Menteri Bukan Cuma Ya… Ya… Ya... Saja
Sekitar lima bulan mengemban Supersemar, Letnan Jenderal Soeharto menerima ribuan mahasiswa dan pelajar yang tergabung dalam KAMI dan KAPPI. Dua organisasi ini yang berdemonstrasi masif menumbangkan Presiden Soekarno setelah tragedi 1965. Ketika KAMI dan KAPPI datang, Soeharto juga mengemban posisi Wakil Perdana Menteri Hankam ad interim merangkap Menteri Panglima Angkatan Darat. Sebagai pengemban Supersemar, Soeharto akan membentuk kabinet bersama-sama Presiden. Sesuai Ketetapan MPRS, tugas Kabinet Ampera adalah menjaga stabilitas politik dan ekonomi.
Di kantornya di Jalan Medan Merdeka Utara Nomor 2, Gambir, pada 13 Juli 1966, Soeharto menerima serombongan delegasi KAMI dan KAPPI yang menyampaikan resolusi. Inti resolusi itu mengharapkan agar kabinet diisi menteri-menteri yang tepat, Pancasilais, jujur, berakhlak, ahli, berani, dan bertanggung jawab, serta didukung rakyat. Dalam menyusun kabinet, Soeharto disarankan berkonsultasi dengan instansi-instansi, organisasi-organisasi profesi di luar parpol dan Golkar, untuk meminta pertimbangan orang-orang ahli yang pantas masuk kabinet.