logo Kompas.id
Akhir PekanInfo Buku Baru
Iklan

Info Buku Baru

Oleh
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xY_qIFMufeJTvIvM4ga0byATDfs=/1024x1024/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F11%2F487145_getattachment4afd468a-0711-4500-8e91-08c6468f4889478531.jpg
Kompas

https://cdn-assetd.kompas.id/1njGEQlTiTlkrQ04WKyulCjFTxQ=/1024x1024/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F11%2F487145_getattachmentc62eeeba-e87a-4157-8c0a-3b4044218262478532.jpg
Kompas

Pembangunan jalan kereta api di wilayah Priangan pada abad ke-19 terkait dengan perkembangan kebutuhan transportasi darat sebagai akibat liberalisasi ekonomi di Hindia Belanda, tumbuhnya usaha bidang perkebunan. Sebelumnya hasil perkebunan diangkut melalui sungai-sungai besar atau pedati. Kondisi jalan darat masih berupa tanah, yang ketika hujan kontur tanah menjadi lembek, sulit dilewati. Daya angkut pedati yang bertenaga sapi ada batasnya. Pemerintah Hindia Belanda kemudian mengambil kebijakan membangun jalan kereta api.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000