Persatuan Bulu Tangkis Kanada mengusulkan agar turnamen Piala Thomas dan Uber diselenggarakan setiap tahun. Usulan itu disampaikan oleh Sekretaris Konfederasi Bulu Tangkis Asia Teh Gin Sooi di Kuala Lumpur, Malaysia. Sementara itu, Dewan Federasi Bulu Tangkis Internasional (IBF) mengusulkan 2 tahun sekali. Sebelumnya, turnamen Piala Thomas dan Uber diadakan setiap 3 tahun sekali.
Penggabungan Piala Thomas-Piala Uber
Piala Thomas merupakan kejuaraan bulu tangkis beregu pria yang mengambil nama Sir George Alan Thomas, pemain Inggris yang menyumbangkan piala untuk diperebutkan. Dia juga Ketua Federasi Bulu Tangkis Internasional (IBF). Meskipun sudah ada sejak 1939, gagasan itu baru diadakan pertama kali tahun 1948-1949 seusai dunia pulih akibat Perang Dunia II. Diadakan tiga tahun sekali, Malaysia menjadi juara tiga kali berturut-turut. Masuknya Indonesia pada 1958 membuat dominasi Malaysia runtuh, bahkan Tan Joe Hok, Ferry Sonneville, dan kawan-kawan menjadi juara juga pada 1961 dan 1964. Total sampai tahun 2002, Indonesia 13 kali menjadi juara Piala Thomas, terbanyak dari negara mana pun.
Pada awalnya kejuaraan diadakan setiap tiga tahun sekali dan dilangsungkan dalam 9 partai, 4 partai pada hari pertama, dan 5 partai pada hari terakhir.
Usulan perubahan tahun agar berbarengan dengan Piala Uber seperti yang diberitakan di Kompas, 19 Mei 1976, baru terlaksana pada 1992 ketika kejuaraan beregu putra dan putri diadakan di Kuala Lumpur. Di samping itu, pertandingan dilakukan dalam satu hari karena yang dimainkan hanya 5 partai, baik untuk Piala Thomas maupun Piala Uber.
Piala Uber, yang diambil dari nama Betty Uber, pemain bulu tangkis Inggris, baru dimulai 1956 diikuti 11 negara. Kejuaraan beregu putri ini dimaksudkan sebagai pendamping Piala Thomas, dan diadakan pada tahun yang berbeda. Amerika Serikat menjadi juara pada 1957, 1960, 1963, lalu Jepang mendominasi di tiga kesempatan berikutnya (1966, 1969, 1972). Indonesia yang dimotori Minarni, Retno Kustijah, dan kawan-kawan menembus kekuatan Jepang dan menjadi juara pada tahun 1975 dengan kemenangan 5-2. Inilah untuk pertama kalinya Indonesia berhasil mengawinkan Piala Thomas dan Piala Uber, pencapaian yang tidak pernah dilakukan negara mana pun.
Indonesia mengawinkan lagi Piala Thomas dan Piala Uber pada tahun 1994 ketika pertandingan diadakan di Jakarta dan pada tahun 1996 ketika kejuaraan beregu putra dan putri diadakan di Hong Kong. Indonesia mengalahkan negara yang sama, China, di kedua final. (HCB)