selalu mendapatkan jatah yang kecil dan mengakibatkan keuntungan yang didapatkan biasa saja. Setelah pemesanan membeludak, pedagang merasakan ada kesalahan dalam pemesanan karena saham yang ditawarkan berkualitas bagus. Tetapi, kasus ini tidak bisa dipakai untuk kasus saham Krakatau Steel yang meningkat sangat tajam selama tiga hari berturut-turut dan disengaja tidak menyentuh batasan peningkatan harga yang secara otomatis bisa disuspen. Penulis menduga pada kasus ini adanya persekongkolan dalam transaksi tersebut. Dalam kasus pasar saham yang dianggap mengikuti pasar efisien, pendekatan ini selalu menggunakan ekspektasi rasional yang diperkenalkan oleh Robert Lucas, ekonom yang mendapatkan Nobel Prize pada tahun 1995. Tetapi, untuk pasar saham ekspektasi rasional, modelnya diperkenalkan oleh Grossman dan Stiglitz (1980). Model mereka ini menyatakan bahwa adanya sebuah ekuilibrium dari tidak ekuilibriumnya dengan menyatakan bahwa harga saham merefleksikan informasi dari pihak yang memiliki informasi, tetapi hanya sebagian (partial) sehingga pihak yang mengeluarkan sumber daya atau biaya untuk mendapatkan informasi akan menerima kompensasi.Investor atau pedagang yang memiliki informasi akan melakukan transaksi yang lebih besar karena mengetahui harga saham yang sebenarnya. Tindakannya selalu untuk mendapatkan keuntungan. Akibatnya, harga akan meningkat, tetapi besaran pemesanan tidak seperti ketika masih pada harga yang rendah. Ketika harga masih rendah, besar pesanan akan sangat besar dan ketika harga meningkat menuju harga wajar maka pesanan semakin kecil dilakukan investor yang memiliki informasi. Bahkan, ada yang melakukan sama setiap transaksi sampai pada adanya informasi terbaru yang menyesuaikan harga terbaru. Sementara pedagang yang tidak memiliki informasi akan melakukan pemesanan (order) selalu sama dan ketika meningkat terus melakukan pemesanan yang cukup besar karena takut ketinggalan akibat informasi kenaikan harga yang ada di pasar. Sebagai pedagang yang memiliki informasi maka barangnya akan dijual pada harga wajar dan telah memperoleh keuntungan sesuai dengan informasi yang dimiliki. Pihak yang tidak memiliki informasi akan mendapatkan keuntungan yang kecil bahkan bisa mengalami kerugian karena sudah pada harga wajar.Harga sahamPembahas pertama mengenai penentuan harga saham di pasar dengan pendekatan strategi pedagang ini diperkenalkan Kyle (1985). Pihak (pedagang yang terinformasi) melakukan transaksi berdasarkan informasi yang dimilikinya bahkan juga tidak melihat pesanan dari pedagang yang tidak memiliki informasi dalam rangka mendapat keuntungan. Tetapi, kenyataannya banyak pedagang yang memiliki informasi juga memperhatikan jumlah pesanan pedagang yang tidak terinformasi dalam rangka memperhitungkan keuntungan yang ingin dicapai.Berdasarkan uraian sebelumnya, maka harga ekuilibrium terjadi merupakan informasi transaksi yang dipesankan oleh pedagang memiliki informasi dan pedagang yang tidak memiliki informasi. Informasi ini akan ditangkap oleh pengontrol harga pasar (market maker) sehingga tindakan yang dilakukan mengikutinya. Bilapun terjadi perbedaan, harga yang terjadi disebabkan pedagang yang membuat pasar rebut atau pedagang yang cukup kecil-kecil transaksinya, tetapi sangat besar banyaknya (noise trader). Ini merupakan asumsi Kyle (1985) yang harus terpenuhi dalam modelnya untuk menentukan harga saham di pasar.Persoalan yang timbul yaitu informasi yang dimiliki pedagang itu merupakan informasi yang privat dan hanya dia sendiri yang memilikinya. Padahal, dalam teori pasar efisien bahwa tidak satu pun pihak di pasar memiliki informasi pasar dan dengan informasi tersebut tidak bisa mendapatkan keuntungan. Bila ada pihak yang melakukan informasi privat dan mendapatkan keuntungan yang abnormal atas transaksi tersebut maka pihak itu telah melakukan transaksi atas informasi yang dikenal dengan insider trading (perdagangan dengan informasi orang dalam). Tindakan ini merupakan tindakan pidana di pasar modal. Tetapi, sering kali informasi seperti itu beredar di pasar dan menjadi tersebar setelah melihat transaksi di pasar. Tindakan pengawas pasar sangat diperlukan agar tidak ada pihak tertentu yang mengalami keuntungan sendiri.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000