Untuk pertama kali dalam turnamen bulu tangkis Piala Thomas, 6 Juni 1970 di Malaysia, terjadi arak-arakan bendera Merah Putih. Seusai pasangan Indratno/Mintarja menundukkan Tan Aik Huang/Ng Tat Wai pada partai terakhir, seorang suporter dari Surabaya, Suradi Hadisisworo, mengarak bendera Merah Putih bersama teman-temannya mengelilingi lapangan. Bendera itu sebelumnya dia sembunyikan sehingga lolos dari penjagaan ketat petugas.
Kibaran Tanda Kemenangan
Kegembiraan suporter Indonesia yang menyaksikan langsung pertandingan final kejuaraan bulu tangkis beregu putra Piala Thomas di Kuala Lumpur diwujudkan dengan mengibarkan bendera Merah Putih. Bendera berkibar setelah pasangan ganda putra Indratno/Mintarja mengalahkan Tan Aik Huang/Ng Tat Wai di partai terakhir. Sang Saka yang dibentangkan itu dibawa berlari mengelilingi gelanggang pertandingan di stadion yang hari itu lebih banyak didatangi penonton tuan rumah.
Menurut laporan Kompas, itulah pertama kali terjadi lap of honor (putaran kemenangan) yang menyertakan bendera kebangsaan Indonesia di kejuaraan Piala Thomas. Sebelumnya ketika Indonesia mengalahkan Denmark di Tokyo, Jepang, pada 1964, suporter kita hanya mengibar-ngibarkan bendera Merah Putih berukuran kecil.
Regu Indonesia tahun 1970 ini dipimpin Rudy Hartono, yang telah tiga kali merebut gelar All England, di pertandingan final mengalahkan tuan rumah Malaysia dengan skor akhir 7-2. Pemain Indonesia lainnya adalah Mulyadi, Darmadi, Indra Gunawan, Mintarja, Iie Sumirat, Djaliteng, dan Nana Sujana. Malaysia dimotori kakak beradik Tan Aik Huang dan Tan Aik Mong. Pertandingan dilakukan dalam format dua hari, empat partai di hari pertama dan lima partai di hari kedua. Sekitar 1.000 warga Indonesia secara khusus datang ke Kuala Lumpur untuk menonton dan memberi dukungan, di antaranya membawa bendera Merah Putih, ada yang disembunyikan agar tidak ketahuan petugas.
Lap of honor jarang terjadi di arena bulu tangkis karena ukuran ajang pertandingan bulu tangkis yang berbentuk persegi empat. Beberapa kali pertandingan Piala Thomas yang diadakan di Istora Senayan tidak ada putaran kemenangan. Berbeda dengan Stadium Negara di Kuala Lumpur yang berbentuk bulat memungkinkan untuk ”dikitari” sambil berlari.
Di ajang Olimpiade atau multicabang lainnya, lap of honor banyak dilakukan atlet atletik. Ketika Supriyati Sutono mengalahkan Michiko Shimizu (Jepang) dan Sunita Rani (India) di final nomor 5.000 meter di Asian Games Bangkok 1998, sehabis finis dia segera melakukan victory lap di Stadion Thammasat University.