logo Kompas.id
Arsip KompasTanah Pertanian Menyusut
Iklan

Tanah Pertanian Menyusut

Oleh
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/QiWgHCeasP1Xq2aWvDmwgjXQ1pQ=/1024x682/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F05%2Fsawah-pinrang.jpg
LITBANG KOMPAS/ALBERTUS KRISNA

Petani sedang beristirahat di gubuk tengah lahan persawahan yang banyak terhampar di Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, 1 April 2018. Pinrang memiliki lahan yang ideal untuk menanam padi.

Program Lingkungan PBB, UNEP, memprediksi bahwa tanah pertanian di negara-negara dunia ketiga akan menyusut hingga separuhnya pada pengujung abad. Hingga akhir 1990-an, diperkirakan sekitar 600 juta hektar tanah pertanian akan menjadi tidak produktif lagi karena erosi, proses salinisasi menjadi asam akibat terendam, dan digerogoti perluasan kota. Diprediksi pula kecepatan rusaknya tanah pertanian karena erosi mencapai 2.500 juta kubik per tahun.

Tanah Pertanian Menyusut

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000