Meramaikan perhelatan Fashion Rhapsody 2020, penyanyi Melly Goeslaw mengusung koleksi terbaru lini Aleabe. Dengan spirit bebas, koleksi bertema ”No Rules” ini menawarkan ragam pilihan
Oleh
Fransisca Romana Ninik
·3 menit baca
Meramaikan perhelatan Fashion Rhapsody 2020, penyanyi Melly Goeslaw mengusung koleksi terbaru lini Aleabe. Dengan spirit bebas, koleksi bertema ”No Rules” ini menawarkan ragam pilihan bagi penggemar mode yang tidak ingin serba diatur.
Pada perhelatan yang digelar pada pengujung Februari 2020 ini, para model yang bertelanjang kaki mengenakan busana bervolume longgar di atas landas peraga. Potongan lurus melebar di bagian bawah semacam kaftan membawa kesan membebaskan gerak.
Dalam keterangan untuk media, Melly menyebutkan, ”No Rules” bermakna bebas, tidak mengikat, dan tidak menyulitkan. Dalam berkarya, Melly merasa ia memang tidak suka diatur dan tidak suka mengatur, baik saat membuat lagu maupun saat merancang konsep busana.
Koleksi ”No Rules” menampilkan busana panjang dan longgar dengan material ringan dan jatuh saat dipakai. Konsep uniseks yang diusung Aleabe memungkinkan busana dipakai oleh pria maupun wanita.
Beberapa tampilan awal menawarkan beragam warna cerah, seperti merah, hijau, dan jingga dengan motif pola-pola geometris. Rancangan selanjutnya didominasi busana dengan satu warna atau dua warna yang cenderung kalem.
Misalnya baju longgar berlengan panjang berwarna merah muda, kuning mostar, biru pucat, khaki, dan hitam dengan aksen lipit yang menambah volume. Permainan dua warna ditampilkan dalam baju panjang dan longgar berwarna coklat dengan paduan biru muda pada bagian lengan dan bawah baju.
Ada juga permainan dua warna pada terusan. Terusan longgar berwarna biru gelap diberi aksen warna coklat tua pada kerah, saku, dan ujung lengan.
”No Rules” juga menampilkan paduan celana panjang dan atasan, seperti celana longgar hitam dan kemeja coklat tua, celana longgar dan atasan serba hitam, juga celana longgar putih dengan kemeja longgar hijau muda bermotif kotak.
Material sejenis linen, katun, dan tule membuat koleksi tampak simpel, tetapi tetap bergaya karena permainan pola dan potongan. Penampilan dipercantik dengan aksesori tas jinjing atau tote bag besar yang sedang digemari.
Memeriahkan landas peraga, tampil juga Anto Hoed, suami Melly, dalam balutan celana panjang dan kemeja longgar panjang serba hitam dengan tote bag besar.
Melly menyebutkan, dalam berbusana yang terpenting adalah kepercayaan diri si pemakai. Apa yang bagus dipakai seseorang belum tentu bagus dipakai orang lain. Itulah sebabnya Melly mengusung prinsip kebebasan pada konsep Aleabe.
Dia seakan-akan ”mengacak-acak” sebuah model baju, dengan potongan asimetris, tabrak pola, juga tambahan detail yang terlihat ”suka-suka gue”. Bagi Melly, itulah cermin kebebasan dalam mode.
Aleabe, diambil dari nama kedua anak Melly, meramaikan jagat mode Tanah Air sejak tahun 2014. Kurang lebih setahun setelah berdiri, Aleabe sudah merambah landas peraga di Jakarta Fashion Week 2016.
Tahun ini, langkah pertama Aleabe dimulai di acara Fashion Rhapsody 2020 yang mengangkat tema ”Harmoni Bumi”. Tema ini mengajak para pegiat dunia mode untuk mulai langkah menghargai bumi dengan cara membuat karya yang mengindahkan kelestarian lingkungan. (FRO)